Gemerisik daun yang tertiup angin meciptakan melodi alam,bersahutan bersama kicauan sepasang burung yang bertengger di dahan. aroma segar pepohonan menyebar, menitikkan embun pagi kebumi yang haus.
Di tengah pegunungan yang sepi dan damai, sebuah gubuk sederhana beratapkan jerami kecoklatan memacarkan kehangatan. Di halamannya yang hijau, Sekelompok Kelinci mungil bermain, melompat dan berlari mengelilingi seekor keledai malas yang meringkuk tertidur, satu dari mereka bahkan naik dan duduk di atas pundaknya. Namun, seolah telah terbiasa, keledai itu sama sekali tak terganggu.
Beralih kedalam pondok, dua anak adam tengah berbaring saling berpelukan tanpa pakaian, kulit dengan kulit, hanya menyisakan satu lembar selimut putih yang menutupi bagian bawah mereka. suasana tenang itu berlangsung lebih lama hingga salah satu dari mereka mulai menggeliat, menguap dan perlahan membuka kelopak matanya. Manik hitam yang jernih awalnya berkabut, namun ketika pandangannya jatuh pada wajah pria yang sedang berbaring di sisinya, senyum bahagia segera hadir di bibirnya.
Semilir angin segar masuk melalui celah jendela dan menebarkan beberapa helai hitam kekasihnya hingga menutupi setengah wajahnya. Dia tertawa pelan kemudian meraih serat itu, membelainya kemudian menyelipkannya di belakang telinga pemilikya.
Ketenangan yang menghangatkan ini perlahan membawa ingatan masa lalu, ke hari-hari yang pernah dia anggap sebagai hari paling bahagia dalam hidupnya, yang kini dia sadari bahwa selama dia bersama pria ini, kebahagiaanya sama sekali tak memiliki batas, setiapa hari, dia akan menemukan lebih dan lebih banyak kebahagiaan.
Lima tahun telah berlalu semenjak mereka memutuskan untuk mengasingkan diri ke dalam pegunungan, memulai kehidupan yang pernah mereka lihat di dalam mimpinya.
Wei Wuxian sama sekali tak pernah berfikir bahwa Lan Wangji akan mempertimbangkan mimpi yang pernah mereka lihat bersama dengan serius. Bagimanapun, Gu Su Lan Sekte adalah keluarga Lan Wangji, dia berfikir bahwa Wangji pasti akan menolak untuk keluar dari sana, karena itulah Wuxian juga tak pernah menyebutkan tentang idenya itu dan juga tidak menuntut apapun ketika Lan Wangji mengetahuinya.
Namun, siapa yang bisa menebak apa yang ada dalam pikirin si wajah datar itu?, pada siang hari setelah kunjungan mereka di dalam mimpi Wuxian, Lan Wangji mengunjungi Lan Xichen dan menyampaikan niatnya untuk meninggalkan The Cloud Recesses.
Lan Xichen tidak setuju tentu saja, dia baru saja kehilangan sahabatnya dan sekarang dia harus mengirim saudaranya keluar dari perguruan? Tentu saja dia takkan dengan mudah menyetujuinya dan Sebagai sikap penolakan, Lan Xichen hanya diam dan tak mengatakan apapun, satu-satunya petunjuk bahwa dia menolak adalah dia yang mengurung dirinya di dalam kediamannya dan menolak bertemu siapapun selain Lan Qiren.
Sekali lagi bersembunyi di dalam kesedihan.
Sikap itu sangatlah tenang, berbanding terbalik dengan respon yang Lan Qiren perlihatkan. Pria paruh baya itu, ketika mengetahui tentang beritanya, memecahkan kepribadian umum Gu Su Lan sekte yang biasanya tenang dan berkepala dingin. Sepanjang perjalanannya menuju kediaman Lan Wangji, dia tak berhenti mengumpat pelan dan mengeluarkan aura gelap.
Saat berita itu mencapai telinga Wei Wuxian, sebagian besar penghuni The Cloud Recesses telah menandainya sebagai musuh, pengecualian bagi mereka yang pernah ikut dalam perburuan malam dengannya, yang mengetahui bagaimana hubungan mereka berdua.
Namun, berbeda dengan kelakuan seseorang yang tertindas, Wuxian justru berteriak dan berlari memeluk Lil Apple yang sedang bermalas-malasan “Lil apple kau dengar itu, Hanguang-jun akan meninggalkan The Cloud Recesse untukku, bukankah itu artinya dia sangat mencintaiku?”
Meski beberapa mata tajam tertuju padanya, pria itu masih bersenandung riang. Bagaimanapun, dia telah di kutuk seluruh dunia sebagai Wei Ying, di kutuk seluruh anggota klan, baginya hanyalah sebuah batu sandungan kecil. Satu-satunya yang dia pedulikan saat ini adalah kenyataan bahwa Lan Wangji telah menempatkannya di atas Sekte yang membesarkannya ini, oleh sebab itu, ketika Lan Qiren datang dengan kemarahan yang merah di matanya, Wuxian hanya tertawa dan berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HAPPY LIFE
Romansabercerita tentang kehidupan karakter GDC setelah cerita utama. 'Our happy life' adalah kata yang menggambarkan kehidupan bahagia kami dan 'aku mencintaimu' adalah kata yang kami bisikkan ketelinga seseorang yang merupakan alasan kebahagiaan kami.