Bagian 4#salah paham

103 2 2
                                    

"Apa? Lo suka sama Dafa-- yang anak SMA MERAH PUTIH kan?" Tukas Airin tiba tiba, setelah mendapati kabar dari Erlin, cewek yang kini tengah mondar mandir mendapati ceramahan dari kedua temannya, dengan notabe, bahwa Airin dan Syifa tidak menyukai Dafa.

Erlin tak menghiraukan sedikitpun apa yang di omongkan oleh kedua temannya yang kini tengah acap kali beradu ekspresi tak menyukai Dafa, pria cuek, yang kemarin baru dikenalnya.

Prinsip Erlin, sekali ada kesempatan, terus melangkah dan berjuang.

"Iiiihhh, kalau suka kan gak bisa di paksa, emang salah Dafa sama lo itu apa?hah?"
Erlin terbelalak kesal, tangannya berkacak pinggang seolah tak mengiyakan maksud dari mereka berdua.

"Dia itu kepala hati batu, terlebih lagi dia itu banyak di sukai sama semua cewek di sekolahnya." Syifa bergelut dengan Erlin, bermaksud mengiyakan.

"Maksud lo gue rendahan gitu buat suka sama orang yang level nya tinggi banget, orang yang banyak di sukai sama cewek cewek banyak hah?" Gerutu Erlin menyeka keningnya yang mulai di hiasi dengan cucuran keringat.

"Bukan gitu Er, dia itu--"

"Apa? Udah lah kalau lo berdua suka sama Dafa, silahkan dengan rasa hormat gue, gue persilahkan lo berdua buat gebet Dafa berjamaah." Cibir Erlin penuh rasa kecewa, dan kesalah pahaman.

"Bukan gitu maksud gue Er,"

Airin menarik tangan Syifa yang hendak mengejar Erlin ke koridor sekolah.

Bel sudah berbunyi sedari tadi, belum ada guru yang masuk. Erlin masih memalingkan muka dari Airin dan Syifa.

"Rin, gimana nih..."
Syifa menyenggol bangku Airin, yang tepat ada di hadapannya.

"Syyut..."
Airin menempelkan jari telunjuknya tepat diatas bibir mungilnya.

"Gak nyangka ya temen yang kiranya baik, tapi eh munafik, ups..." Erlin tertawa sumbang dan miring bermaksud menyinggung kedua temannya yang kini tengah di landa kegelisahan.

"Nggak Er, maksud kita itu---" ucap Airin meyakinkan.

"Perasaan ada yang ngomong ya, cie yang ngerasa munafik, temen kok doyannya temen, gak makan nasi di rumah kali ya..." cibir Erlin yang mulutnya sudah berkobar, berisi cabe penuh, yang rasanya ingin mengeluarkan kata kata pedas dan tajam.

"Er... kita gak maksud gitu sama lo..." tukas Syifa langsung beranjak dari bangkunya.

Sorot mata teman temannya langsung intens menatap perdebatan sengit yang sudah berkobar api.

"Kenapa? Lo juga suka kan sama Dafa, silahkan ambil, apasi yang nggak buat temen, dasar tukang tikung..." murka Erlin yang langsung mendapati tepuk tangan dari teman temannya.

Airin tengah bingung, sementara Syifa sudah menunjukkan kilatan api dalam matanya.

"Seru nih..."
"Wah... Erlin pinter ngomong juga nih..."
"Cie... ada yang debat, siapa yang menang nih..."

"Diem lo semua..." ucap Erlin lantang, sekilas keadaan hening tak bersuara. Tak ada yang berani menantang Erlin.

""

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GADIS GILA VS PRIA CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang