Membiasakan Rasa

210 65 70
                                    

  

Entah apa yang aku rasakan saat ini. Aku terus memikirkan dia yang jelas-jelas asing bagiku. Apalah arti dari semua ini akupun tak tau.

Aku berjalan dengan pandangan kosong.
Aku masuk ke dalam cafe tempatku bekerja.

"Hai, Tan."sapa Fika temanku.

"Oh, hai...." aku menjawabnya dengan lesu.

"Kamu kenapa sih, kok keliatannya gak semangat. Tumben juga agak telat."dia penasaran dengan sikapku yang tak seperti biasanya.

"Kayaknya aku jatuh cinta, Fik."ujarku asal yang membuat Fika bingung.

"Hah? Apa tadi? "

Tak ku pedulikan Fika. Akupun masuk ke dalam untuk mengganti pakaian ku. Aku mulai bekerja. Aku menulis pesanan para pengunjung cafe yang agak ramai dari biasanya, mungkin karena akhir pekan.

Saat aku berada di salah satu meja, aku melihat seseorang yang asing tapi memiliki arti tersendiri.

"Mbak..."

Dia memanggil ku dengan sebutan mbak?

Akupun menghampirinya, yang ku tahu saat itu sedang bersama perempuan. Aku mengira hubungan mereka sangat dekat karena sejak tadi si perempuan tak kunjung melepaskan genggaman tangannya dengan si 'dia'.

"Kamu pesan apa sayang."

Dan yap, tebakan ku benar. Mereka adalah sepasang kekasih. Entah mengapa aku merasa patah hati sebelum waktunya.

.
.
.
Lagi galao😥




Ready to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang