Prolog

371 20 2
                                    

“Ocho.... Berhenti dong! Saki—Adididih!!”

“Uuu... Siapa suruh punya pipi kayak mochi begini. Gemeees....!”
 
 
Nampaknya remaja lelaki di sebelahku ini tak akan melepaskan aku begitu saja.. Entah sudah keberapa ratus kali dia mencubit, menarik, dan memainkan pipiku seperti ini. Dia pikir ini tidak sakit, apa?!

Namaku Boboiboy, kelas 11 SMK 1 Pulau Rintis, aku ini perempuan. ULANGI. P-E-R-E-M-P-U-A-N.

Lalu laki-laki yang masih asyik memainkan pipiku ini adalah temanku sejak kelas 10, namanya Ochobot. Yah... Memang namanya terdengar ‘robotik’ tapi dia ini salah satu teman laki-laki yang paling dekat denganku. Dan kalian tau? Dia ini cucu dari seorang pemilik perusahaan terkenal, lho!

Dari dulu aku memang selalu lebih senang berada di sekitar teman-teman laki-laki dan jarang bergaul dengan teman-teman perempuan. Tapi bukan berarti aku tidak punya teman perempuan.

Diantara semuanya, Ochobot lah yang paling dekat denganku. Dia selalu tahu tentang diriku, dimana aku saat sedih atau kesal, apa yang aku sukai, apa yang bisa membuat amarahku mereda, dan lain-lain. Dia juga yang paling bisa membuatku tertawa walau saat aku mengamuk sekali pun.

Hei, hei! Ini bukan cerita tentang aku dan Ochobot. Kami ini hanya teman.
Ini ceritaku saat SMP. Cerita aku dengan....






...*~*~*...

TO BE CONTINUED

...*~*~*...

New Story~!
Kali ini cerita berdasarkan kejadian nyata yang Author sableng ini alami.

Tinggalkan jejak ★ kalian ya? 😄

Salam semanis coklat🍫 dariku~ 😉

LOVE doesn't to HAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang