32nd (Authors & Wattpad)

10.9K 837 105
                                    

“Kamu sedang apa?”

Taehyung mengamati Jimin yang tampak asik mengetik sesuatu di laptopnya. Bahkan, sesekali Taehyung dapat melihat Jimin yang tersenyum penuh misteri.

Jimin menoleh sekilas pada Taehyung sebelum menyibukkan dirinya kembali pada laptopnya. “Bukan apa-apa kok. Bukan urusanmu juga,” ucap Jimin, masih sembari mengulum sebuah senyuman.

Tingkah Jimin yang seperti itu tentu saja terlihat mencurigakan di mata Taehyung. Pasalnya, akhir-akhir ini Jimin sering sekali terpaku di layar laptopnya dan asik dengan dunianya sendiri.

Bahkan, ketika member BTS sedang asik bercengkrama, Jimin tidak begitu memperhatikan dan lebih senang menghabiskan waktunya dengan laptopnya. Seolah ada suatu hal di laptop Jimin yang mampu menarik atensi pemuda itu.

“Sedang mengetik apa sih? Aku lihat ya?” pinta Taehyung sembari beringsut mendekati Jimin.

Namun, sebelum Taehyung berhasil duduk di dekat Jimin, pemuda itu sudah menggelinding dan membuat jaraknya semakin jauh dengan Taehyung. Jimin memeluk laptopnya seolah itu merupakan benda kesayangannya yang berharga. Pemuda itu menatap Taehyung dengan raut wajahnya yang menyiratkan perasaan tidak suka.

“Sana pergi. Hush hush. Jangan mengganggu orang sibuk,” usir Jimin pada Taehyung.

Taehyung mendelik, tidak terima karena Jimin mengusirnya. Ia juga tidak terima dengan Jimin yang mengaku sebagai orang sibuk. Well, orang sibuk macam apa yang setiap hari terus-menerus mengamati laptopnya sendiri sembari cekikikan seperti kuntilanak yang sedang bermain mobile legend?

Taehyung memicingkan kedua matanya, memandangi Jimin dengan tampangnya yang luar biasa curiga. “Kamu menyimpan file berisi video porno ya di laptopmu?” tuduh Taehyung pada Jimin.

Jimin membulatkan kedua matanya. “Mwo? Enak saja! Aku tidak mungkin menyimpan hal-hal yang nista seperti itu! Aku tidak seperti Namjoon Hyung! Aku ini masih suci dan polos tahu!” omel Jimin pada Taehyung, tidak terima karena Taehyung menuduhnya macam-macam.

Taehyung mendengus. “Kalau begitu kenapa kamu tidak mau menunjukkan layar laptopmu padaku? Aku kan hanya penasaran. Aku tidak mungkin membanting dan memecahkan laptopmu kok. Aku tahu bahwa kamu tidak lebih kaya dariku dan tidak mampu membeli laptop yang baru,” kata Taehyung dengan nada bicaranya yang terkesan meledek.

Sesungguhnya, saat ini Jimin ingin sekali menggebuki Taehyung menggunakan laptopnya. Akan tetapi, Jimin takut jika nanti laptopnya rusak dan sulit untuk diperbaiki karena menggebuki orang bodoh seperti Taehyung.

Well, menurut rumor yang pernah Jimin dengar, mereka yang sedikit lebih bodoh dari kebanyakan orang, memiliki pertahanan tubuh yang kuat. Maka daripada itu, tidak aneh kan jika laptop Jimin kemungkinan besar akan rusak jika digunakan untuk menggebuki Taehyung.

“Pokoknya kamu tidak boleh melihat isi laptopku! Menyentuh pun tidak boleh!” seru Jimin pada Taehyung sembari memegangi laptopnya dengan posesif.

Mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Jimin, justru membuat Taehyung semakin penasaran dengan isi laptop Jimin. Membuat Taehyung semakin ingin merebut laptop tersebut dari jemari mungil milik Park Jimin.

“Memangnya kamu sedang sibuk apa sih dengan laptopmu itu? Kamu sedang membuat lagu? Jangan bermimpi. Kamu bukan lah si cerdas Min Yoongi. Kamu hanya lah si kerdil Park Jimin,” ledek Taehyung pada Jimin.

“Biar saja. Setidaknya aku bukan lah tipikal suami takut istri seperti dirimu,” cibir Jimin.

Taehyung tertohok dengan ucapan Jimin yang memang seratus persen benar. Jimin masih melajang dan bebas dari kelakuan anarkis seorang wanita. Akan tetapi, memangnya Taehyung terlihat begitu menyedihkan ya hanya karena dirinya yang tidak berani melawan tingkah anarkis istrinya?

I Married An Idol (Taennie, DITERBITKAN DALAM BENTUK E-BOOK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang