Kecewa ?

165 57 33
                                    

Tak ku tahu apa maksud dari semua ini. Perasaan macam apa ini?

Setelah menyerahkan daftar pesanan ke bagian dapur, aku pergi kebelakang.

Disinilah tempat favoritku untuk sendiri.
Iya, tempat ini seolah cocok untukku yang sedang patah hati. Suasana yang sepi sangat pas untuk menggalau.

Samar-samar aku mendengar langkah kaki mendekat.

"Kamu lagi ada masalah?"
Tanya Pak Aldo bosku .

"Ehhm... Engg..Enggak kok Pak."
Elak ku.

Aku tak suka terlalu dicampuri dalam urusan hati.

"Kamu yakin?"
Tanyanya sambil menelusuri raut muka ku yang memang tidak bisa di bilang baik-baik saja.

Tanpa sadar air mataku jatuh. Entah mengapa takdir seolah mengatakan hatiku terjerat olehnya.

Tanpa kusadari Pak Aldo merangkulku dengan hangat.

"Cerita kalau ada masalah. Saya tahu kamu tidak baik-baik saja."
Dia berkata seolah dia yang paling mengerti aku.

Akupun tak menolak dengan posisi ini. Jujur, terkadang aku merasa nyaman berada di dekat Pak Aldo.

Umurku dan dia tak terlalu beda jauh. Usiaku 21 tahun dan dia 23 tahun.
Dia adalah pemuda yang banyak diidamkan para wanita pada umumnya.
Tetapi aku masih menganggapnya biasa.

Iya, dia. Bosku, Aldo Satria Pratama. Dia yang setahun lalu mengutarakan perasaannya terhadapku. Dia yang selalu perhatian, baik dan mengkhawatirkan keadaanku. Aku yang kini hanya hidup sendiri dikarenakan orang tuaku telah meninggal.

Iya, aku takut. Takut hidup sendiri. Dan dia yang telah membuat ku berani menjalani hidup. Dia menawar kan segala kemewahan dan kebahagiaan kepadaku.
Aku takut itu hanya rasa kasihan terhadapku

Akhirnya keputusan yang kupilih adalah bekerja di cafe miliknya.

"Aku bingung."
Kata yang tiba-tuba muncul dari mulutku tanpa sadar.

"Bingung kenapa?"
Dia bertanya seolah penasaran.

"Perasaan apa ini?".
Kataku sambil meneteskan air mata.

"Aku lelah menangis. Tapi aku tak suka perasaan ini yang membuatku sakit dan ingin menangis ."
Kataku smab terisak-isak

"Siapa yang membuatmu begini?"
Tanyanya sambil mengetatkan rahangnya.

"Dia orang asing ."
Jawabku sekenanya.

Dia hanya mengerutkan kening tanda tak puas dengan jawabanku.

"Aku menyukainya."
Kataku selanjutnya dan menutup wajahku sambil menangis antara sedih dan malu terhadap bosku.

Pak Aldo meraihku untuk menghadap kearahnya. Dia memegang kedua bahuku dan menatap tajam mataku.

Lalu...

.

.

.

Lalu kenapakah😆😆

Ready to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang