7. Tata's Sight and Ending

32 5 1
                                    

7. Tata's Sight and Ending

J-jadi selama ini, Nando juga suka sama gue? Jadi cowok tissue itu Nando. Astaga apa gue mimpi.

"Aw!" Gue langsung menjerit begitu selesai mencubit pipi gue. Dan jelas ini bukan mimpi. Jadi gue harus gimana sekarang? Kalau gue senang kayaknya lebih manusiawi deh, tapi gue masih bingung. Ini beneran apa gak sih.

Ting

Tanda notifikasi masuk datang dari handphone gue. Masih dengan perasaan amburadul gue ngambil handphone gue yang ada di samping gue.

Mata gue nyaris keluar pas liat notifikasi apa yang masuk.

Nando Septian in realitionship with you. Accept or Reject

WHAT?!!!

Takut salah lihat, gue buru-buru ambil kacamata dari dalam tas. Dan tetap aja tulisannya kayak gitu. Saking takut salah baca, gue lari secepat kilat kekamar bokap buat pake kacamata bacanya dia. Bukannya bisa baca, gue malah makin pusing.

"Mama, pinjem kacamata nya dong." Pinta gue ke nyokap yang lagi nonton bareng bokap.

"Kamu ini kenapa sih? Kamu lupa kalau mama gak pake kacamata?" Eh iya, kok gue bisa lupa sih.

"Kenapa? Kacamatanya adek rusak?"

"Mbak Welas mana?" Gue gak menanggapi pertanyaan Papa dan langsung ngebirit buat cari pembantu rumah tangga gue buat pinjem kacamatanya.

No limit in the sky-

Ditengah kepanikan ini, Justin malah nyanyi. Eh itukan nada dering gue. Tanpa ngeliat siapa yang telfon, langsung aja gue geser tanda hijau itu.

"Halo"

"Tata."

Deg. Inikan suaranya Nando.

"Jadi gimana?"

Duh gimana yah.

"Tunggu bentar Nan, ini gue lagi cari kacamata biar bisa baca jelas."

Nando terkekeh. Gue salah ngomong kali yah.

"Lo gak perlu kacamata, gue rasa yang lo baca udah jelas."

Jadi lo beneran suka sama gue?

Aduh. Kok Nando gak jawab sih. Jangan-jangan gue emang salah baca. Eh astaga bego! Gue kan ngomongnya dalam hati, mana bisa Nando jawab.

"Jadi lo beneran suka sama gue?" Nah ini baru.

"Iya Ta, maaf yah atas sikap gue selama ini. Gue udah jelasin semua dibuku itu."

"Jadi gimana?" Tanya Nando sekali lagi.

Gue langsung memutuskan sambungan telfon gue ke Nando dan langsung membuka notifikasi itu. Setelah menimbang akhirnya gue memutuskan untuk menjawab pertanyaan Nando.

No limit in-

"Ta kok lo matiin sih?"

"Kan elo nembaknya lewat aplikasi. Jadi gue juga jawabnya lewat itu."

"Lo udah jawab? Tunggu gue cek dulu yah."

Setelah Nando putusin sambungan telfonnya gue masih mematung didepan tangga, menunggu telfon dari Nando.

Ting

Gue langsung membuka pesan yang baru aja masuk. Seketika senyum gue mengembang dengan sempurna. Malam ini pasti gue bakalan mimpi indah. Gue lalu menaiki tangga menuju kamar gue untuk istirahat. Dan satu hal yang gak gue tau adalah, dari tadi nyokap-bokap, abang, sampe Mba Welas sibuk nguping sambil senyam-senyum sendiri.

Dari : Nando Septian
Untuk : Natali Putri

Besok gue jemput.
Gnight.

Sepertinya pesan itu sudah bisa menjawab pertanyaan kalian. Gue sama Nando resmi pacaran. Hari Senin, 26 Desember 2016.

Kadang kita terlalu diam-diam hingga akhirnya tidak sadar kalau cinta kita juga terbalas.

-The End-

Yeayy yuhuu!!
Makasih buat yang udah baca cerita ini apalagi kalau kasih vote dan komennya duhh senang banget!!! Buat silent reader makasih juga yah, tapi lain kali kasih vote dan komennya juga dong hehe:)

Sampai jumpa di lapak berikutnya!!

~Chaca (read : Caca)~

OUR SILENT [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang