Asisten

4.6K 396 99
                                    

[YN]/Your Name.
[FN]/Family Name.

★★★★ : Buat ganti Scene/tempat/ waktu.

☆☆☆☆ : Buat Flashback.

♠♠♠♠♠♠♠♠♠

Strach.. Strach..

Siang itu [YN] tengah menulis laporan yang akan dia berikan pada bosnya. Sebagai asisten, dia harus bergerak cepat agar bos tidak menghukumnya.

Klik

Dia menekan ujung pulpennya, menandakan laporan telah selesai ditulis.

"Semua memang tidak berbeda jauh dengan kegiatan lamaku, hanya saja.."

☆☆☆☆

"Sudah kau tulis?"

"Ah.. Etto.. Masih satu halaman yang harus ku selesaikan"

"Hari apa aku memberimu laporan ini?" tanyanya seraya membalikan laporan satu persatu.

"Uh.. Selasa?"

"Lalu sekarang hari apa?"

"Kamis.."

Dia terdiam lalu meletakan semua laporan itu diatas meja kerjanya.

"Aku memintamu jadi asistenku untuk menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat. Tapi kau masih belum menyelesaikannya"

[YN] mulai panik ketika bosnya menatap dengan tatapan yang begitu dingin.

"M-Maaf.. Hanya saja.. Satu kertas laporan itu terlewat. Jadi.. Aku belum sempat menulisnya"

"Hee.. Kau pikir aku mau mendengar alasanmu itu?"

Pria itu bangun dan berjalan menuju asistennya yang berdiri di sebrang mejanya.

"Kau mau kuhukum lagi?" dia menarik dagu [YN] untuk menatap wajah mengerikannya itu.

"M-Maafkan aku.. Aku akan siap untuk hukuman apapun" [YN] tak bisa menghindar lagi. Sudah takdirnya menjadi asisten sang eksekutif mafia, Osamu Dazai.

"Kalau begitu.."

Duk!

Dazai mendorongnya ketembok.

"Kau akan menerima hukumanmu"

☆☆☆☆

"Setelah itu dia memintaku menyelesaikan laporan itu, dan semua laporan setelahnya sebanyak 200 lembar. Tanpa henti, karena dia menungguku hingga 2 hari di ruang kerja" keluh [YN] pada temannya yang berkunjung ke ruangannya.

"Tapi apa dia tidak menyakitimu secara fisik? Seperti memukul atau sesuatu?" khawatir teman yang pernah menjadi satu ruang kerja dengannya.

"Lagipula saat aku terbangun karena tertidur, Dazai-san menyelimutiku dengan jas miliknya.. Dia benar benar baik hati" pikir [YN].

"Tidak. Dazai-san belum pernah menyakitiku secara fisik"

"B-Belum pernah?! Itu artinya hal itu akan terjadi?" kejut temannya, Nakamura Keichi.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang