R.M 8

4.8K 552 183
                                    


Terasa begitu mengerikan ketika kau tiba-tiba disuguhi berbagai bentuk alat aneh, seperti tepung padat berwarna-warna, cairan hitam pekat yang mencurigakan, dan lainnya. Apalagi jika benda-benda asing itu dioleskan pada wajahmu. Mungkin saja benda-benda itu akan menjangkiti kulitmu dengan benjolan-benjolan merah yang menyakitkan ketika tersentuh jari tanganmu, kemudian berdenyut-denyut seperti gunung berapi yang siap meledak dan menyemburkan sesuatu berwarna merah dan putih/?.

Mengerikan.

Bagi Jungkook, benda-benda aneh itu hanyalah alat bagi seseorang untuk membuat topeng. Yang akan membuat wajahnya terasa berat seperti membawa beban beberapa kilo diatas wajah.

Benda-benda itu juga bisa saja mengubah karakter seseorang. Misalnya saja dalam modus penipuan.

Orang kejam juga akan memoles wajahnya menjadi sosok polos ketika menggunakan benda itu. Seperti yeoja sialan itu. Apa sih bagusnya yeoja itu selain dandanan menor dan sok polosnya.

Membicarakan yeoja itu membuatnya jadi teringat dengan Kim Taehyung.

Ah iya.

Kenapa dua orang didepannya begitu bersemangat menyeretnya dan mengobrak-abrik wajahnya, setelah si tuan Kim itu mengatakan dia harus kembali ke Korea dan orang-orang asing yang dilihatnya barusan adalah orang yang akan bertanggungjawab atas dirinya selama dia di Amerika.

WHHAAAT. ..??

Ingin rasanya Jungkook mengunyah si Kim Tae itu menjadi remahan-remahan kecil.

Sungguh, namja itu seenak pantatnya membuatnya terombang-ambing layaknya layang-layang yang senarnya terputus.

"Bisa tolong singkirkan itu emmm. . . Eonnie. . ?"
Kata Jungkook ragu-ragu.

Astaga. .
Dia risih sekali, sungguh, bau benda-benda itu membuatnya tidak tahan. Apalagi bulu-bulu yang menggelitiki wajahnya ini, apa namanya? Kuas? Bukannya kuas itu fungsinya untuk melukis?

"Panggil aku Seokjin eonnie, dan dia. . " Seokjen menunjuk temannya yang berkulit putih seputih susu itu dengan dagunya "panggil dia Yoongi eonnie"

Jungkook mengangguk kemudian kembali memandang ngeri ketika melihat seseorang yang bernama Yoongi itu mengangkat dres yang menurut Jungkook adalah salah satu model dres kekurangan bahan.

"Nah, Jeon, kami akan merubahmu, jadi diam dan menurut saja"
Kata Yoongi, dengan senyumnya yang mencurigakan.

Jungkook mengerti sekarang, arti tatapan lapar dua orang dihadapannya ketika dia memasuki apartement tadi.

Tunggu sebentar.

Mungkin Jungkook bisa membuat topeng yang lebih sempurna daripada yeoja dan namja brengsek itu, dan membuat hal yang lebih mengejutkan dari pada apa yang mereka lakukan padanya.

##

11 bulan kemudian

'Dia menakjubkan Tae, kau tidak akan pernah percaya jika itu dia, aku sarankan kau menyiapkan tabung oksigen agar kau tidak mati kehabisan napas nanti'

"Astaga Jim, kau terlalu berlebihan,"

'Serius, Tae, kau memilih pasangan yang tepat"

"Jim, kau mengatakan hal ini berulang-ulang selama 11 bulan ini, bahkan aku sudah bosan mendengarnya."

'Oh ayolah dia akan segera kemba. .. .'

"Oppa. . Apa kau lama menungguku?"

"Jim, kita lanjutkan pembicaraan ini nanti, kekasihku sudah menungguku"

Taehyung tersenyum tipis ketika Chae Ri memeluknya dari belakang.

' kekasihmu, eh?"
Jimin terkekeh diujung telefon, Taehyung bisa mendengar nada ejekan disela tawanya.

Sial sekali.

Ternyata dia terlalu lama membuat persiapan pembalasan. Si Jeon itu, kapan dia kembali. Sampai kapan dia harus bersikap manis seolah terus memuja yeoja sialan didepannya ini.

"Oppa, siapa yang kau hubungi?"

Chae Ri berusaha mengecup pipi Taehyung, tapi Taehyung memalingkan wajahnya. Siapa yang tahu racun apa yang ada diujung bibir yeoja disebelahnya.
Terlalu lama menuruti Chae Ri membuat kantung nya semakin menipis.

Sial sekali.
Seharusnya dia tidak perlu mengirim si Jeon itu ke Amerika.

Berbicara soal si Jeon, bagaimana kabar yeoja itu? Apa Amerika merubahnya?

"Oppa?"

"Eh? Sahabatku di Amerika menghubungiku" Taehyung merutuki otaknya yang tidak pernah absen memikirkan yeoja Jeon itu.

"Amerika? Waw. . . Lain kali oppa harus membawaku kesana oke,"

Manja Chae Ri, mendusel-duselkan kepalanya kepundak Taehyung.

'Mengajakmu eh? Tentu saja, akan ku lakukan, tapi aku akan menjatuhkanmu terlebih dahulu dari pesawat'
Batin Taehyung, merana.

"Ya, tentu saja"

##

"Lihat ekspresinya"
Jungkook tertawa terpingkal dari sudut Restoran tempat Taehyung dan Chae Ri berada.

"Kenapa kau tidak mengatakan padanya jika kau berada di Korea?" Jengah Seokjin yang sedari tadi menemaninya mengekori Taehyung.

"Yah, sebagai tunangan yang baik, aku harus memberinya kejutan, bukan begitu Yoongi eonni?"

Yoongi hanya mengedikkan bahunya, mungkin sudah biasa dengan kelakuan Jungkook yang tidak mudah ditebak. Hampir satu tahun bersama membuatnya hapal seperti apa Jungkook.

"Aku heran, kenapa Taehyung bisa tahan dengan yeoja itu" gumam Yoongi.

"Aku yakin isi dompetnya sudah terkuras habis"
Sahut Seokjin, menatap Taehyung yang seperti berada diambang kematian.

"Apapun itu, aku akan membuat yeoja itu hancur bersama dengan si brengsek Hyun Sik"

Sringai Jungkook, menatap tajam tempat dimana Chae Ri berada.
Yeoja itu tidak sadar, apa yang akan terjadi padanya.

"Ya. .ya. . Sebaiknya kita pergi dari sini" ucap Yoongi.

##

"Kenapa Chae Ri sulit di hubungi?"
Kesal seorang namja yang terus mengutak atik phonecellnya tanpa tahu ada pejalan kaki lain didepannya.

"Sial, kemana perginya dia, AWW. . YAK. .APA YANG KAU LAKUKAN, BERANI SEKALI KAU MENABRAKKU"
Namja itu menunduk mengambil phonecellnya yang terjatuh.

"Maaf tuan aku tidak sengaja"

Suara lembut itu menggelitik telinga si namja, membuatnya mendongak menatap langsung kearah wajah seseorang yang menabraknya.

Cantik. Cantik sekali.

"Ah tidak apa-apa, aku yang tidak memperhatikan jalan tadi, oh ya namaku Choi Hyun Sik" Hyun Sik mengangkat tangannya, mengajak yeoja didepannya untuk berkenalan"

"Aku Jeon Jungkook"

-
-
-
-
Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REAL MASK/ Vkook (Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang