Bad Day

159 46 54
                                    





Hari ini aku sedang off bekerja di cafe. Sesuai perjanjian kemarin, aku menemani  Fika mencari kado untuk Andre.

Fika adalah gadis yang mandiri. Dia sudah hidup berkecukupan tetapi masih bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Dia bukanlah anak yang manja. Padahal dia adalah anak semata wayang dari pasangan Ferdinand Antonio dan Maya Elvianty. Mereka dari keluarga terhormat.

Mereka sudah menganggap aku seperti keluarganya sendiri. Aku yang tak memiliki saudara dan orangtua merasa lengkap karena mereka. Aku sangat beruntung mengenal mereka.

"Fik, kita mau cari kadonya dimana?"
Tanya ku kepadanya karena sejak tadi kita hanya berjalan tanpa arah.

Hari ini Fika membawa mobilnya. Dia menjemputku di tempat kost ku. Dia tidak bilang kemana tujuan kita.

"Aku bingung Tan. Apa ya yang cocok buat Andre?"

"Yah kan kamu yang pacaran, kok nanya ke aku sih."

"Ya juga sih."

"Beliin jaket aja. Kan dia suka pake jaket tuh. Dari pada bingung."
Saranku.

"Iya juga ya."

Akhirnya kita menuju ke salah satu pusat perbelanjaan. Dia mengambil banyak jaket dan menyuruhku memilih mana yang cocok untuk Andre.

Disaat dia masih memilih-milih, aku meminta izin pergi ke toilet. Aku sedikit merapikan bajuku dan mencuci tangan.
Saat keluar dari toilet ada seseorang yang menabrakku.

Aww...

Aku berteriak karena terkejut. Bajuku basah semua karena ketumpahan minuman yang dibawanya. Karena basah, dalamanku pun terlihat. Aku menutup dadaku menggunakan tas ku.

"Heh kalo jalan itu pake mata."
Orang itu berkata keras di depan muka ku.

"Saya orang normal yang masih berjalan dengan kaki, jadi tolong anda sadar diri. Siapa yang berjalan tidak lihat-lihat. Anda terlalu banyak bercanda sehingga tidak melihat saya."
Jawabku kesal.

Tak lama kemudian ada seseorang datang.

"Ada apa ini?"
Tanya seseorang tersebut . Saat ku lihat orang tersebut....

Dia?

Yah, aku baru ingat. Perempuan ini adalah pengunjung di cafe waktu itu. Yang tepatnya kekasih 'dia'  mungkin.

'Dia' melihat keadaanku.

"Kamu gak papa?"
Dia bertanya kepadaku.

Aku diam saja tak tahu harus menjawab apa.

"Ih sayang. Kok kamu malah perhatiin dia sih. Nih minuman aku tumpah gara-gara dia."
Dia mengadu sambil sambil menunjuk wajahku.

Aku tak terima dengan perkataannya. Aku ingin angkat bicara tapi...

"Cepat minta maaf."
'Dia' menyuruh kesasihnya meminta maaf kepadaku.

'Hah, gak salah?'
Tanyaku dalam hati.

"Kok aku sih yang disuruh minta maaf. Harusnya kamu tu belain aku."

"Bagaimana tidak. Melihat baju dia yang basah begini sudah jelas kalo kamu yang salah."

Entah. Aku merasa senang dengan pembelaannya. Sejak tadi aku selalu melihat kearahnya. Tanpa sengaja tatapan kita bertemu.

"Maaf ya."

Duh, senyumnya bikin gak kuat iman.
Hussh...
Sadar Tania. Dia udah punya pacar.

"Sekarang kamu beresin dulu minuman kamu sana."

Perempuan itu menuju ke toilet.

"Ehmm... kenalin, aku Arga Pramudya Anggara. Panggil aja Arga."
Dia mengenalkan diri sambil mengulurkan tangannya. Dan tak lupa memasang senyum ramah .

"Ekh,, ehmmm aku Tania."jawabku singkat.

"Tania aja namanya?"
Dia bertanya seolah tak yakin namaku sesingkat itu.

"Tania Delia Sari."
Jawabku memperjelas.

Dari kejauhan aku melihat sahabatku Fika yang menyusulku. Aku baru sadar bahwa aku terlalu lama meninggalkannya.

"Ehh Tania. Kok lama banget sih?"

"Iya, maaf. Ada sedikit masalah."
Jawabku sambil mengelap bajuku.

"Ih baju kamu kenapa?"
Tanyanya heran dengan keadaan bajuku.

Seiring pertanyaan Fika, keluarlah si perempuan tadi dari toilet .

"Ayok sayang kita pergi ."
Dia menggandeng tangan Arga menjauh dariku. Tapi...

"Ekhh... tunggu dulu. Aku mau ajak dulu Tania beli baju buat ganti bajunya yang basah gara-gara minuman kamu."

"Ih, gak usah lah. Toh itu juga salah dia tadi gak liat-liat jalannya."
Jawabnya sambil memasang muka sinis

Tak kusangka Fika ikut menimpali.

"Maaf ya. Saya rasa sahabat saya juga tidak mengharap bantuan anda.
Ayuk Tan, kita beli baju sendiri."

Fika menarikku menjauhi mereka...





.
.
.

Ready to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang