Five (END)

3.4K 442 19
                                    

Musim dingin telah berganti menjadi musim semi, dan selama itu pula lah Lisa dan Sehun dekat satu sama lain. Menghabiskan waktu bersama Sehun kini menjadi salah satu hal favorit bagi Lisa. Ia menikmati keberadaan Sehun di dekatnya. Ia sangat menyukai mendengar cerita sehari-hari Sehun. Keberadaan laki-laki itu di sekitarnya mampu membuat Lisa merasa nyaman. Sehun selalu memastikan bahwa Lisa selalu merasa aman dan bahagia.

Kupu-kupu yang berterbangan di perutnya pun setuju dengan pemikirannya. Ia merasa tergelitik setiap kali mendengar tawa renyah Sehun. Atau pun saat laki-laki itu berbagi pendapatnya tentang suatu hal. To say the least, Lisa is totally whipped.

Sore ini, setelah Lisa menyelesaikan kelas terakhirnya, Sehun telah berdiri di depan gedung kuliahnya untuk menjemputnya. Kedatangan Sehun yang tanpa pemberitahuan tersebut bukan lagi hal yang baru baginya. Sehun sering muncul secara tiba-tiba di hadapannya tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Lisa tidak pernah menanyakan alasan kedatangan laki-laki tersebut. Lisa tidak perlu tahu alasan apa yang melatar belakangi keberadaan Sehun. Baginya, kenyataan bahwa Sehun menyediakan waktu baginya hampir setiap hari di sela-sela kesibukannya sudah membuatnya bahagia.

"Apakah kau memiliki kegiatan lain setelah ini?" Sehun selalu menanyakan pertanyaan yang sama setiap kali ia muncul secara tiba-tiba di hadapan Lisa.

Dan Lisa tidak pernah memiliki jawaban lain selain, "tidak ada." Meskipun ia memiliki tugas-tugas kuliah yang harus ia selesaikan, atau kegiatan lain bersama teman-temannya, Lisa akan selalu memberikan jawaban yang sama pada Sehun. Karena sama seperti Sehun, Lisa juga ingin menyisihkan sebagian waktunya untuk bersama Sehun.

Statusnya sebagai mahasiswa aktif sudah cukup membuatnya tertekan karena banyaknya tugas yang dibebankan oleh dosennya. Dan keberadaan Sehun di sampingnya, ia anggap sebagai healing time dari tumpukan tanggungjawab yang membelenggunya.

"Good. I'm about to ask you out." Sehun mengulurkan tangan kanannya, menunggu Lisa untuk menyambutnya.

"Ke mana?" Lisa meraih uluran tangan di hadapannya dan membiarkan tangannya digenggam oleh Sehun.

"Naksan Park." Sehun menjawab. Ia mulai melangkahkan kakinya sembari menarik Lisa untuk mengikutinya.

"Sekarang?" Lisa bertanya memastikan. Lisa melanjutkan setelah melihat Sehun mengangguk. "Tapi aku terlihat berantakan. Bisakah aku kembali ke apartemen terlebih dahulu untuk berganti pakaian?"

Sehun berhenti sejenak dan berpaling untuk menatap Lisa dari atas hingga bawah, "you look pretty." ujarnya.

"Stop flattering me!" Lisa memekik tertahan, ia membawa kedua tangannya untuk menutupi pipinya yang merona, membuat genggaman tangannya dengan Sehun terlepas.

Sehun terkekeh, lalu meraih kembali tangan Lisa untuk ia genggam. "I'm telling you the truth, tho." ujarnya santai. Ia kemudian memalingkan wajahnya ke depan dan mulai melangkah, tidak memeperhatikan bagaimana kedua pipi Lisa semakin merona.

***

"Why do you want to go to Naksan Park out of no where?" Lisa bertanya saat keduanya telah berada di dalam subway. Keadaan subway yang saat itu tidak terlalu ramai membuat keduanya dapat duduk bersisihan di samping pintu masuk.

"I heard that the sunset is really beautiful there." Kedua mata mereka bertemu saat Sehun memberikan jawabannya. Sehun sangat menyukai hal ini dari sekian banyak hal yang ada pada di diri Lisa. Gadis itu akan selalu memperhatikan apapun yang ia bicarakan dan menatapnya lekat. Apa pun yang menjadi topik pembicaraan mereka seolah tidak pernah membosankan bagi gadis itu. Matanya tidak akan pernah meninggalkan Sehun setiap kali mereka tengah berbicara.

InnamorarsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang