Aku, duduk di dalam kamarku dengan menatap dinding kamar yang berisi gantungan foto dan lampu ala ala tumblr jaman sekarang berisi foto 9 pria tampan yang aku sangat impikan menjadi kakakku. Aku Wendy. Aku adalah anak dari 3 bersaudara, aku adalah anak pertama karena aku lahir 5 menit sesudah Windy, adik kembarku. Aku dan Windy cukup mirip, hanya saja Windy lebih terlihat dewasa daripada aku. Dan aku mempunyai adik laki-laki namanya Jisung, adik paling kecilku. Dia sangat lucu.
Sekarang aku telah lulus SMA tepat diumur 19 tahun. Aku sudah diterima disalah satu Universitas sejak sebelum aku lulus. Hebat kan? Haha jangan memujiku seperti itu. Jadi, setelah selesai wisuda aku sangat santai dirumah bersama Windy. Dan Jisung akan masuk SMA tahun ini. Membuat Jisung sangat bersemangat, aku sampai bisa merasakan semangat yang ia tularkan.
"Kak? Ngapain sih natapin poster EXO mulu" ucap Windy yang baru saja masuk kekamarku, aku tersenyum menatap adik kembarku.
"Karena kakak pengen punya kakak" Windy mendecih kearahku, "Pergi sana tidur, trus mimpiin punya keluarga EXO, biar lo punya kakak. Gausah bangun sekalian"
"Dih apaan sih, gak deh." Aku mencebik pada Windy yang sekarang bermain iphonenya.
"Kakak gak ke toko bunga?" Tanya Windy, aku yang ditanya seperti itu pun menatap Windy dengan cemas.
"Sekarang emangnya jam berapa Win?" Tanyaku, Windy mengangkat lengannya dengan santai menunjukan jam tangan yang melingkar ditangannya padaku. Jam 10, astaga aku bisa terlambat.
"Jam 10" Ucap Windy seakan bisa membaca fikiranku.
"Astaga Windy! Kakak telat berangkat kerja!" Aku pun segera menyambar apa yang aku butuhkan lalu berlari keluar kamar. Windy tersenyum jail, "Makanya kak jangan mikirin EXO mulu."
---
Wendy menganyuh sepedanya dengan semangat, ia meliuk-liukkan stir sepedanya dengan lincah. Wendy selalu membawa sepeda itu bekerja, karena ia malas untuk membawa mobil. Dirumahnya hanya ada satu motor besar milik Jisung, tentu ia belum bisa menaikinya.
Wendy berfikir jika saja ia bertinggal di Seoul, mungkin dia bakalan senang mengayuh sepeda menuju SMTOWN untuk bertemu ke sembilan pangerannya, EXO. Entah sejak kapan ia menyukai boyband asal Seoul itu tapi yang ia sekarang tau ia sangat jatuh hati pada mereka.
5 menit ia menaiki sepeda, ia telah sampai di toko tempat dia bekerja. Wendy mendesah lega karena tanda di pintu kaca itu masih tertulis tutup. Ia pun segera masuk kedalam toko.
"Selamat Pagi, aku sudah datang" ucap Wendy, Nona pemilik toko itu menoleh dan tersenyum. Manis matanya yang sipit dan lipatan kelopak mata yang indah membuatnya terlihat sangat lucu. Namanya Irene, dia berusia 26 tahun. Dan ia masih terlihat seperti gadis 17 tahun. Tidak, tidak~ Wendy memang suka berlebihan.
"Kamu sudah datang. Kemarilah, kita harus menyiapkan bunga sangat banyak hari ini" ucap Irene, Wendy tersenyum.
"Iya kak, maaf aku terlambat" Wendy berjalan mendekat ke Irene.
"Tak apa, kamu sudah bekerja keras dua minggu ini Wen. Ambilkan bunga mawar di dekat rak berwarna biru itu, bawa kemari"
"Baik kak" Wendy melakukan apa yang diperintahkan oleh bosnya. Wendy mengambil bunga mawar dan memberikannya pada Irene.
"Seperti biasa, yang tengah merah dan pinggirnya putih." Ucap Irene sembari memotong batang bunga, Wendy tersenyum dan mengangguk.
"Apa kakak tidak ingin menonton EXO tahun depan?" Tanya Wendy, Irene terkekeh. "Pasti lah, aku sangat ingin bertemu dengan para pangeran itu"
"Yang terpenting jangan ambil Yixing dan Chanyeol dariku"
"Aku tak menyukai mereka aku hanya memuja Junmyeon saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneiro - EXO Fanfiction
Fanfiction'Aku bangun dari koma, dan aku bingung. Aku sekarang berada dimana?'