Part 5

6 2 0
                                    

"Cinta?, satu kata penuh makna, yang menjadikan kita antara aku dan kamu menjadi satu"

* * *

"Apakah kau tau dimana rumahku?" Tanya Ane dengan pelan.

"Tau." Satu kata yang membuat Ane tercengang, karena Leon mengetahui dimana rumahnya.

"Mendung," ucap Ane, dengan polosnya.

"Kayanya sebentar lagi hujan," sahut Leon sambil menambah laju motornya dan hal itu membuat Ane memeluk Leon terlalu kencang dari belakang.

Tanpa Ane sadari senyum nakal terpampang jelas dibibir indah Leon.

Dengan kesengajaan Leon semakin menambah kecepatan motornya dan hal itu membuat Anelia berteriak histeris karena ketakutan.

Anelia yang sangat ketakutan hanya bisa menjerit tertahan dan semakin erat memeluk Leon dari belakang.

"Ane..." panggil Leon dengan lembut agar Anelia berhenti memeluknya. Karena mereka telah berada ditempat tujuan yaitu rumah Anelia.

Merasa terpanggil akhirnya Anelia, melepaskan pelukan eratnya dari Leon dengan wajah memerah menahan malu.

"Maafkan aku," ucap Anelia dengan malu-malu sambil menundukan kepalanya tanpa berani menatap kearah Leon.

"Hujan.." teriak Anelia saat menyadari air yang berjatuhan dengan derasnya

Tanpa aba-aba Anelia menarik lengan Leon menuju teras rumahnya.

"Nah kan basah," sesal Anelia saat melihat baju Leon basah karena hujan yang menimpa mereka.

"Cuman sedikit Ane," sahut Leon dengan senyum manisnya, membuat Anelia tersipu kembali.

"Ayo duduk disana," tunjuk Anelia kearah kursi teras yang berada disamping pintu masuk utama.

Dengan senang hati Leon mengikuti Anelia. Dan duduk di kursi samping Anelia.

"Max,  tinggal menghitung hari kita akan berpisah," ucap Anelia tiba-tiba dengan wajah sendu.

"Kau benar, kita sudah melewati masa-masa sulit dan beberapa hari lagi kita akan berpisah," ujar Leon sambil menatap wajah cantik Anelia.

"Padahal baru saja hari ini kita dekat, dan sekarang harus berpisah," sahut Anelia dengan wajah lesu.

"Sudahlah Ane, kalau kita berjodoh pasti kita bertemu," ucap Leon tiba-tiba dengan bijaknya.

"Baiklah, hujan mulai reda kalau begitu aku pulang Ane, sampai jumpa esok lusa," teriak Leon ketika berada diatas motor kesayangannya.

* * *

Leon Parker POV

"Kamu dari mana saja Leon," ucap Mom tiba-tiba saat aku membuka pintu utama.

"Maafkan aku Mom, aku hanya ingin mencari hiburan Mom, aku bosan terus-terusan dirumah," jelas ku dengan serius tanpa berbohong sedikitpun.

"Mom mengerti, Mom hanya ingin memberitahu mu tentang kepergian kita satu minggu lagi. Kita akan pergi keluar negri, jadi Mom minta berkemaslah dari sekarang," jelas Mom, dan hal itu  membuatku mengerutkan alis tanda tak mengerti.

"Mom memutuskan untuk berpisah dengan Dad?" Tanya ku hati-hati takut menyinggung Mom.

Mom hanya tersenyum menatapku tanpa menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut ku.

"Setelah menyelesaikan sekolah akhir mu, Mom ingin kau berkuliah disana. Bukan disini!" terang Mom, dan saat itulah aku teringat ucapan Anelia. Apakah ucapanku benar bahwa kami akan terpisah?

Mengingat hal itu, membuatku merasa bersalah kepada Anelia, karena aku akan pergi jauh dari kehidupannya.

"Baiklah Mom," ucapku dengan wajah muram dengan tatapan kosong.

Mom yang menyadari tatapan dan tingkah laku ku yang berbeda, akhirnya kembali angkat bicara.

"Lupakan semua kenangan selama berada disini, Mom tidak ingin kau membuat kenangan pahit disini hanya untuk dilupakan!" Ujar Mom dengan nada menyindir.

Aku hanya mengangguk tanda mengerti.

* * *

Next=>>>>>

Jangan lupa vote-nya Guys.....


Salam hangat

Tiara

WTF? Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang