Four ; Sial tapi untung

136 47 46
                                    

"Gila si tadi, baru masuk kantin aja, cewek-cewek langsung pada histeris gitu liat lo!" Tepuk seorang cowok dihadapan Revan, Riko—teman barunya.

Kini Riko dan Revan telah berada di kelas, namun ntah kenapa Riko kini masih saja membahas kejadian dikantin tadi.

"Gua ga nyangka si"

"Bakal jadi most wanted baru lo kayanya"

"Nanti kita bisa TP TP bareng"

"Eh tapi tetep yaa , cakepan gua masih"

Revan yang mendengar Riko mengoceh seperti itu, hanya bisa menanggapinya dengan senyuman tipis.

"Minggir Rik! Awas! Gua mau duduk." Pinta seorang cowok yang kini berdiri di samping bangku yang Riko tempati.

"Bawel lo ah! Ini juga mau pindah." Ketus Riko seraya beranjak dari bangku tersebut lalu pindah ke samping Revan. Ya, dia teman sebangku Revan, dan yang baru saja mengusirnya itu Erlang–sahabat Riko.

"Van kalo si dengkul belalang ini ngomong diemin aja. Suka halu soalnya." Ujar Fero–teman sebangku Erlang– kepada Riko.

Riko yang mendengar pernyataan Fero itu pun hanya mendengus kesal.

Riko, Erlang, dan Fero termasuk dalam daftar cowok most wanted disekolah ini, dan mereka bertiga juga telah bersahabat sejak SMP kelas 8.

Riko, si cowok cerewet yang suka mencairkan suasana.

Erlang, cowok dingin namun memiliki rasa peduli yang tinggi.

Fero, tipikal cowok yang gak neko-neko tapi jail.

Dengan perbedaan karakter dan sifat yang mereka miliki, membuat mereka saling melengkapi satu sama lain, dan itu juga yang membuat persahabatan mereka masih bertahan sampai sekarang. Mungkin sebentar lagi, Revan akan termasuk dalam grup pertemanan mereka.

"Nanti pulang sekolah, main ke rumah gua yuk! Mau ga?" Ajak Revan pada 3 teman barunya itu.

"Kuy lah!" Sahut Riko.

"Iya boleh tuh!" seru Erlang.

"Lu gimana Fer? Mau ikut ga?" Tanya Revan pada Fero yang sedari tadi fokus dengan game di ponselnya.

"Ngikut aja gua mah."

-----------------🍁🍁🍁-----------------

Zalfa kini berada di toko bunga milik mama nya. ZALFA FLORIST. Setiap hari jumat pasti Zalfa selalu menyempatkan untuk berkunjung ke sini, setiap pulang sekolah.

"Ma.. bunga Lily kesukaan Zalfa masih ada kan?"

"Ada sayang, itu di samping bunga Edelweiss." Sang mama sudah sangat mengerti, setiap kali ke tokonya, Zalfa selalu menanyakan bunga Lily. Karena Zalfa sangat suka bunga itu.

"Ma... kalo Zalfa tanem dirumah 1, boleh ga mah?"

"Emang kamu ada waktu ngurus nya? Kan kalo disini ada pekerja mama yang ngurus."

"Tapi Zalfa pengen banget ngerawat 1 aja mah. Boleh ya mah. Plisss!" Pinta Zalfa sembari menunjukkan muka puppy eyes nya.

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang