Bagian 2# Pertemuan gila

125 6 0
                                    

"Tolong beliin gula, gula nya gula pasir ya, bukan gula merah, terus minyak nya, kecap nya, jangan lupa mi instan nya juga..." cerocos Viani, mengelap tangan nya dengan sebuah serbet yang menggantung di dinding dapur.

Erlin terbelalak kesal. Dari tadi mama nya hanya mengoceh kencang.

"Apa ma, Erlin lupa lagi, pelan pelan dong ngomong nya, biar Erlin tulis."
Erlin memutar bola matanya jengah.

Tak lama, Viani mengambil selembar kertas sobek dan sebuah pulpen ber tinta biru.

"Ini, kamu tulis ya..." ucap Viani, menyerahkan selembar kertas dan pulpen kepada Erlin yang sedang duduk di sebuah kursi.

"Apa aja ma?" Tanya Erlin bersiap menulis.

"Gula pasir satu, minyak, kecap, mi..." Viani belum selesai berbicara.

"Pelan pelan dong ma, ngomongnya..., tadi udah minyak terus apa?" Tanya Erlin lagi kesal.

"Kecap, sama mi instan. Udah itu aja."
Viani kemudian menyerahkan selembar uang seratus ribu.

"Cepet pulangnya, keburu sore..." Ucap Viani, kemudian duduk di kursi yang tadi Erlin tempati.

Hanya perlu waktu beberapa menit, dia sudah sampai di sebuah supermarket besar yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.

Kaki nya perlahan melangkah memasuki tempat itu, tangan nya mendorong sebuah gagang pintu kaca berukuran besar.

Erlin bingung, karena tidak tahu dimana letak makanan yang akan di beli nya. Secara, dia kan masih gadis, belum menjadi seorang ibu ibu. Jadi, maklum.

Cewek itu dari tadi mondar mandir tak karuan, mengingat luasnya Supermarket. Mata nya terbelalak ketika melihat sesuatu yang akan di beli nya.

"Ini pasti harganya murah, dan pastinya banyak dong kembaliannya." Batin Erlin berpikir.

Setelah membeli keperluan tadi, cewek itu kini tengah beranjak ke kasir. Dan antriannya, buset dah panjang amat. Hampir 10 menit menunggu. Akhirnya giliran Erlin, cewek yang sedari tadi sudah menunggu kebosanan. Di terimanya kembalian berupa uang dua lembar 40 ribu an, dan selembar uang 5 ribu. Tentu masih banyak.

Erlin, keluar dari supermarket tersebut dengan menarik paksa pintu kaca tersebut. Di tatapnya seorang pemuda yang sedang nangkring duduk di sebuah motor ninja berwarna merah. Muka dan perawakannya sudah tak asing lagi.

"Itu orang yang tadi pagi ngatain gue sama Airin kan..., eh... tapi ya ampun... sumpah ganteng banget deh..." gumam Airin. Matanya berbinar, seperti baru di terpa durian runtuh.

Cewek itu dengan nekat nya, tiba tiba menghampiri pemuda berperawakan jangkung.

"Boleh kenalan gak?" Ucap Erlin tiba tiba.

Pria tersebut terperanjat dari motornya.

"Mba ngomong sama saya?" Tanya pria itu datar.
"Jangan panggil Mbak dong, kenalin nama gue Erlin, cewek yang paling cantik sedunia. Hehe..., kalo nama lo siapa?" Erlin berlaga so alay, dan menaruh bungkusan plastik ke atas kursi yang ada di sekitarnya.
"Gue Dafa." Jawabnya singkat.
"Salken ya..." greget Erlin.
Dafa hanya mengangguk mengiyakan.

'Nih cewek gak tau malu ya, waktu pagi marah marah, sekarang ngajak kenalan. Dasar cewek labil.' Gumam Dafa pada batin nya.

"Sekolah dimana?" Tanya Erlin membuyarkan suasana.
"SMA MERAH PUTIH." Ucap Dafa datar.
Seketika keadaan hening.
"Nggak nanya balik, sedih banget yakin..." ucap Erlin manja seperti anak kecil.
"Nanya apa?" Jawabnya lagi singkat, dan tak melirik sedikit ke wajah cantik Erlin.

GADIS GILA VS PRIA CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang