Episode 20

1.1K 55 29
                                    

Swara terus menerus terngiang perkataan sanskar dalam telinganya

Swara terus menerus terngiang perkataan sanskar dalam telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Swara...  Aku akan segera pulang.  Karena aku sangat merindukan mu. Aku tidak bisa meninggalkan kau dan juga samaira. Aku akan segera pulang"

Swara memeluk tubuh sanskar dengan erat

"Sanskar,  aku menunggu mu pulang. Tapi bukan dengan cara seperti ini,  bodoh kenapa aku mengijinkan mu pergi.  Jika aku tau semua akan terjadi seperti ini.  Aku tidak akan membiarkanmu pergi.  Sanskar kau telah berjanji kau akan terus bersamaku,  tapi kali ini kau berbohong. Sanskar kau berjanji akan mengajak aku dan samaira jalan-jalan setelah kau pulang.  Kau berjanji memberika samaira hadiah dan kejutan.  Sanskar ini bukan kejutan.  Bukannn... " swara kembali menangis

"Mamaaaa"

Swara mendengar panggilan tersebut dia melepaskan pelukannya dan menoleh ke belakang.  Dia melihat Putri kecilnya berdiri,  dan menatapnya. 

"Maaamaaaa" samaira berlari dan memeluk swara

Swara hanya terdiam,  air matanya terus mengalir deras.  Perlahan tangannya mulai membelai rambut panjang samaira.  Dia memeluk putrinya dengan erat dan terisak menangis. 

Samaira melepaskan swara dari tubuhnya

"Mamaaa...  Papaaaa"

Swara terdiam dia menatap kembali tubuh sanskar yang kaku.  Seketika swara memeluk samaira dengan erat.

"Putrikuuuuuu" lirih swara

Swara menghapus air matanya

"Sayang...  Kenapa kau belum tidur?  Ini sudah malam.  Ayo kita tidur "

Swara mengajak putrinya ke kamar.  Dia menoleh kembali ke belakang dan melihat wajah sanskar yang kaku. 

"Ayooo kita tidur. Papa akan membacakan cerita untuk kalian "

Swara tersenyum,  namun dia tersadar itu hanya sebuah bayangan.  Swara dengan cepat membawa samaira ke kamarnya. 

****

Keesokan harinya

07:30 am

Swara bersandar di ranjang,  tangannya terus mendekap samaira yang masih tertidur lelap.  Matanya terus terjaga,  dia tidak tidur semalaman ini. Hanya terdiam dan melamun.

Kreeekkkk

Swara menatap siapa yang datang kekamarnya

"Swaraaaa" sharmista menemuinya
Swara menatapnya kosong dia hanya mengedipkan mata tanpa berbicara sedikitpun. 

Sharmista mencium kepalanya swara,  dia melihat mata swara yang bengkak karena terus saja menangis.

"Nak,  ibu tau kau masih tidak bisa menerima semua ini. Ibu tau kau sangat mencintai sanskar,  tapi kau juga harus menerima kenyatakaan jika sanskar sudah meninggal "

Who Are You ?? (Proses Editing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang