Warning(s) : Genderbender, AU, (very) OOC, typo(s), etc.
Disc : BoBoiBoy/BoBoiBoy Galaxy © Monsta
~
"...Talk..."
"...Think..."
~Boboiboy's POV (first person)
~
DON'T LIKE, DON'T READ!!!.
.
.
.
.
.
.Jam berganti jam, hari berganti hari, dan kelakuan Fang makin menjadi-jadi.
Dia sudah tidak segan lagi memelukku tiap ada peluang meskipun itu di depan murid-murid lainnya. Bahkan sebagian besar angkatan kami sudah tau tentang kedekatan kami dan sering kali menyangka kalau kami berpacaran.
Itu sangat mengangguku (yah walau ada senangnya juga sih..), tapi tampaknya hal itu tak mengganggu Fang sama sekali. Justru dia semakin sumringah. Dia bahkan membenarkan semua anggapan mereka, dan aku lah yang mematahkannya. Itu melelahkan tau!
"Boboiboooyy....!!" rengek Fang sambil berlari dramatis ke arahku, sejurus kemudian dia sudah nemplok di punggungku sambil bergelayut manja.
"Bantu akuuu...""Apa lagi kelakuanmu sekarang?" tanyaku to the point.
"Liliii.." jawabnya.
Aku langsung mengerti. Fang sepertinya ditolak adik kelas yang sedang ia sukai. Ditolak dengan alasan yang sama seperti 5 -ah bukan, 7 gadis yang pernah Fang tembak sebelumnya.
Para gadis yang ditembak Fang itu menolak Fang karena menyangka Fang dan aku memiliki hubungan, terutama karena Fang yang sering memelukku dan bergelayut manja padaku seperti ini. Dan ini sudah yang kedelapan kali aku harus membujuk si adik kelas agar mau dengan Fang dan menjelaskan semuanya.
Ya. Fang memang makin menjadi-jadi padaku, tapi bukan berarti dia tertuju padaku. Dia masih melirik gadis lain, masih mencari. Dan aku akan menjelaskan bahwa aku dan Fang adalah saudara sepupu dengan selisih umur hanya 1 bulan. Kelakuan Fang padaku hanya sebatas kakak dan adik, bukan kekasih. Lucunya semua gadis yang kami 'tipu' itu percaya saja, hanya membalas dengan "Ooh..." dan cengiran malu.
Sungguh. Itu lucu. Aneh malah. Mereka percaya dengan mudah. Sedeng emang..
"Terima kasih sudah membantuku lagi Boboi--"
"Eits!" aku memotong ucapan Fang.
"Kau harus 'membayar' jasaku seperti biasa, kalau tidak awas saja kau," tambahku sambil menunjuk wajah uhuktampanuhuk Fang.
Fang memberikan cengirannya.
Ya, aku memang meminta bayaran kepada Fang. Tidak mahal kok. Hanya es krim, coklat, beberapa permen, dan makanan kecil lainnya. Atau bisa juga Fang harus mentraktirku makan di kantin.
Lumayanlah... Fang senang, perutku kenyang~
"Aku benar-benar berterima kasih padamu, Boboiboy." Fang masih cengengesan di depanku.
Aku hanya menggumam untuk menjawab perkataan Fang karena mulutku sibuk mengunyah nasi goreng traktiran Fang.
Seporsi nasi goreng, jus buah, dan beberapa buah permen coklat. Aah~ Betapa enaknya 'bayaranku' ini..
"Cukup dulu mengocehnya. Makan makananmu," timpalku sambil menunjuk sepiring nasi goreng Fang yang belum disentuhnya sebutir pun.
"Tapi serius deh, kau ini sudah gonta-ganti pacar 8 kali dalam kurang dari 5 bulan ini. Kau ini serius pada pacar-pacarmu itu atau tidak sih? Pacaran hanya 1 sampai 2 minggu lalu putus, aku kasihan pada para gadis itu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE doesn't to HAVE
Romance[DISCONTINUED] Namaku Boboiboy. Siswi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Malaysia. Tapi di sini, aku akan menceritakan tentang kisahku di Sekolah Menengah Pertamaku dulu. Boboiboy's Point of View. Rate : T+ (mungkin...) Genre : Romance, tapi...