Hari ini mendung tengah menerpa di daerah tempat tinggal Asyifa Karunia Putri dan ke2 orang tuanya. Dan cuaca seperti ini yang membuat Nia malas untuk bangun. Padahal ia harus berangkat pagi pagi sekali untuk piket kelas dan juga padahal hari ini ada palajaran bahasa yang ada pr yang belum sempat dikerjakan oleh Nia. Tapi untung kata teman2nya hari ini guru bahasanya itubtelah ganti guru baru. Jadi masalah pr tidak akan dibahas.
Dan pagi itu sang bunda tetap berusaha membangunkan sang anak,karena tak mau anaknya terlambat.
"Nia sayang,bangun ini udah pagi kamu sekolah kan? Ujar sang buna dan hanya dibalas dengusan Nia "hm"
"Ya allah sayang,kamu belum sholat subuh lho."kata sang bunda lagi yang tahu kalau Nia sebenarnya tidak sedang sholat.
"Nia gak sholat bun,udah lah bangunin kalo udah jam 6 aja ya.."pesan Nia pada bundanya..
"Katamu kamu mau berangkat pagi!gak jadi?,ini udah pukul 6 kurang 10 menit sayang"balas sang bunda yang membuat Nia spontan langsung bangun terus berdiri tanpa duduk dulu,dengan mulut menganga.
"Serius bun?,kenapa gak bangunin dari tadi!!"
Udah dari 1 jam yg lalu mungkin bunda usaha ngebangunin kamu. Tapi kamu malah gak bangun2. Udah sana langsung mandi"
Nia pun langsung menuju kamar mandi dan bersuiap siap untuk ke sekolah. Ia yakin ia pasti akan telat. "Tapi ya nggak papalah gurunya mungkin belum dateng juga"ujarnya didalam hatiSesampainya di ruang makan Nia langsung Pamit tanpa sarapan terlebih dahulu.
"Abi mana bun?"tanyanya yang sedari tadi tak melihat sang Abi
"Abimu udah berangkat 8 menit lalu. Sarapan dulu gih."kata bundanya
"Lha kok gitu sih,Masak abi gak nunggu nia siap2 dulu.yaudah gak ah,Nia gak sarapan bun.Ntar makin telat lagi. Nia pamit ya.. Assalamu'alaikum."ucap Nia
"Wa'alaikum salam hati2"sahut sang Bunda
Setelah mencium tangan sang bunda ,ia langsung pergi menuju ke halte sambil lari untuk mencari kendaraan umum.Sesampainya di halte Nia menunggu hampir 10 menit kendaraan yang ia tunggu tak kunjung datang, padahal jam telah menunjukkan pukul 06.39. Ia takut,pasti ia akan terlambat, lebih2 lagi kalau gurunya barunya itu tenyata killer. 5 menit kemudian ada sebuah metromini berhenti. Dan ia langsung masuk ke dalamnya.
Sesampainya di SMA Pelita Bangsa (anggep aja ada) ,gerbang baru saja mau dikunci seorang satpam . Tapi ia dengan cepat berlari dan melarang satpam untuk jangan menurup gerbangnya terlebih dahulu.
"Pak,tunggu jangan dikunci dulu saya belum masuk."tetiaknya kepada satpam itu. "Aduh neng,kok bisa telat sih. Gak biasa2nya telat. Silahkan."ujar sang satpam. "Terimakasih pak" ucap nia yang langsung alri lagi menuju kelasnya.Ditengah perjalanan kekelas,Nia tak sengaja menabrak seseorang yang bertubuh tinggi,sispek,berparas ganteng,dan mempunyai lesung pipit, muda lagi(astagfirullah zina mata) tapi ia mengenakan seragam guru.
"Maaf pak,saya tiak sengaja .saya duluan ya permisi. Assalamu'alaikum."ujarnya yang meninggalkan guru itu dengan beberapa kertas yang berserakan di lantai akibat tabrakan tadi.
"Ck,wa'alaikum salam warahmatullah."Sesampainya di kelas Nia langsung duduk dibangkunya lebih tepatnya samping Aira dan dibelakang Lisa sahabatnya.
"Tumben telat loe fa? Katanya mau berangkat pagi!" Tegur Aira.
"Ya tuh bener kata Aira gak biasa2nya dan lo katanya mau berangkat pagi2 ini malah kebalikannya."tambah lisa
Teman twman nia biasa manggil Nia dengan sebutan Syifa.
"Udah deh,nanti aja ceritanya.ini girunya belum masukkan?"tanya Nia
"Belum fa,emang napa sih? Oh ya,untung loe juga cepet2 masuk,kalo gak habis loe. Kata kelas sebelah gufunya killer abis girls."celetuk Lisa. "Ya untungnya.tau gak sih gue tadi bangun kesiangan..".Belum ada 3 menit bel berbunyi,orang yang diomongin datang kekelasnya Nia yaitu 12 Bahasa 2. Dan yang membuat Nia terkejut orang yang nasuk ke kelasnya itu adalah seorang pria yang ditabraknya tadi.
"Assalamu'alaikum warahmatullah semua"sapa sang guru.
"Wa'alaikum salam pak"sahut seluruhbisi kelas. Murid murid yang kebanyakan cewek langsung terpesona lepada guru tersebut karena ketampanannya,begitu pula Aira. "Wah tuh guru ganteng juga ya..."bisik Aira kepada Nia,tapi Nia malah menanggapinya dengan biasa. "Ah gak,biasa aja gitu."sahut Nia yang agak kesel dan nahan malu sejujurnya.
"Eh itu bangku nomor dua kelompok 2 ngapain bisik?, ini bukan pasar."sindir guru tersebut.
"Maaf pak"ucap keduanya kepada guru tersebut.
"Eh kamu yang tadi ya?" Tanya Rendra karena kalau gak salah lihat dia ketemu dikoridor tadi.
"Iya pak,maaf saya gak sengaja. Tadi juga buru buru,kalo gak gak mungkin kayak gitu."ucap Nia yang sekarang malunya udah tingkat firdaus.
" "yaudah saya maafkan,tapi lain kali hati2"balas sang guru tampan tersebut."Baik kalian kan belum mengenal saya,perkenankan saya memperkenalkan diri. Nama saya Rendra Surya Maulana,bisa di panggil pak Rendra,ataupun Surya. Terserah kalian,nyamanya yang mana."
"Saya disini akan menggantikan posisi Pak Nur wahid yang katanya telah pensiun.Mungkin nanti cara ngajar saya berbeda dengan beliau,jadi kalia harus bisa beradaptasi dengan hal ini. Apakah ada yang ingi ditanyakan tentang saya?"lanjutnya sembari menatap seisi kelas.
"Saya pak!" Salah satu siswa memberanikan diri untu mengacungkan tangannya. "Ya,silahkan!" Tukas guru itu.
"Kalau boleh tahu umur bapak berapa ya?" Tanyanya seseirang yang mengancungkan tadi.
"Umur saya?,saya masih 22 tahun kok.jawab sang guru dengansenyum tipis yang terlihat tak ikhlas.
"Masih muda tuh fa,embat yok!udah muda,ganteng,ama klo dilihat2 ia juga sholeh"ucap lisa.
"Gila loe,punya mulut jaga dikit napa?!,ntu guru kita,apa kata dunia seorang murid adalah istri dari seorang gurunya?,gak masuk akal tau gak!"balas Nia pedas.Terima kasih uadh mau baca cerita aku yang mungkin menurut kalian aneh,tapi terimakasih lho ya.
Uadh disempetin untuk baca.Ini cerita pertama aku,jadi ya wajar kalo banyak typo sama agak gak nyambung.
Jangan lupa vote sama comentnya ya..😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
my dear is my teacher
Espiritualini cerita tentang percintaan dua sejoli yang muncul setelah mereka menikah. pernikahan mereka ini tejadi bukan karena kehendak mereka sendiri2,melainkan atas dasar perjodohan ya benar, dilihat dari judulnya ini adalah cerita seorang murid dan guru...