Aouthor.pov
Honda jazz merah itu keluar melewati gerbang rumah mewah yang terletak di pinggir kota,Sepasang mata masih setia mengamati hingga mobil itu menghilang ditelan kegelapan malam,Mobil itu melaju dengan kecepatan di atas rata rata,dan berhenti di bahu jalan, ia membenturkan kepalanya ke arah kemudi,dan mengumpat dengan kasar.
Tak berapa lama mobil itu mulai melaju kembali dan mengarah ke sebuah club ternama di jakarta.
Suasana hiruk pikuk club itu terlihat menyenangkan banyak wanita yang bergoyang dan mempertontonkan tubuh sexynya.
Terlihat wanita bergaun merah itu berjalan dengan anggun dan duduk di samping lelaki itu
"Adit.."ucap wanita itu sembari bergelayut manja pada lengan pria maskulin itu
"Kau sudah datang,
aku hampir setengah jam menunggumu,kau tau aku hampir mati tersiksa disini!!
Ucapnya sembari meneguk kembali bir di tangannya"Maafkan aku honey,aku baru selesai syuting,kau tau kan aku wanita yang sibuk!!tapi di sela kesibukan ku aku masih setia menemanimu" jelasku
Sandra pov
Perkenalkan Aku sandra tepatnya sandra aurora gumelar.
wanita simpanan adit,uuppss.. Itu
Terlalu kasar thor!!ralat sahabat sekaligus teman tidur adit,
Kurasa sekarang dia benar benar mabuk!!Aku tau aku hanya di jadikan pelampiasan akan hasrat terpendamnya,
Terlihat wajah tampan itu sangat frustasi,tak perlu bertanya aku sudah tau penyebabnya pasti gara gara nana!!Huh lagi lagi karna wanita jalang itu,
Aku mendengus kesal,
Tapi tak apalah karna wanita itu juga keberadaanku jadi lebih berarti untuk seorang aditya anggara.Ku fikir fikir lagi bukannya aku lebih beruntung dari pada si jalang itu!!
Tak apa dia mendapatkan cinta dari adit,tapi tubuhnya hanya untukku seorang.Seulas senyum tergambar di bibirku,
Jujur saja aku sudah sejak lama menyukai laki laki ini bahkan sebelum adit mengenal nana.Saat aku mengetahui adit telah memiliki kekasih,air mataku tak dapat ku bendung duniaku runtuh karnanya,dan saat ku tau wanita pujaannya itu aku sangat marah karna notabennya ia masih anak bau kencur anak kemari sore, wanita kekanakan yang bisanya hanya merengek pada orang tuanya,
Aku membopong tubuh kekar itu keluar dari club,
Dan menyandarkan nya di kursi
mobil merah kesayangannya ini,
Saat aku memasangkan safety belt untuk nya,ia membuka matanya seraya berkata
"Maaf..""It's okay baby,tapi sebelum itu kita pergi dari sini!aku tak mau ada wartawan yang mengenaliku atau mencuri foto kita "
Ucapku dengan nada bergetarAku memutar kunci dan melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan tempat parkir club tersebut,
Tak perlu waktu lama kami sudah sampai di apartemen milik adit,aku dengan susah payah membopongnya dan membaringkannya di ranjang king size itu tempat kami biasa memadu cinta.
Aku duduk di samping adit yang masih terlelap, tanganku bergerak membelai membelai wajah tampannya dan mulai turun menuju dada bidangnya,aku membuka satu persatu kancing kemeja yang ia gunakan.
Kini terpampanglah perut six pack sahabatku ini
"Wow you are so sexy honey.."
Aku memainkan tanganku di dadanya dengan gerakan melingkar dan sukses membuatnya gusar sembari melepaskan desah nikmat.Matanya mulai mengerjap hingga perlahan terbuka,dan dengan cekatan ia sudah memegang tanganku ia menarikku ke dalam pelukannya.
"Kau benar benar nakal sandra, sekarang kau harus bertanggung jawab karna membangunkan juniorku"
Ucapnya dengan sedikit penekananMataku langsung membulat dan mengarahkan pandangan ke mr.p
Yupp..mr.p sudah siap aku memegangnya dengan gemas"Wow it's so big honey let's play!!"
Ucapku dengan seulas senyum terpampang di wajahku° ° ° ° ° °
Aku tak pernah membayangkan kalau sampai nana tau calon suaminya selalu bercinta denganku apa jadinya!!pasti ia akan langsung hancur seketika aku sangat menantikan seorang adriana francesca mati karna patah hati.
Tanpa ku sadari senyuman tersemat di bibir manisku karna memikirkan hal itu,dan sukses membuat adit menatapku dengan tatapan aneh.
"Apa kau sakit?"tanya lelaki itu dan menempelkan tangannya menuju pelipisku.
"Padahal tidak panas.."
Ucapnya sambil menatap intens ke arahku"Aku tak apa honey aku hanya sedikit senang..."jawabku jujur
Ia hanya membalas dengan ber oh ria,
Coba lihatlah dia sedang mengkhawatirkanku?
Bukankah dia sangat manisAku mengaduk spaghetti hasil karyaku,setelah ku rasa sudah matang aku menyajikannya di piring saji dan menuangkan cream sauce di atasnya.
Langkah kakiku berhenti di ruang makan,pemandangan saat pagi hari memang sangat indah, adit bertelanjang dada dan sedang berkutat dengan lembaran abu abu yang bertuliskan kompas.
"Makan dulu honey,kau bisa melanjutkannya nanti!!" gerutuku
Adit menaruh koran itu dan mulai berjalan ke arahku serta mendaratkan ciuman panas di bibirku,ciumannya semakin menjalar tanganku mengarah ke daun telinganya membelai lembut dan perlahan menarik nya dengan kencang.
"Awww..sakit san san" pekiknya
"Salah sendiri di suruh makan malah cari gara gara"
Aditya pov
Aku merebut piring dari san san,
Ini spaghetti with cream sauce,tanganku mengambil garpu dan langsung melahap hasil kaya sahabatku ini,terlihat wajah sandra yang sedang menunggu komentar atas masakannya.Aku mengangkat ibu jariku sambil tersenyum ke arahnya dan dengan sukses membuatnya tersenyum kegirangan,
Setelah selesai makan aku membantunya mencuci piring,
Bola mataku menatap wajah cantiknya dan perlahan tanganku bergerak menyingkirkan helaian rambut yang akan menutupi separuh wajahnya,Huhh nafsuku kambuh lagi,
Tak perlu basa basi aku langsung mengangkat tubuhnya ala bride style dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang,Aku melumat habis bibir ranumnya,
Ia meronta berharap agar di lepaskan aku tau hari ini ia ada sesi pemotretan,mungkin kalau bibirnya membengkak pasti akan sangat lucu
Aku memandanginya dengan fikiran nakal.He kissed my lips
I taste your mouth
He pulled me in
I was disgusted with myself'Cause when I'm with him
I am thinking of you
Thinking of you
What you would do if
You were the one
Who was spending the night
Oh I wish that I
Was looking into...You're the best
And yes I do regret
How I could let myself
Let you goLirik lagu ketty perry berjudul thiking of you sukses menghancurkan fikiranku,shitt..aku gagal.
San san langsung meninggalkanku dan pergi mencari handphone nya aku tau itu pasti dari asistennya..
Padahal aku ingin bermain dengannya satu ronde lagi.