BONUS-Saviour

3.5K 405 14
                                    

Lisa berjalan memasuki ballroom yang penuh sesak bersisihan dengan Jennie. Keduanya seketika menjadi pusat perhatian ketika spotlight ditujukan pada mereka. Suara siulan riuh rendah terdengar memenuhi ballroom yang sudah disulap untuk menjadi lokasi pesta ulang tahun Jennie. Mereka tampak memukau dengan dress bodycon yang membalut tubuh mereka dengan sempurna. Dan dilengkapi juga dengan stiletto limabelas centi di kedua kaki mereka. Singkatnya, keduanya menjadi bintang malam ini.

"Aku akan mencari Sehun." Lisa berbisik pada Jennie sementara mereka tengah menyapa tamu undangan. Jennie mengangguk, lalu melepaskan kaitan tangannya pada Lisa. Membiarkan gadis jangkung itu berlalu dari sisinya.

Selepasnya dari Jennie, Lisa segera berjalan menjauh. Pandangannya diedarkan untuk mencari sosok kekasihnya yang tadi sudah mengabarinya bahwa ia telah tiba di lokasi pesta Jennie. Belum jauh Lisa melangkah, seorang laki-laki yang tak dikenalnya menghampiri.

"Hi there, Gorgeus, looking for me?"

Lisa mengalihkan pandangannya untuk mengamati laki-laki asing di hadapannya. Sepertinya laki-laki itu adalah teman kuliah Jennie. Lisa tidak memungkiri jika laki-laki di hadapannya ini terlihat tampan dengan rambut yang disisir ke belakang. Kedua telinganya ditindik. Sekilas pandang, Lisa tahu jika laki-laki ini adalah playboy. Dan Lisa tidak ingin terlibat dengan orang-orang seperti ini. Apalagi jika ia sudah memiliki kekasih nyaris sempurna seperti Sehun.

Ah ya, Sehun, Lisa harus mencarinya. Ia kemudian mengabaikan laki-laki asing tersebut, memilih untuk kembali mencari Sehun. Namun lagi-lagi, langkahnya terhenti ketika tangannya ditarik begitu saja oleh laki-laki asing tadi.

"Kau mengabaikanku? Where are you going, Gorgeus, hm?"

Lisa berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman laki-laki tadi. Sementara laki-laki itu masih bersikeras untuk menahan Lisa.

"Let me go!" Lisa berujar dengan dingin. Ia benar-benar tidak ingin menimbulkan keributan di pesta sahabatnya sendiri. Tapi laki-laki asing ini sepertinya tidak memiliki keinginan lain selain mengganggu Lisa. Cengkeramannya terasa menyakitkan di pergelangan tangan Lisa.

"I said let me go!" Kali ini Lisa mendesis, masih berusaha mengurai cengkeraman tangan itu.

"Tidak usah sok jual mahal." Laki-laki itu berujar dengan seringai di bibirnya.

Sekarang Lisa benar-benar merasa takut. Laki-laki ini terlihat begitu berbahaya di matanya. Dan ia benar-benar tidak ingin berurusan dengan laki-laki pembuat onar seperti ini. Ia butuh Sehun untuk menyelamatkannya.

"Let her go."

Lisa menoleh, mendapati Sehun berdiri tak jauh dari mereka. Ada rasa lega yang melingkupi hatinya. Penyelamatnya telah tiba.

"Jangan ikut campur. Gadis ini milikku, kau bisa mencari yang lain." Laki-laki asing itu menyahut sinis. Merasa tidak senang karena rencananya malam ini terganggu.

BUG!

Semua terjadi begitu cepat. Tiba-tiba saja laki-laki itu sudah jatuh tersungkur di lantai dengan sudut bibirnya berdarah. Orang-orang di sekitar mereka terkejut dan memekik Sementara Sehun berdiri dengan napas terengah-engah menahan emosi. Tangannya terkepal di samping tubuhnya.

"She's mine, so keep your dirty hands off from her." Sehun berdesis sinis. Setelahnya ia meraih Lisa yang berdiri mematung dan melangkah pergi dari sana.

***

"Kau tak apa? Ada yang sakit? Bagaimana dengan pergelangan tanganmu? Apakah memar?"

Lisa segera diberondong dengan banyak pertanyaan setelah keduanya berada di luar ruangan. Mereka duduk di bangku kosong di tepi kolam renang. Mengabaikan suara bising dari dalam.

InnamorarsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang