Famous?

195 17 0
                                    

"kalau tidak salah namanya Kak Chengcheng ya?" siswi lain memastikan

"Eh.. EH?! KAK CHENGCHENG?!" teriakku. Tak sadar, teriakanku ternyata sedikit menarik perhatian banyak orang, termasuk kak Chengcheng.

Ia langsung menoleh dan mencari sosok diriku dikeramaian. Setelah sosok yang kak chengcheng cari ketemu, ia lalu memberi isyarat seolah meminta ku untuk diam. "shhhtt.. " kira kira begitulah bunyi gesturnya.

Hal ini membuat suasana menjadi sangat mencekam. Aku merasakan sepertinya hari ini juga buruk buatku. Tatapan siswi siswi lain dengan cepat tertuju kearahku.

"kuharap kau bisa jelaskan kejadian tadi" kata perempuan dibelakangku yang bisa kutebak sepertinya dia akan membunuhku sehabis upacara pembukaan ini.

Kak Xukun lalu melanjutkan penyampaiannya mengenai tata tertib serta pengumuman kelas.

Aku mendapatkan kelas X.2. Setidaknya satu kelas dibawah kelas binsus (Binaan Khusus:X.1)

setelah upacara tersebut, kami pun diarahkan ke kelas masing masing. "Hei kau!" panggil seseorang yang entah kenapa serasa ditujukan untukku.

"Kau memanggilku?" tanyaku.

"Tentu saja! Memangnya ada orang lain selain kita berdua disini?" tanya nya balik.

Aku menoleh kekiri dan kekanan banyak pohon cemara *bercanda dengg* memang betul tidak ada orang.

"Aku penasaran akan sesuatu." katanya dengan tatapan penuh curiga.

"penasaran tent--"

"tentu saja tentang perilaku kak Chengcheng terhadapmu selama dua hari ini!" potongnya.

"oh iya. Aku ingat! Dia perempuan yang memuji kak ChengCheng sewaktu upacara tadi." ucapku dalam hati.

"Bagaimana bisa seorang Fan Chengcheng, wakil ketua OSIS yang sangat tampan itu mengenalmu? Kalian berteman? Sahabatan? Adik kakak? Tapi kalau kulihat tidak mirip sih. Kalau begitu sepupu?? ohhhmygod atau mungkin....  Kalian lagi PDKT??  Atau jangan bilang kau kekasihnya tetapi karena takut kau sampai dikerjain sama fans fansnya yang ganas itu, kalian sampai menyembunyikan hubungan kalian. Kasihan sekali kau ini..." seribu satu macam dugaan ia lontarkan kepadaku. Aku saja sampai sulit mencerna apa yang ia bicarakan.

"aku saja kaget. Ternyata dia wakil ketua OSIS. Dan aku juga tidak menyangka dia seterkenal ini. " Gumamku pelan, tetapi tetap didengarnya.

"astaga! Dia sampai menyembunyikan jabatannya dan kepopuleritasannya pada kekasihnya.. Dia pasti sangat ingin melindungi mu! Aku kira cerita ini hanya ada di drama drama!" Mulai lagi dia berbicara hal tabu.

"Pertama, bisakah kau berhenti menyebut nyebut aku sebagai kekasihnya?" tanyaku dengan emosi yang sudah diambang batas.

"Jadi kau bukan kekasihnya?? Berarti kau pasti--"

"please?" potongku dengan nada yang terdengar mengancam

"oke" jawabnya cepat. Akhirnya dia setuju untuk diam dan mendengarkanku.

"kedua, aku juga tak habis pikir kenapa ia menyembunyikan ini dariku. Aku akui kami memang mempunyai semacam hubungan." jelasku.

Belum selesai menjelaskan, sepertinya ia ingin memotong pembicaraan lagi

"Sesuai dugaanku kalian berdu--"

"uhm.." singgungku

"oke aku diam!" jawabnya dengan nada terpaksa.

"kami memang memiliku hubungan, tetapi hubungan yang kumaksud itu, kami sudah berteman sejak kecil. Aku menganggapnya sebagai kakak ku. Begitupun sebaliknya.

Dulu kami satu SMP. Ibu ku begitu percaya padanya. Oleh karena itu, ibu memutuskan untuk menyekolahkan aku di SMA ini. Ternyata dia populer ya.. Dasar, Kak Chengcheng ga bilang apa apa ke aku." keluhku sambil menjelaskan panjang lebar.

"Jadi dia teman masa kecilmu?" tanya nya lagi, memastikan.

"Um.. Begitulah" sahut ku.

"Astagaaa syukurlah. Aku kira, aku sudah kehilangan kesempatan untuk mendekati Kak Chengcheng. Beruntung yah kau. Aku saja melihatnya 10 detik udah hampir mimisan. Gimana kamu yang berteman sejak kecil. Lupakan lah. Jadi namamu?" dia lalu menjulurkan tangannya seperti ingin berkenalan

"Mei Lin. Kelas X.2" aku lalu menyambut tangannya

"Hei. X.2? Kau tak bercanda kan? Kita sekelas! Kau mau masuk kelas kan? Simpankan aku bangku yang ada disampingmu satu ya. Aku mau ketoilet dulu. Namaku LiHua. Bye~" ucapnya sambil melambaikan tangan.

Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya yang begitu heboh dan tak bisa diam.

*Perjalanan menuju toilet*

Brukk!!!!

Pov. LiHua

"Aww. Sakit.. " rintihku pelan saat menabrak sesosok orang pada saat berlari ketoilet.

"Ma.. Maaf kamu tidak ap--" baru saja aku ingin meminta maaf, kutarik kembali kata kataku saat melihat sosok yang kutabrak ini.

Bagaimana mungkin dia bersekolah disini? Aku sudah berusaha menghindar. Tapi kenapa malah satu SMA?!

"LiHua? Kau masuk SMA disini? Syukurlah~" kata cowo tersebut seraya ingin memelukku. Kudorong dadanya hingga ia tersungkur ke lantai.

"Berhenti mendekatiku pria bodoh! Sampai kapanpun aku tak akan sudih bahkan untuk menatapmu!" si cowo lalu menyentuh permukaan dadanya yang bidang.

"Lihua baru saja menyentuh ku. Astaga. Jantungku tidak mau berhenti berdetak." gumam nya pelan..

My Baby Girl?  ( 9% | NINE PERCENT | IDOL PRODUCER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang