"Perkenalkan, saya Mei Lin lulusan JHS Luijin. Mohon kerja sama nya." sahut seorang gadis dengan cepat. Ia tidak kosentrasi karena sedang memperbaiki pita nya. Perasaannya sangatlah tidak tenang saat ini, ia "mungkin" baru saja membuat ketua OSIS-nya jengkel. Daritadi gilirannya untuk memperkenalkan diri, tetapi ia tidak mendengar panggilan karena sibuk dengan pita yang membawa kesialan baginya untuk hari ini.
"Yang barusan, Tolong maju kedepan" suruh sang ketua OSIS.
Lin dengan pasrah berjalan menuju ke arah Chai Xukun, si ketua OSIS yang dingin itu. Keringat dingin? Tangan gemetaran? Itulah yang ia rasakan saat Xukun menatapnya tajam. Ia menelan air ludahnya.
Tiba tiba salah seorang siswa menepuk bahu Chai Xukun "sudah kunkun, dia hanya fokus dengan pitanya sampai tidak mendengarkan panggilan namanya tadi. Lu jangan emosi gitu lah. Kasian... " bujuk Fan Chengcheng.
Xukun lalu mendekati Lin
"sss.. Saya mm. Minta mma--"
"saya sedang malas bicara. Tolong diam." Potong Xukun.Dia semakin mendekat lalu menjulurkan tangannya, tak terduga, ia menyulap pita yang dipasang secara tidak benar di leher Lin menjadi lipatan pita yang rapih. Sangat dekat. Sangat dekat hingga Lin bisa mencium aroma Xukun yang berbau mint. "Aroma ini... " Lin bergumam dalam hati "sepertinya tak asing"
"saya tahu, kamu siswa baru disini. Yang lain juga siswa baru tapi mereka dengan cepat menyesuaikan diri dengan peraturan sekolah. Termasuk tata berseragam." setelah menceramahi Lin, Xukun pun meninggalkan ruang gugus tanpa sepatah kata pun.
Namun Fan Cheng Cheng yang merupakan teman dari Chai Xukun tinggal dan menghampiri Lin. "Hey Lin. Kamu ga papa? Xukun betul-betul!" FanChengcheng menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan Xukun yang kasar terhadap teman masa kecilnya yang sangat akrab dengannya.
"Ga Papa kok kak! Akhirnya bisa satu SMA lagi sama kak ChengCheng. Jadi junior lagi deh T~T" keluh Lin.
"Hey, itu kak Chengcheng kan? Perempuan itu siapa?" bisik salah satu perempuan dari barisan duduk belakang.
"Ntahlah, dia yang tadi di omelin kak Xukun kan ya?" jawab siswi satunya lagi.
"Tapi tadi aku lihat kak Xukun sampai masangin pita ke dia gitu. Yakin dia diomelin?" sambung siswi lainnya.
Chengcheng dengan pendengaran tajamnya dengan sigap mengajak Lin keluar dari ruang kelas agar ia tak harus mendengar omongan teman kelasnya.
"Lin mau kakak ajak jalan jalan di sekolah ini?" tanya kak Chengcheng
"Um! Mau banget!" sahutnya bersemangat.
****Keesokan Harinya****
"Diharapkan untuk seluruh peserta MOS untuk segera berkumpul di lapangan 1 untuk melaksanakan upacara penutupan MOS."
Lin lalu bergegas menuju ke lapangan 1. Ketika seluruh peserta MOS dikumpulkan, tampak seseorang yang berjalan keatas podium. "selamat pagi" sapa orang itu melalui mic yang tersedia tepat didepannya.
Tubuhnya yang proporsional, rambutnya yang blonde, ditambah suaranya yang terdengar sedikit 'seksi' membuat sedikit kericuhan di barisan para siswi.
"WAH! Itu kak Xukun! Suaranya serak serak basah gitu. Seksi banget!!" mulai terdengar beberapa sorakan yang memuji muji Chai Xukun, ketua OSIS SMA Xijin.
"tatapannya itu lohh. Duh kulkas dong!! Bisa meleleh gue" tambah seorang siswi lagi dari seberang lapangan.
Ada yang heboh katanya kak Xukun boyfriend type-A lah... Kak Xukun kayak blasteran lah... Dan blablabla lah lainnya.
Tiba tiba suara dari belakang seolah menarik perhatianku. "gimana sih kalian?! Yang berdiri dibawah podium itu lebih gans tauuu. Yang disamping kak Xukun itu!!"
Aku menoleh kearah depan dan mencari sosok yang dikatakan perempuan tadi. Aku terkejut. Sangat sangat terkejut.
"Bukannya itu posisi wakil ketua osis ya? kenapa dia berdiri disitu?" aku tercengang dengan apa yang aku lihat.
Tiba tiba semburan dari siswi lainnya datang. "wah betull, kak itu juga keren. Kalau tidak salah namanya..... "
.
.
Mau tau namanya siapa? Hayolohh tunggu update-an selanjutnya~~
Cluenya dibawah yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Girl? ( 9% | NINE PERCENT | IDOL PRODUCER)
FanfictionChai Xukun, ketua OSIS dan Fan ChengCheng sebagai wakilnya. Mereka berdua menganggap semua dapat dibeli dengan uang. Tapi siapa sangka, dua gadis masuk kedalam kehidupan mereka dan mengajarkan bahwa ada satu hal yg tidak akan pernah bisa mereka beli...