Misunderstanding

128 9 0
                                    

Aku begitu menikmati sore itu. Setelah kami berkeliling, aku lalu menanyakan alamat rumah LiHua, dan mengantarkannya pulang

***********************

Setelah hari itu, Chen Linong dan LiHua menjadi sahabat dekat.

"LiHua, mulai besok.. kamu ga usah bawa sepeda lagi, yah." Ucap Chen Linong

"Loh, emang kenapa kak? Aku harus jalan kaki gitu?" Tanya Lihua penasaran

"Ya ngga lah, masa aku setega itu -_-)" balas nya cepat

"Lah, terus?" Tanya Lihua lagi

"aku bakal antar jemput-in kamu." Jawab Linong

"Antar jemput? Ga ah. Nanti malah ngerepo-"

"ga ada alasan ya. Aku ga bakal pernah ngerasa direpotin sama kamu." Potong nya saat LiHua ingin menolak

Hari hari mereka berlalu. Lihua sangat bahagia. Entah kenapa, ia tidak lagi merasa Chen Linong sebagai ketua OSIS nya yang ia kagumi. Tapi berubah menjadi Chen Linong yang ia cintai. Ia tak lagi peduli dengan jabatan ataupun kekayaan Chen Linong. Yang ia inginkan hanya kehadiran Chen Linong untuk mengisi hari harinya. Ia begitu larut didalam perasaannya yang terus membuatnya semakin hari semakin cinta pada kakak kelas nya itu. Sampai ia lupa bahwa itu bisa jadi bumerang untuknya.

**** Sepulang Sekolah ****

Pov LiHua

"Lihua mau singgah buat makan eskrim ga?" Tanya kak Linong

"Ga Usah kak. Aku lagi ga bawa dompet" jawab ku dengan wajah murung. Aku begitu menyukai eskrim. Tapi mau bagaimana lagi

"Yah, uang aku juga tinggal sedikit. Habis beliin temanku kado soalnya." Sambung kak Linong dengan wajah kecewanya pula.

"Emang tinggal berapa kak? Uangnya?" Tanya ku

"masih ada sedikit ini, paling cukupnya beli satu doang."

"yaudah, kakak beli aja." Balasku

"tapi kamu nya gamau? Yakin nih?" goda kak Linong

"ga usah." Balasku dengan nada ketus

Akhirnya kak Linong pun membeli satu eskrim. Saat membuka bungkusnya ia melihat kearahku. Dia lalu menyodorkan eskrim cup itu dihadapan wajahku dan mengambil sesendok eskrim.

"Nih! Aaaa..." Aku pun membuka mulut dan Kak Linong menyuapi ku eskrim rasa stroberi yang ia beli.

"Gimana? Enak ga?" Tanya kak Linong

"Ya enak lah, siapa sih yang ga suka eskrim. Giliran kakak. Nih. Buka mulutnya.. Aaa.." ucapku sambil merebut sendok dari tangannya dan berbalik ingin menyuapinya

"Aku ga suka makan eskrim LiHua. Kamu aja yang makan. Emang itu aku beliin buat kamu kok" balasnya sembari menjauhkan tanganku dari wajahnya

"rasa aja sedikit. Nih." Paksa ku sambil kembali menyodorkannya eskrim

Ia lalu memakannya dan tersenyum

"Gimana?" Tanya ku

"Aku suka.."

"Nah kan. Langsung jadi suka eskrim. Makanya kalau belum rasa jangan bilang ga en---"

"Bukan Li Hua.. Bukan eskrim nya.." potong nya

"Tapi.. Aku menyukaimu.." sambungnya lagi

Kak Linong lalu memegangi kedua tanganku sampai tak kusadari aku menjatuhkan eskrimnya ke tanah. Ia lalu menatap kedua mataku. Dan saat menyatakan rasa sukanya, Kak Linong juga memintaku untuk menjadi pacarnya. Aku tidak memiliki alasan untuk menolak. Akhirnya kami pun jadian. Dia lalu mengantarkan ku pulang.

My Baby Girl?  ( 9% | NINE PERCENT | IDOL PRODUCER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang