Kau dan aku

811 70 7
                                    

***

Naruto terlihat gelisah, ia terus-menerus mengecek jam tangannya. Setelah selesai bekerja ia berencana akan mengajak Hinata membeli keperluan.

"Huh, sebentar lagi selesai, kenapa aku malah gugup seperti ini?" tanya Naruto pada dirinya sendiri.

Seorang pembeli wanita datang menghampirinya membawa barang belanjaan yang telah diambil.

"Ini saja mbak?" tanya Naruto.

"Iya itu saja," jawab pembeli itu sambil memperhatikan Naruto.

Naruto yang sedang diperhatikan merasa terganggu tapi ia mencoba bersikap profesional, "Semuanya 100.000 mbak."

Pembeli itu memberikan uang sejumlah yang diminta, "Sepertinya kamu mirip sekali dengan Namikaze Naruto, tapi di nametagmu tertulis Uzumaki Naruto," ungkap wanita itu penasaran.

"Ah, benarkah aku mirip dengannya? Terimakasih," jawab Naruto gelagapan.

"Yasudah kalau bukan."

"Memangnya ada apa?" tanya Naruto.

Wanita itu berpikir, "Tidak ada, aku tidak ingin bercerita dengan kalangan kelas bawah sepertimu," kata wanita itu dengan angkuhnya.

Setelah menerima barang belanjaannya, wanita itu pergi dengan sombongnya. Naruto yang merasa di injak-injak harga dirinya merasa sangat kesal.

"Berani sekali wanita itu, memangnya dia siapa berani bicara seperti itu, awas saja aku sumpahin dia jomblo seumur hidup!" ucap Naruto.

"Ada apa?" tanya teman sesama pegawai indomart bernama Sai.

"Pembeli tadi benar-benar membuatku naik darah, masa dia bilang tidak ingin bicara dengan kalangan kelas bawah seperti kita."

"Biarkan saja, mungkin dia terpesona oleh ketampananmu," kata Sai dengan senyuman palsu andalannya.

Naruto merasa merinding mendengar pujian dari sesama jenis. Sedangkan Sai masih mempertahankan senyuman palsunya.

"Jamku sudah habis ya?" tanya Naruto.

"Iya, kau bisa pulang sekarang," kata Sai sambil mengecek barang.

Naruto yang mendengar itu bergegas mengganti bajunya, ia punya janji dengan orang tercinta.

"Apa kau ada acara? Kenapa buru-buru sekali?"

"Ya, aku mau kencan dengan seseorang," jawab Naruto sambil berjalan meninggalkan tempat kerjanya.

Naruto berjalan menyebrangi jalan, ia datang menghampiri Hinata di alfamart.

"Selamat datang di alfamart," sapa Hinata dengan lembut.

"Hai sayang, ayo kita pergi sekarang," ucap Naruto tanpa rasa malu saat pegawai lain melihatnya.

Hinata menengok kekanan-kiri, ia melihat teman-temannya memperhatikan, bahkan para pengunjung pun memperhatikannya. Hinata merasa sangat malu.

Kiba yang melihat hal itu langsung bertanya pada Naruto, "Apa hubunganmu dengan Hinata?"

"Dia adalah calon istriku," jawab Naruto dengan tegas.

Kiba terdiam mematung, sedangkan Hinata merasa tubuhnya memanas ia tidak bisa menutupi rasa malunya lagi.

"Ayo sayang, banyak yang harus kita persiapkan."

"Jangan mau Hinata, dia itu stalker!" ucap Kiba sambil memelototi Naruto.

"Tapi dia sangat baik padaku," jawab Hinata dengan gugup.

Berawal dari alfamartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang