4. Cinderella

29 4 0
                                    

Saat ini di kelas sedang jam kosong karena Pak Isan, guru Sosiologi kami tidak masuk sekolah hari ini.

"Jadi gue mau ngasi pengumuman buat kalian semua mengenai Ulang Tahun sekolah kita yang ke 53, jadi sekolah kita akan ngadain berbagai macam lomba dan setiap kelas harus ngewakilin anggota kelasnya untuk mengikuti lomba" Ucap Vidan ditemani aku di depan kelas..

"Wah.. Kayanya seru tuh, ada lomba apaan aja emang?" tanya Faro.

Aku pun kemudian membuka suara. "Jadi lomba - lombanya ada lomba basket putra dan putri yang akan diadakan pada hari kamis, lomba cerdas cermat dan puisi pada hari jumat dan lomba teater pada hari sabtu. Nah disini tema teaternya itu bebas"

"Jadi diantara kalian apa ada yang udah milih mau ikut lomba apa?"

"Gue sama Faro ikut basket" ucap Aland.

"Oke siapa lagi?" tanya ku sambil mencatat nama mereka.

"Eh Raka, Aldi, sama Andre lu kan ikut ekstra basket, kuy ikutan lomba lah" ucap Faro.

"Oke bosque, gue ngikut aja"
"Siap gue ikut"
"Gue juga"

"Kurang satu orang lagi nih" ucap ku.

"Yaela Vid diem aja lu, lo kan pinter basket" tukas Aland tiba - tiba.

"Yaudah gue ikut" jawab Vidan.

"Yaudah brarti yang lomba basket ada Aland, Faro, Raka, Aldi, Andre, sama Vidan. Terus yang cewenya siapa nih?" ucapku sambil membaca kembali daftar nama yang telahku tulis.

"Gue Cris.." ucap Arlyn. Gadis itu memang sangat menyukai basket.

"Gue sama Mila juga" ucap Tania.

"Yang pasti gue ga ma-.."

"Wila juga" potong Arlyn.

"Lahh.. Lin apa sih gue ga bisa maen basket..." rengek Wila.

"Ikut aja udah.."

"Iyee iyee, serah lu dah" kesal Wila.

"Baru 4 orang nih, siapa lagi yang mau ikut?" tanya Cristal.

"Eh Ellena, Bella lu kaga mau ikut lomba? Ngaca mulu dari tadi" Ucap Aland.

"Gue sih ngikut Ellena aja" jawab Bella santai.

Ellena pun menoleh kearah Aland. "Gue ga suka panas - panasan. Cari yang lain aja sana" ucapnya ketus.

"Yaelah songong banget ni anak" balas Aland.

"Lo berdua ga ada solidaritas nya sama kelas ya?" Ucap Vidan dingin. Auranya nampak berbeda sekarang.

Leyni, teman sebangku Wila pun bersuara. "Em.. Vid.. Gue aja yang ikut basket, gapapa"

Vidan pun menatap Leyni. "Lo ikut puisi aja. Gue tau lo jago puisi dari SMP" ucap Vidan. Ah iya, Leyni, Vidan, Aland, dan Faro pernah sekelas saat SMP dulu. Leyni sendiri yang menceritakannya pada aku, Wila, dan Arlyn saat jam kosong waktu itu.

"Santai dong Vid.. Oke gue ikut deh kalo lo yang minta" ucap Ellena.

Vidan pun hanya menatap Ellena malas. Oh.. sepertinya aura si pria jangkung, misterius, ketus dan dingin itu telah kembali.

"Em.. Yaudah brarti yang ikut basket: Arlyn, Wila, Mila, Tania, Ellena sama Bella, terus yang ikut puisi ada Leyni ya.." ucapku sambil melirik ke Vidan. Aku tak menyangka lelaki itu bisa dua kali lebih menyeramkan jika sedang marah.

"Lo ikut cerdas cermat aja Cris. Kan lo pinter. Asegh.." ucap Wila tiba - tiba.

"Iya nih, sama Ica aja pasti cocok tuh"

Puzzle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang