"Duh, mati aku! Kalau ketahuan mereka aku ada disini kan ga lucu banget. Mereka lagi pada ngomongin aku lagi. Mau lari juga ga bisa!!!" teriak Li Hua dalam hatinya.
**
Li Hua secara diam diam mendengar obrolan Chai Xukun dan Fan Cheng Cheng dari balik tirai. Ia lalu menemukan hal yang menarik.
"Wah.. Kak Xukun yang imagenya cool gitu ternyata cerewet juga ya didepan Kak cheng Cheng. pasti mereka udah akrab banget itu. Kak Cheng Cheng juga ternyata bisa cerewet ke orang lain selain Mei Lin." Karena lamunannya tentang kedua pria surga itu, ia tidak menyadari bahwa suster UKS Xijin bersama ketua OSIS nya telah memasuki ruangan
Suster lalu membuka tirai di dekat kasur Cheng Cheng, dilihatnya Cheng Cheng yang terbaring lemah karena kepalanya yang habis terbentur membuat seluruh tubuhnya lemas. Setelah beberapa percakapan yang dilakukan oleh suster dan Cheng Cheng, barulah Li Hua sadar dari lamunannya
"Waduh, gawat ini. Sekarang malah nambah anggota! Gimana kaburnya coba?!" Li Hua mulai mencari cara untuk keluar. Saat ia turun dari kasur yang ditempatinya, sepatu talinya itu membuat suara decakan pada lantai
Fan Cheng Cheng yang dengan basic stalker nya langsung menyadari bahwa ada orang disebelah tirai tersbeut. Karena moodnya sedang 'sangat' tidak baik, mungkin.. kita tidak akan mengetahui apa yang terjadi pada gadis malang itu T^T
"Suster, ini tidak usah di apa apain luka saya. Sekolah ini belum tentu menjamin kesehatan saya, kan? Bahkan mungkin bakalan lebih buruk. Kalau saya kenapa kenapa suster berani ganti rugi??" Tanya Cheng Cheng mengancam
"Cheng, lu jangan ngomong gitu, kalau luka lu itu infeksi gimana? Lebih baik lu dapat pengobatan dulu disini baru lanjut ke rumah sakit. Ayolah, itu cuman luka ringan. Suster disini mungkin bisa nanganin." Bujuk Xukun yang khawatir melihat kondisi sahabatnya itu
"Bacot lu, lu juga keluar sana! Mood gua lagi ancur tau!" bentak Cheng Cheng
Suster yang ketakutan itu pun lari keluar dari ruangan, sedangkan Xukun berjalan keluar dengan menggeleng gelengkan kepalanya. Ia sangat muak dengan sahabatnya itu yang sangat sombong dan egois. Walau dia sendiri tak sadar bahwa terkadang ia yang bersikap seperti itu.
"Eh. Mereka semua udah keluar ya? Aman dong kalau gitu!!" Li Hua mengira kondisi telah aman dan menghela nafas yang sangat panjang
Baru saja dia merasa lega tiba tiba,........
Seeeeeeeetttttttt
Tirai yang membatasi antara ia dan Cheng Cheng ditarik oleh sesosok siswa yang telah ia buat sial di kantin tadi.
"Kak Cheng Cheng..." Li Hua sudah tidak bisa mengeluarkan banyak kata kata lagi. Seolah ia terlihat sangat lemah di hadapan Cheng Cheng. ia begitu banyak mengalami nasib buruk hari ini. Apalagi matanya yang sembab habis menangis masih terlihat di wajah kecilnya itu
"Kau..." Cheng Cheng lalu menyipitkan matanya sehingga ia bisa melihat dengan jelas perempuan yang terbaring di sampingnya itu
"Kau perempuan si pembawa sial.." Cheng Cheng yang tadinya lemas langsung memasang kembali muka songong nya setelah melihat gadis yang membuatnya babak belur seperti ini.
"Terserah kakak.. ini salahku, aku minta maaf.. terserah kakak mau maafin atau ngga, aku ngga peduli lagi." Ucap Li Hua dengan lemasnya. Ia mengalihkan pandangan dari Cheng Cheng karena tidak ingin kakak kelasnya itu melihat mata pandanya
Cheng Cheng dengan senyum liciknya bangkit dari posisinya dan berjalan perlahan menuju Li Hua yang masih tidak menengok ke arahnya. Ia lalu meletakkan jari telunjuknya di bawah dagu Li Hua dan menolehkan wajahnya kearah cheng Cheng
"Jangan pikir aku tidak tahu tentang kau. Kalau aku mau, aku bisa saja menyebarkan 'siapa kau' atau---"
"terserah kakak! Aku tidak peduli!! Dan aku tidak mau tau! Jangan sentuh aku!!" Li Hua lalu menepis tangan Cheng Cheng dari dagunya. Ia begitu kesal karena Cheng Cheng yang mengganggu ketenangan hidupnya. Ia sudah cukup menderita selama ini
Li Hua langsung bangkit dan ingin turun dari kasur, tapi kondisi tubuhnya yang lemah tidak bisa menopang seluruh berat tubuhnya hingga ia sedikit oleng.
"Hati hat---"
Baru saja cheng Cheng spontan hampir memberi perhatian pada Li Hua, ia menarik kata katanya kembali dan memegang bahu Li Hua hingga tubuhnya seimbang. Ia kembali sadar akan apa yang ia lakukan dan lalu menarik tangannya dari bahu perempuan itu
"Li Hua, perempuan miskin yang pernah bersekolah di SMP elite QianFeng karena mendapatkan beasiswa atas kepintarannya. Tapi tikus yang berbaur di antara singa akan 'MATI' bukan? Sayang sekali, harus di depak dari sekolah oleh kekasih tercintanya 'CHEN LINONG' yang merupakan anggota tim basket kami di SMA Xijin. Dan saat ini, kau bersekolah disini menggunakan beasiswa lagi? Sungguh berani, bukan? Tapi tikus kecil kita sekarang menyamar menjadi singa rupanya.. Hmm ini sangat menarik~ tapi kau tahu? Walau tikus menyesuaikan diri dengan sekelompok singa, apabila singa singa itu lapar... Sudah insting mereka untuk memakan mangsanya" Cheng Cheng menjelaskan pada Li Hua seberapa tahu ia tentang Li Hua.
Li Hua kembali pucat. Seluruh tubuhnya membatu. Ia begitu shock, tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu harus berkata apa, taka da sedikitpun fakta yang bisa dikoreksi dari pernyataan Cheng Cheng. semua itu benar Ia kembali panic dengan keadaan sampai pandangannya kosong
Tak disadarinya, Cheng Cheng yang berada di hadapannya itu tak lagi sadar sepenuhnya. Mata Cheng Cheng berkunang kunang. Tiba tiba saja ia mendengar suara dengungan dan merasa ingin terjatuh.
Brukkkkk
"Ya tuhan ini kak Cheng Cheng kenapa?!" Li Hua semakin panic. Terlebih lagi ia melihat luka yang masih terbuka di dahi cheng Cheng dan belum di bersihkan.
"Suster!! Kak Xuk---" begitu Li Hua ingin teriak, mulutnya di dekap oleh Cheng Cheng yang masih sedikit dalam kondisi sadar.
"T.. Tolong jangan. Bawa saja aku ke rumah sakit. Ayahku.. Ayahku akan menuntut sekolah ini kalau sampai mereka menyentuh ku..." belum sempat ia menyelesaikan, matanya sudah tertutup dan ia tak sadarkan diri
Li Hua yang tidak mengetahui apa apa, mulai panik se panik paniknya. Ia lalu merogoh saku di dalam almamater Fan Cheng Cheng sambil menutup matanya dengan tangan satunya. Ia takut dikatai mesum atau sebagainya. Setelah menemukan HP nya, ia lalu mencoba untuk membuka lockscreennya. Tapi hasilnya nihil.
"Tunggu, handphone ini juga kayaknya bisa menggunakan sidik jari deh!" Li Hua lalu mengangkat tangan Cheng Cheng dengan gemetaran. Ia tak pernah melakukan kontak berlebihan dengan cowo seperti ini kecuali Chen Li Nong. Itupun pada Li Nong mungkin tak sejauh ini
"Maaf ya kak, Li Hua minjem jarinya ntaran" dia lalu menempelkan ibu jari Cheng Cheng pada pendeteksi di HP nya dan betul saja, Lockscreennya terbuka. Ia lalu melihat wallpaper hape nya yang merupakan gambar sahabatnya, Mei Lin. Ia sedikit tertawa tetapi tak lama ia teringat lagi akan tugas nya untuk menelfon ayah Cheng Cheng
Tapi muncul sedikit ide nakal dari Li Hua untuk membuka pesan pesan yang berada di dalam Hp cheng Cheng, ia lalu membuka salah satu pesan pada kontak Mei Lin. Ini adalah isi percakapan mereka
Fan Cheng Cheng : Mei Lin? Cheng Cheng menitipkan HP nya pada ku untuk mengirimkan pesan bahwa Fan Cheng Cheng cedera saat bermain basket. Jika ayahnya menanyaimu, ia ingin kau menjawab bahwa dia hanya terjatuh saat mengendarai motornya. #Temannya
Mei Lin : Kak Cheng Cheng sekarang dimana? Dan ini siapa?
Fan Cheng Cheng : Ini Chai Xukun. Cheng Cheng berada di UKS saat ini. Cheng cheng tidak ingin seorangpun melihat kondisinya. Jadi tolong kau jangan kesini. Sepertinya ia akan dirujuk ke rumah sakit. Kau boleh menjenguknya saat ia disana.
"Kok disuruh bohong gitu ya? Tapi emang biasa bokap atau nyokap pasti ga bakal biarin lagi anaknya ikut ekskul kalau udah cedera gini. Kak Linong emang suka nyari gara gara..." Li Hua kembali melamun tiba tiba HP Fan Cheng Cheng yang ia pegang bergetar. Sepertinya ada panggilan. Nama kontaknya 'Bapake'
"Anjay! Ini bapaknya yah??? Kok dikasih nama 'bapake'? Lebay banget gileee!!! Eh Duh, kok salfok gini. Sekarang yang penting AKU MESTI NGOMONG APAANNNN?!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Girl? ( 9% | NINE PERCENT | IDOL PRODUCER)
FanficChai Xukun, ketua OSIS dan Fan ChengCheng sebagai wakilnya. Mereka berdua menganggap semua dapat dibeli dengan uang. Tapi siapa sangka, dua gadis masuk kedalam kehidupan mereka dan mengajarkan bahwa ada satu hal yg tidak akan pernah bisa mereka beli...