Wendy membaringkan tubuhnya di Hotel kamarmya. Jangan berfikir ia menyewa hotel dari SM dan EXO. Dia menyewanya sendiri, dengan uangnya. Sebenarnya tadi Suho akan membayarkan sewanya, tetapi Wendy menolaknya. Ia hanya tak mau menyusahkan kakaknya. Handphone milik Wendy bergetar,Wendy membuka handphone terpampang beberapa chat dari teman-temannya.
RED VELVET KIYOWO
Irene : Aku jadi ingin menyusul Wendy
Yeri : Sama, kenapa Eonni tidak mengajakku.
Seulgi : Dia malas dengan si manja sepertimu.
Yeri : Aku tidak manja
Joy : Aku tidak percaya
Irene : Aku tidak percaya (2)
Seulgi : Aku tidak percaya (3)
Wendy : Aku tidak percaya (4)
Yeri : Eonni? Kamu sudah sampai?
Wendy : Sudah.
Joy : jangan lupakan oleh-oleh.
Irene : sampaikan salamku pada kakakmu. Bogosipho.
Seulgi : Dia akan menolakmu lagi.
Irene : dia tidak pernah menolakku.
Seulgi : Bukankah kemarin kalian bertengkar
Wendy : akan kusampaikan.
Irene : JANGAN! Tidak jadi.Chat Wendy berhenti disitu ketika panggilan dari Chen masuk. "Hallo?"
"Apa kau mau makan?" Tanya Chen dari sebrang sana, Wendy berfikir ia butuh minuman dingin. Udara disini cukup panas.
"Aku hanya ingin membeli minuman dingin" balas Wendy. Chen terdengar sedang berbicara dengan beberapa orang disana.
"Sebentar lagi Chanyeol akan menjemputmu. Dia juga akan membeli minuman dingin" ucap Chen, ia menutup telefonnya setelah Wendy menyetujui itu.
Wendy mengambil maskernya dan melepas jaketnya berbulunya, cuaca dibangkok cukup nyaman. Tidak panas dan tidak dingin. Wendy membuka kopernya dan mengambil jaket yang cukup tipis dan panjang, mungkin sepahanya itu seperti daster.
Suara bel kamar berbunyi, setelah mengambil handphone dan dompet ia keluar dari kamarnya. Benar didepannya sekarang ada Chanyeol yang berdiri menggunakan training, kaos oblong hitam yang di tutup dengan jaket denim, topi hitam dan maskernya. Dia membuka maskernya dan tersenyum.
"Apa kita bisa keluar dari hotel. Aku rasa banyak fans kalian di bawah nanti?" Tanya Wendy pada Chanyeol, sembari menutup pintu. Chanyeol terdiam, "aku sudah menyewa mobil"
"Daebak, bukankah kita hanya akan mencari minuman dingin?" Wendy berbaik menatap Chanyeol yang berada di belakangnya.
"Benar, tapi siapa yang membuang kesempatan untuk berjalan dengganmu?" Chanyeol terkekeh pelan. Wendy menabok lengannya "Dasar!"
Chanyeol sedikit meringis dengan lucu, dia memang sangat lucu. Mereka berdua pun berjalan kearah parkiran mobil. Setelah menemukan mobilnya mereka masuk kemobil dan pergi meninggalkan hotel.
Diperjalanan mereka berdua hanya diam, menikmati pemandangan Ibukota Thailand itu. Chanyeol sesekali melirik Wendy yang berdecak kagum. Chanyeol sangat ingin tertawa melihat wajah polosnya. Chanyeol mengalihkan pandangannya, ia tak tahan jika harus menatap keindahan dari gadis disampingnya."Kak?" Panggil Wendy, Chanyeol tersenyum. "Panggil aku Chanyeol saja."
"Kenapa?" Tanya Wendy. Chanyeol tersenyum.
"Aku senang kalau kamu memanggilku tanpa embel-embel kak" jawaban Chanyeol dihadiahi anggukan saja dari Wendy.
"Apa aku boleh bertanya?" Chanyeol mengernyit heran, tidak biasanya.
"Boleh"
"Seperti apa sifatku dulu kepadamu?"
"Apa kamu benar benar lupa?" Tanya Chanyeol dengan wajah kaget. Wendy mengangguk polos, mereka berdua terlihat sangat lucu.
Chanyeol tersenyum, "kamu dulu selalu mengejarku. Kemana saja aku melangkah. Kamu selalu ada di belakangku. Kamu mencariku, kamu menempel terus padaku. Wah, kamu sangat menyukaiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneiro - EXO Fanfiction
Fanfiction'Aku bangun dari koma, dan aku bingung. Aku sekarang berada dimana?'