2.a

22 5 0
                                    

Bryony duduk di atas pinggulnya, menyeka alis dengan lengan belakang. Sepanjang pagi ia telah menggosok lantai aula makan, memelitur setiap batu sampai bersinar, namun ia masih jauh dari selesai. Seperti biasa, Mallow memberi Bryony tugas yang melelahkan yang bisa ia temukan.

Jendela di belakangnya terbuka. Suara tetes hujan yang lembut bercampur dengan aroma rumput basah dan tanah yang baru berpaling. Bryony menghirup napas dalam-dalam saat bekerja. Hampir tujuh tahun sejak mereka pindah dari oak dan bertemu dengan anak manusia itu. Ia tidak pernah melupakan pahitnya rasa kebebasan. Meskipun rasa takut terhadap Keheningan tidak bisa keluar lagi, ia masih sering memikirkannya.

Semuanya berubah sejak hari itu, sebagian besar menjadi lebih buruk. Ia diambil dari Wink dan diberikan kepada Valerian, yang mengisi hari-hari Bryony dengan kerja dan belajar. Valerian tidak memberinya kesempatan untuk bermalas malasan. Ketika ia telah belajar membaca, menulis, dan melakukan tugasnya untuk memuaskan sang Ratu, ia dipindahkan ke sebuah ruangan miliknya sendiri di dekat kaki tangga spiral. la diberi tahu bahwa ia harus melakukan tugas apa pun yang diberikan oleh peri lain, sampai ia cukup umur untuk mendapat pekerjaannya sendiri.

Sejak saat itu, Bryony telah melakukan segalanya dari menyisir wol kelinci sampai menggali toilet baru. la tahu apa yang benar-benar ia dambakan: menjadi Pengumpul. ltu kerja keras, ia tahu, tanpa waktu untuk menjelajah atau berjalan-jalan. Itu juga berbahaya, karena peri dengan keranjang di punggungnya adalah tanda yang mudah bagi para pemangsa kalau ia tidak tetap waspada. Tetapi Bryony yakin, tidak ada di antara semua itu yang akan menjadi masalah baginya, seandainya ia bisa keluar lagi.

Para Pengumpul dipilih berdasarkan kekuatan dan daya tahan mereka daripada kecerdasan. Bryony merasa percaya diri, ia mempunyai keduanya untuk menjadi calon yang baik. Satu-satunya pertanyaan, akankah sang Ratu merasakan hal yang sama? Atau, akankah Penglihatan sihirnya menyuruhnya untuk menempatkan Bryony di jabatan lain, dan Bryony hanya harus mengusahakan yang terbaik di situ?

Sampai baru-baru ini, Bryony tidak membebani diri dengan berbagai pertanyaan seperti itu. Dulu ia masih terlalu muda untuk melakukan pekerjaan peri dewasa. Tetapi selama musim dingin ia telah menjulang seperti pohon muda, bingkai kanak-kanaknya yang kurus mulai terisi. Sekarang ia lebih tinggi satu lalat daripada semua orang lain di Oak. Ia juga bekerja keras untuk membuktikan dirinya penuh tanggung jawab terhadap semua tugasnya, tidak peduli seberapa tidak menyenangkannya tugas itu. Kapan pun sang Ratu bisa memanggilnya ke sebuah pertemuan dan Bryony bertekad untuk menjadi siap.

Ia membungkuk lagi untuk bekerja, menggunakan sikat dengan kekuatan yang telah diperbarui. Satu jam lagi aku selesai, ia memberi tahu dirinya sendiri. Kemudian ia bisa mandi dan memilih buku dari perpustakaan, untuk menghadiahi diri sendiri setelah satu lagi tugas penuh derita diri dari Mallow selesai dilakukan dengan baik.

"Bryony! Di mana kau?"

Suara itu datang samar-samar dari koridor, teredam oleh gema. Itu terdengar seperti Bluebell. Bryony menyentakkan kepalanya ke atas untuk mendengarkan. Kalau pendamping sang Ratu mencarinya--

"Ini dia!" Bluebell berseru, bergegas ke dalam aula makan. "Sedang apa kau di sini? Dapur kosong, dan kami semua sudah menunggumu sedari tadi! Kata Mallow, ia memberimu pesanku sejam yang lalu."

Tentu saja ia melakukannya, pikir Bryony dengan percikan amarah. Tidak diragukan lagi bahwa itu membuat senang Mallow. Kepala koki itu meninggalkannya menggosok lantai ia bersiap-siap untuk saat terpenting dalam hidupnya. Ia melemparkan sikat ke dalam ember dan berdiri.

"Oh, Gardener Sayang," kata Bluebell, "kau tidak bisa menghadap sang Ratu dengan penampilan seperti itu!" la memutar tubuh Bryony dan mendorongnya sedikit ke arah pintu. "Mandi, lalu pergi ke Wink. Cepatlah!"

Knife : Pemburu MantraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang