Olahraga di bawah pohon

8.5K 660 51
                                    

Insiden penyegelan Jin Guangyao dan Nie Mingjue telah menarik banyak perhatian dunia, dan hal itu tentu menyeret banyak kisah hidup, termasuk dengan kisah Pendiri sekte iblis yang terkenal. Kabar menyebar dari mulut kemulut dan kesalahpahaman terurai, meskipun dunia tak lagi mengutuknya, namun tak lantas mereka akan menerima dan memujanya, kenyataan bahwa di telah membunuh banyak nyawa tetap berbekas di pikiran orang-orang. namun bagi Wuxian itu sudah cukup, setidaknya sekarang dia takkan di persalahkan lagi jika musibah buruk menimpa suatu daerah.

Dia mungkin tidak di puji dan kisah heroiknya tidak di ceritakan, namun semua orang tahu bahwa namanya akan selalu di ingat setiap kali benda ciptaanya di gunakan, bahkan ribuan tahun dari sekarang.

Namanya sebagai Wei Ying mungkin hanya akan menjadi kisah kelam, yang akan orang-orang tanggapi dengan ‘Ahh dia adalah penemu benda ini’ atau ‘Dia adalah penemu pertama kultivasi iblis’. Namun identitasnya sebagai Mo XuanYu sangat bersinar, berdampingan dengan nama Hanguang-Jun, mereka di sebut ‘Bintang kembar yang melintas di langit malam’. Mengapa di sebut seperti itu?? Ini karena mereka selalu datang untuk membasmi roh jahat yang muncul di suatu daerah, lalu kemudian menghilang keesokan paginya, seperti dua bintang jatuh yang lewat, menghilang secepat mereka muncul namun meninggalkan bekas di ingatan orang-orang.

Kediaman mereka memang hanya di ketahui oleh beberapa orang dalam sekte, di luar itu beranggapan bahwa mereka berkeliling dunia untuk meningkatkan Kultivasi dan membasmi roh jahat. Dan dengan itu kisah heroik mereka di ceritakan seperti dandelion, menyebar dan tumbuh mengikuti angin kemudian menyebar lagi.

Tidak akan ada yang berfikir bahwa dua orang yang mereka puja saat ini sedang menikmati ‘musim semi’ yang mekar sepanjang tahun, Bersantai dan bermain musik.

Di bawah pohon rindang, di dalam bayang-bayang sejuk daun yang lebat, Lan Wangju duduk memetik guqin di pangkuannya, di punggungnya Wuxian bersandar dengan seruling hitam bertelinga merah menempel di bibirnya. Kelinci berbulu putih, coklat dan hitam meneglilingi mereka, meringkuk seolah sedang menikmati alunan melody dari dua alat musik yang berpadu, berputar-putar di udara dan mengisi kekosongan hutan yang sunyi, seolah binatang lainnya takut merusak melody indah itu jika mereka bersuara.

Suara seruling berhenti lebih dulu, diikuti suara desahan panjang pemiliknya “Lan Zhan, aku merasa bosan” keluhnya, dia berbalik dan mengulurkan kedua tangan untuk memeluk leher kekasihnya.

Petikan senar berhenti dan Lan Wangji menoleh “kau ingin pergi ke suatu tempat?” Wei Wuxian berpikir sejenak sambil memelintir beberapa helai rambut pria di hadapannya, tiba-tiba dia tersenyum Licik, menggigit bibirnya dan menyipitkan mata, Wuxian bergerak lebih dekat hingga ujung hidung mereka bersentuhan.
“bagaimana jika kita berolahraga sedikit” ucapnya dengan nada sensual. Lan Wangji menegang, ujung jarinya yang masih di atas Guqin mengepal. Dia sejenak menatap pada bibir merah kekasihnya, kemudian membuang muka kesamping dengan telinga memerah.

Wuxian tertawa pelan “ ah tuan muda Lan sangat pemalu” dia mengelus ujung kerah pakaian Wangji dan dengan sengaja sedikit menyelipkan ujung jarinya ke dalam, bulu halus di tubuh Lan Wangji berdiri dan telinganya semakin memerah seolah itu adalah buah tomat yang matang.

Wuxian maju dan menggigitnya pelan, dan itu adalah langkah benar untuk memprofokasi Lan Wangji, dengan gerakan cepat dia melempar Guqin ke samping dan membanting kekasihnya ke tanah.

“kau yang memintanya” ucapnya dengan suara serak.

Sebelum Wuxian bisa bereaksi, bibirnya telah tersumbat oleh benda panas yang kenyal. Lan Wangji menekan tubuhnya dan memberinya ciuman panas, mengigit dan menjilat. Suasana yang tadinya tenang dengan melodi kini berangsur panas dengan suara kecapan dan desahan, kelinci-kelinci mungil berlari meninggalkan mereka dengan pipi memerah.

Wuxian bersorak dalam hati dan melingkarkan kakinya di pinggang kekasihnya dan merasakan benda mereka yang telah bangun saling bergesekan di balik baju. Mengeluarkan desahan untuk keduanya.

“uggghhhhh”

Ciuman panas mereka berakhir ketika paru-paru mencari udara, dan Lan Wangji menurunkan ciumannya ke leher Wuxian, sedangkan tangan mereka sangat sibuk untuk melepaskan sabuk yang lainnya. Wuxian mendesah.

“aahhh.... Lan Zhan”

Ciuman Wangji semakin turun, meninggalkan jejak-jejak memerah di kulit Wuxian. Ketika pakaian pasangannya terbuka sempurna, dia meraih puting memerah di antara giginya.

“ugghhg....hentikan” Wuxian mendesah, dia menarik sabuk Wangji dengan kasar, tangannya segera menggenggam junior kekasihnya yang telah menegang membesar dan mengarahkannya ke bunga krisannya yang telah berkedut merah “masuk saja ahh, aku tidak suka bertele-tele” rengeknya.

Wangji mengangkat kepalanya, menatapnya dengan alis berkerut, dia meraih tangan Wuxian yang masih memaksanya masuk, menyatukanya di atas kepala dan mengikatnya dengan ikat kepala putih yang dia lepaskan.

“Lan Zhan” Wuxian berseru terkejut.

Lan Wangji menahan kedua tangannya yang terikat di atas kepala, sedangkan tangan lainnya sedang bekerja menggoda dan berputar-putar di dinding krisannya yang berkedut.

“kita akan melakukannya dengan caraku” ketika suara serak Lan Wangji terdengar, Wuxian merasakan satu jari telah masuk ke dalam dirinya, bersamaan dengan ciuman dan Lidah panas yang jatuh ke mulutnya.

Wuxian hanya menarik nafas dan memejamkan mata, mencoba menahan rasa gatal dari jari  wangji yang menggodanya. Ugh dia terus merengek di dalam ciumannya, keringat dan air mata mengalir jatuh dari wajahnya sedangkan bibir dan bagian bawahnya masih di gagahi orang lain. Tiba-tiba dia merasakan jari Lan Wangji menyentuh sesuatu yang membuatnya mendesah senang dan punggungnya terangkat nikmat.

Di sana, titik nikmatnya, Wangji menemukannya.

Wuxian menggeliat lebih Liar, melepas ciuman Lan Wangji dengan paksa kemudian mengangkat kepalanya dan memberikan gigitan kecil pada buah adam di leher kekasihnya “Lakukan sekarang kumohon, ini sangat gatal, aku membutuhkanmu” bisiknya.

Tubuh di atasnya menegang, dan dengan geraman rendah, Lan Wangji menarik tangan Wuxian yang terikat dan mengaitkannya di lehernya, mengangkat paha kekasihnya lebih tinggi, kemudian mengarahkan bendanya ke dinding krisan dan meluncur masuk dengan licin.

“aahhhhhh” Wuxian mengangkat pinggangnya dan mengaitkan kaki di pinggang prianya. dia belum sempat menarik napas ketika Wangji mulai bergerak dengan teratur.

Slap.slap.slap. suara memalukan tamparan kulit dengan kulit menimbulkan suasana eksotis. Desaha-desahan manis bergema terbawa angin.
Ketika sekali lagi Lan Wangji menyentuh titik kenikmatannya, Wuxian menarik Lan Wanji ke bawah dan meredam desahannya  dalam ciuman. Wangji yang mengetahui gerakan kekasihnya terus menerus menumbuk tempat yang telah membuat kesenangan Wuxian meningkat.

“Lan Zhan..ahh...sedikit lagi..ahhh aku....” Wuxian berkata tak jelas, jari-jari kakinya meringkuk mencoba untuk mengepal. Sensasi daging tebal yang menggesek dinding anusnya menyajikan Gelombang kenikmatan yang membuatnya hampir gila dan melupakan segalanya.

Slap..slap...slap... Ketika gerakan Lan Wangji semakin cepat, dia tau bahwa Lan Wangji hampir sampai di puncaknya, begitupun dengan dirinya.

Wuxian mengeratkan pelukannya “ugghhhh lakukan di dalam, ahhh aku ingin kau mengeluarkannya di dalamku” Lan Wangji menggeram rendah dan menambah tempo gerakannya, ketika gelombang itu datang bersamaan, keduanya mendesahkan nama pasangan mereka.

“Wei Ying”

“Lan Zhan”

Cairan hangat tertumpah di dalam dirinya dan Wuxian merasa dia bahagia. Tubuhnya kelehan dan berkeringat namun dia tak segera mendorong Lan Wangji menjauh, itu karena dia tau bahwa ini belum berakhir.

Benar saja, sebelum dia bahkan bisa mengatakan sesuatu, Lan Wangji menarik keluar Juniornya dan meraih pinggang Wuxian kemudian membaliknya hingga posisi tengkurap. Secara alami, Wuxian tau apa yang diinginkan pria itu, dia mengangkat tinggi pinggulnya dan merasakan benda padat Lan Wangji sekali lagi menembusnya. dan lagi suara tamparan memalukan dan desahan Eksotis terdengar.

Wuxian mendesah dan mengeluarakan air mata, namun bibirnya tersenyum. Ini adalah Lan Wangji yang Liar, sisi lain yang hanya akan pria ini tunjukkan padanya.



OUR HAPPY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang