R.M 7

3.1K 432 113
                                    

Berapa lama book ini terbengkalai?
Wkwkwk, mian, mian.
----------

Si Kim Sialan. . .

Bagaimana bisa namja itu mencuri ciuman pertamanya begitu saja.
Aish. . . !!Harusnya kemarin Jungkook langsung menamparnya, menonjoknya memotong sosis/?nya kemudian diberikan pada Hiu.

Atau seharusnya dia juga ikut menikmati ciuman tersebut.

Eh/?

"Awas saja bila bertemu nanti, !!" Emosi Jungkook, ketika meningat insiden ciuman kemarin.

Hey, siapa yang tidak marah ketika first kiss mu direnggut seseorang yang tidak bertanggung jawab. Lihat saja. Bahkan dia melarikan diri begitu saja setelah seenaknya menciumnya.

"Ish, paling tidak seharusnya dia meminta maaf, dasar namja mesum!" Oceh Jungkook.

##

Bagus sekali, apa yang dia lakukan kemarin sampai dia menjadi orang paling bodoh seperti ini?

Taehyung tidak boleh menatap bibir itu atau dia akan gila. Mungkin bukan hanya bibir, tapi seluruh bagian dari si Jeon itu harus dia hindari jika dia tidak ingin terjebak di Rumah Sakit Jiwa akibat tubuh dan otak nya tidak saling bekerjasama.

Bagaimana ini?

Berpikirlah Taehyung, ayo berpikir. Gunakan otak encermu Taehyung.

Apa yang harus dia katakan pada Jungkook soal insiden kemarin, dia pasti sudah tidak waras kemarin.

Dan bagusnya lagi, dia terjebak didalam apartement hanya berdua saja dengan si Jeon itu. Sudah dipastikan syaraf otaknya akan mati membeku dan bekerja tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan, Taehyung harus menghindari Jeon itu jika tidak ingin bertindak aneh seperti kemarin.

Demi yeontan si imut. Taehyung kemarin mencium, ulangi, MENCIUM, MENCIUM, MENCIUM, MENCIUM, JUNGKOOK , langit pasti akan runtuh sebentar lagi. Apa aku sudah memberi tanda underscore dibawah kata mencium?

Aish. . . . Apa yg dia pikirkan?

Apa sih yang terjadi dengan tubuhnya? Kenapa otak dan syaraf tubuhnya tidak bisa saling bekerjasama?

"Oh ayolah Taehyung, kau bukan Taehyung seperti biasanya jika bodoh seperti ini"

Omel Taehyung pada dirinya sendiri. Surai cokelatnya berantakan akibat terlalu sering mengacak-acaknya. Dia hanya mengenakan kaos putih polos dan celana kolor hitam. Seperti bukan seorang Kim Taehyung. Salahkan si Jeon itu yang membuatnya seperti ini.

Benarkah Jungkook yang salah? Atau memang dirinya sendiri yang harusnya disalahkan?

Argggh. . Terserah.

"Oke Kim, bersikap normal oke, anggap kemarin hanya mimpi. . Hanya mimpi. . . Ulangi terus dikepalamu kim, hanya mimpi. . Hanya MiLIK JUNGKOOK ITU KENYAL. . .. ." Kaget Taehyung ketika pintu kamarnya dibuka tanpa permisi.

"Hai mate, apa yang kenyal?"
Seorang namja menyahut tiba-tiba, membuat Taehyung glagapan.

"Jeli" jawab Taehyung sekenanya. Membuat kerutan curiga pada kening namja yang sekarang memilih duduk disamping ranjangnya. Menatap Taehyung dari atas sampai bawah seolah tengah memindainya.

"Kenapa menatapku seperti itu? Dan kenapa kau ada disini ?"
Ketus Taehyung. Yang sebenarnya tengah mamaki dirinya didalam otaknya.

Astaga demi Hinata yang naksir Naruto yang naksir Sakura yang Naksir Sasuke yang kayanya Naksir Hinata,*-_-* Kenapa Taehyung jadi seperti ini. . . . ? ? ? Kenapa dia mengatakan kenyal,kenyal itu?

"Bukankah aku yang harusnya bertanya seperti itu? Kenapa kau tiba-tiba datang kesini?" Namja itu mengernyit aneh, setaunya Taehyung tengah berada di Korea dan tengah sibuk dengan segala macam study nya itu.

"Karena Tunanganku ada di. .sini. "
Tampar mulut Taehyung sekarang, WHAT THE ASDJGJMDJAJGTMTH .

"Tunangan? Kenapa kau tidak mengabariku KIM TAEHYUNG? SEJAK KAPAN, ASTAGA, YOONGI NUNNA HARUS TAHU, AH NAMJOON HYUNG, JIN NUNNA, HOSEOK HYUNG JUGA. . .?"
Namja itu mulai sibuk mengotak atik smartphonenya. Taehyung menatap namja itu datar.

Inilah alasan kenapa Taehung tidak mau menceritakan soal 'Pertunangan dadakan' dan rencana-rencana gilanya, karena demi kancut Patrick, namja di depannya ini seperti ember bocor dengan daya jangkau luas.

"Park Jimin, aku akan memutilasimu jika kau melakukan itu" desis Taehyung. Nah itu dia Park Jimin, sahabat sepopok Taehyung.

"Ups oke. . Oke. . . Jadi, mau bercerita?"  Jimin mengangkat hanphonenya, kemudian menatap Taehyung dengan senyum yang aneh.

Apa boleh buat, Taehyung tidak ada pilihan lain selain menceritakan semuanyakan? Mumpung si Jeon sibuk mengurusi pendaftarannya hari ini.

##

Mungkin ini tidak seburuk apa yang Taehyung pikir, Jimin lebih bisa membantu dari apa yang dia bayangkan. Dia telah menceritakan semua rencananya dan alasan rencan itu tercipta, dia juga menceritakan soal Jungkook dan melewatkan bagian 'betapa kenyal dan manisnya bibir Jungkook'. Taehyung bergidik ngeri ketika membayangkan Jimin menelfon semua orang dan menceritakan hal memalukan sekaligus menyenangkan tersebut.

Menyenangkan eh?

Jimin benar-benar ember bocor tapi dengan kebocoran yang baik/?. Semua orang telah dia hubungi dan mereka benar-benar telah memenuhi apartement Taehyung sekarang, kecuali Jungkook yang tengah berada di sekolah mengambil seragam.

"Jadi?" Hoseok membuka pembicaraan, mengangkat kakinya keatas meja.

"Taehyung akan kembali ke Korea, aku dengan Yoongi yang mengurus sisanya" Seokjin melipat Tangannya.

"Tidak, tidak, aku akan tetap disini" ujar Taehyug, bagaimana mungkin dia meninggalkan Jungkook di Amerika sendirian? Eh ? Kenapa Taehyung perduli?

"Dan membuat 'kesayangan' mu curiga?" Sinis Yoongi.

Taehyung diam,
Yang dikatakan Yoongi memang benar, tapi dia juga tidak setega itu meninggalkan Jungkook di Negara orang seperti itik tersesat. Iya? Taehyung hanya merasa tidak tega. Iya kan?

"Yoongi benar Tae, kau bilang ingin membuat kejutan ? Jadi jangan membuat dia curiga, bukan begitu?" Tenang Namjoon menatap Taehyung dengan wajah mengantuk.

"Aku penasaran, seperti apa rupa si Jeon itu?" Jimin terkekeh pelan.

Taehyung masih diam, memikirkan ucapan teman-temannya. Sampai suara pintu yang terbuka mengintrupsi keheningan mereka.

Jungkook terdiam membeku diambang pintu apartement, ketika seluruh pasang mata tertuju kearahnya. Begitu terkejut ketika banyak orang asing yang menatapnya seperti singa kelaparan, membuatnya salah tingkah.

"Ayo kita bicara, Jeon" ujar Taehyung memecah keheningan.


##

Astaga, sepertinya keberuntungan tengah berpihak pada Chae Ri, Hyun Sik mendaftar di sekolah khusus laki-laki, dan lihat, dia bisa mendaftar ketempat dimana Taehyung menimba ilmu.

Beruntung sekali.

Benarkah begitu?

Lihat saja.
-
-

TBC

Sekian terimakasih. #plakk.

Udah lama, pendek/? Lagi ,

Maapkan atas kemoloranku..  T.T

REAL MASK/ Vkook (Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang