Part 2

7.2K 765 29
                                    

Rumors spreading about this other guy

Berkali-kali aku menghubungi Mark tetapi tetap tidak ada jawaban sama sekali darinya, padahal hari ini dia sudah berjanji untuk pulang bersamaku setelah sekian lamanya kami tidak bertemu. Mataku tetap mencari sosoknya di antara kerumunan orang yang berjalan melewati gerbang kampus. Tatapan menyedihkan yang kudapat dari orang-orang tidak ku hiraukan lagi, aku terlalu bersemangat untuk bertemu kekasihku.

Dua jam kemudian, masih belum ada tanda-tanda Mark akan datang. Kakiku sudah pegal dipakai untuk berdiri sedari tadi dan rintik hujan perlahan mulai turun seiring dengan suasana kampus semakin sepi. Aku menahan tangisku yang sudah menumpuk di pelupuk mata. Apa Mark lupa dengan janjinya lagi?

Akhirnya aku menyerah dan berjalan menuju ke halte dekat kampusku. Ku kenakan hoodie dan masker yang ku bawa guna menyamarkanku yang menangis diam-diam. Bus yang akan mengantarkanku pulang masih belum datang.

"Apakah kau tahu asisten Prof. Kim yang bernama Jaemin?" aku tanpa sengaja mendengar percapakan orang-orang di sebelahku. Jangan salahkanku yang menguping karena suara mereka kencang sekali, mengalahkan suara hujan yang mengguyur cukup kencang.

"Ah aku tahu! Lelaki berwajah manis dan menggemaskan itu kan?"

"Iya benar, dia yang selalu memakan bekalnya di taman."

"Apa kau tahu rumor kedekatannya dengan salah satu tim peneliti Prof. Kim?"

Tanpa sadar aku menoleh sedikit dan bertanya-tanya dalam hati. Bukankah Mark juga termasuk tim peneliti Prof. Kim?

"Itu sudah menjadi rahasia umum tahu! Aku jadi kasihan dengan pacarnya."

"Tapi aku lebih setuju dia dengan Jaemin dibanding dengan pacarnya! Lebih serasi tahu!" seru wanita yang duduk tepat di sebelahku. Aku terus menguping karena ingin tahu siapa yang dimaksud oleh mereka.

"Aku kasihan dengan pacarnya. Kalau aku jadi dia mending aku putuskan saja pacar yang seperti itu."

"Kau seperti tidak tahu saja. Mark kan populer, dia bebas untuk bersikap seperti apapun."

DEG. Mark?

"Dasar bodoh! Jika kau jadi pacar Mark, memang kau sanggup dijadikan seperti itu?"

"Iya juga sih, tapi Mark dan Jaemin benar-benar cocok. Sama-sama pintar dan tampan, huh, aku jadi iri."

"Sudah-sudah, busnya sudah datang. Jangan bergosip terus."

Bus yang ditunggu pun datang tapi aku bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhku sedikit pun. Hingga bus akhirnya pergi, aku masih tetap tidak bergeming dari tempatku dengan memandang kosong jalanan. Air mataku tidak bisa berhenti mengalir seiring dengan hujan yang seperti menemaniku bersedih kali ini. Benarkah Mark sekarang sedang dekat dengan seseorang yang bernama Jaemin itu?

Aku pun teringat dengan awal kisahku bisa bersama dengan Mark. Aku yang hanya mahasiswa biasa ini tiba-tiba menjadi kekasih seorang anak populer yang dipuja banyak orang. Tampan, pintar, populer dan ramah pada setiap orang menjadikan Mark sebagai sosok yang sempurna, terutama untukku. Dialah cinta pertamaku. Aku kini menyadari, Mark tahu keberadaanku saja sudah sangat luar biasa, apalagi memintaku menjadi kekasihnya. Mungkin ini sudah saatnya untuk terbangun dari mimpi yang kurajut dengan Mark. Aku harus sadar dengan posisiku.


TBC

That Should Be Me [MarkHyuck / Markchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang