Aku hampir saja terjungkal kaget ketika membalikkan badanku. Aku baru saja selesai membersihkan diri dan keluar dari kamar mandi dengan sehelai kain yang kujadikan handuk.
Didepanku, Ra dan Ri membungkuk hormat. Aku melotot sekaligus bernapas lega. Untung saja yang berada didepanku saat ini hanyalah Ra dan Ri, dan bukan orang lain yang berlawanan jenis denganku.
Dan untung saja bukan Kendrick. Mengingat dia yang pernah berada di kamar ini ketika aku pertama kali membuka mata di dunia ini. Bisa saja dia akan masuk tanpa kuketahui 'kan?
“Kalian mengagetkanku.” Kataku sambil berjalan mendekati mereka.
“Maafkan kami, Putri.”
Aku tersenyum tipis. “Tidak perlu meminta maaf.” Pandanganku jatuh pada sebuah gaun yang dipegang Ra.
“Itu gaun yang akan kupakai hari ini?” Tanyaku sambil menunjuk gaun berwarna biru langit itu. Oh ayolah. Tak bisakah sehari saja aku tak memakai gaun? Itu menjengkelkan.
Ra mengangguk. “Iya Putri. Apakah Putri ingin menggantinya dengan gaun lain?”
Dengan cepat aku menggeleng. Kurasa di dunia ini tidak ada pakaian normal seperti di duniaku yang sebenarnya.
Aku mengambil gaun yang berada ditangan Ra. “Kurasa aku akan memakainya sendiri.” Aku berbalik menuju kamar mandi. Kamar mandi adalah pilihan yang tepat untuk memakai gaun ini daripada didepan mereka berdua.
Selepas aku memakai gaun itu, aku keluar dari kamar mandi dan kembali disuguhi dengan sosok Ra dan Ri yang masih berada diposisinya.
Aku menaikkan satu alisku. “Kalian kenapa masih disitu?”
“Kami akan membantu Putri untuk merias wajah.” Ri menjelaskan sambil menarik kursi didepan meja rias. "Silahkan Putri.”
“Kurasa tak perlu.” Tolak-ku halus. “Aku tak terbiasa merias wajahku.” Jelasku sambil menggelengkan kepala.
Ra dan Ri saling bertatapan. Lalu kembali menatapku dengan kepala yang tertunduk. “Maaf Putri. Kami hanya menjalankan perintah.”
Aku menghela napas. Perlahan aku berjalan mendekati meja rias lalu duduk didepannya. “Memangnya siapa yang memberi perintah seperti itu kepada kalian?”
“Lord, Putri. Yang Mulia Lord memerintahkan melalui tangan kanannya.” Jawab Ri yang sekarang sudah mengambil peralatan make up kuno yang memang diletakkan diatas meja rias.
Kutatap wajah Ri lewat cermin didepanku. “Benarkah? Maksudmu Lord pemimpin dunia ini?”
Ra yang berada disampingku mengangguk, membuat perhatianku berganti kearahnya melalui cermin. Menunggu penjelasannya.
“Benar, Putri. Yang Mulia Lord adalah pemimpin dunia ini.”
Aku mengangguk paham. “Lalu, ada seseorang yang mengatakan padaku, di dunia ini dibagi atas beberapa kaum. Jadi, kalian dari kaum mana?” Tanyaku mengingat apa yang dikatakan Kendrick kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Another World ✓
Fantasy(Fantasy-Romance) Beberapa kali #1 in Fantasy #7 in Fantasy [04-09-2018] Vionetta Cathalina Elica harus menerima kenyataan bahwa dirinya sekarang berada ditempat yang jauh dari bumiㅡ tempat yang seharusnya ia berada. Yang diingatnya terakhir kali ad...