Tiffany yang ditinggal oleh teman-teman disaat dia membutuhkan teman-temannya mulai stress dan depresi, Sudah seminggu ia berada di posisi keterpurukan itu . Mukanya terlihat lebih tirus, kantung mata yang sudah menyerupai panda.
BA merasa bersalah karena meninggalkan Tiffany disaat yang tidak tepat. Mereka pun berencana mendatangi apartemen Tiffany untuk mendengarkan penjelasannya.
Sudah berkali-kali BA menekan bel apartemen Tiffany tetapi tak kunjung mendapat Respon. Karena merasa ada yang tidak beres Alexia langsung saja memasukan kode Apartemen yang pernah diberitahu oleh Tiffany.
Oliv berlari ke rooftop mencari keberadaan Tiffany di sekitar sana kemudian Pevita mencari di balkon Apartemen Tiffany dan Alexia mencari di sekitar kamar Tiffany. Alexia berhenti seketika karena dibenaknya terlintas bahwa Tiffany berada di kamar mandi.
Alexia langsung berlari ke arah kamar mandi dan menemukan Tiffany yang berada di dalam bathtub berisi air dingin dan banyak es batu, dengan keadaan yang sudah sangat pucat.
Alexia seketika langsung berteriak, Oliv yang berada di depan pintu apartemen dan Pevita yang berada di balkon langsung berlari ke sumber suara. Pevita dan Alexia berusaha mengeluarkan Tiffany dari dalam bathtub, bersamaan dengan itu Olive berusaha menghubungi Evan, Algra, dan Dian.
Tak lama kemudian, pacar BA datang dan membawa Tiffany ke rumah sakit. Tiffany dirawat selama tiga hari dan tanpa sepengetahuan Oliv, Pevita, Alexia, Algra, Evan, dan Dian, Vian selalu mengecek keadaan Tiffany dari luar ruangan kamar inap
Di hari Tiffany keluar dari rumah sakit, Olive, Alexia, Pevita, Algra, Even, dan Dian mendengarkan penjelasan dari Tiffany. Tiffany meminta maaf begitu pula dengan teman-temannya.
Tok...tok...tok...
Pintu rooftop diketuk kencang karena suaranya yang terdengar nyaring. Oliv mendekati pintu dan kembali membawa sebuah kotak yang cukup besar. Setelah dibuka BA sangat terkejut melihat isi kotak itu yang berisikan Gagak hitam yang sudak mati dan beberapa bulunya yang rontok. Oliv yang memegang kotak itupun langsung menjatuhkan kotak itu.
Alexia, Oliv, Pevita, dan Tiffany berjalan menuju loker mereka untuk mengambil barang- barang. Saat mereka membuka loker mereka, mereka dikejutkan lagi dengan adanya banyak boneka yang sudah tak berbentuk lagi dengan isi boneka yang sudah keluar, mata boneka yang dicongkel, sampai boneka itu dilumuri darah.
Siswa-siswi di sekitar ada yang merasa ngeri, kasian, hingga puas melihat BA diteror.
Suatu ketika BA berhasil melihat sosok pengirim tetapi wajahnya ditutupi sesuatu. BA berusaha mengejar orang itu tapi sia- sia karena orang itu sudah sangat jauh. BA lantas mengecek isi surat itu disurat itu tertulis "jika kalian tak menyerah orang terdekat kalianlah incarannya."
Keesokan harinya BA siap siaga menunggu pengirim itu. Setelah menunggu cukup lama pengirim itu datang dan langsung di cegat oleh Tiffany, saat akan balik kanan disana sudah ada Alexia yang melipat tangannya didada, saat ingin kekanan dan kekiri sudah dijaga Oliv dan Pevita sehingga orang itu tak bisa kabur.
" Apa maksudmu mengirim kami surat macam ini" ucap Oliv sambil melemparkan beberapa surat yang telah mereka terima tepat di muka orang itu
"Saya tidak punya maksud apa-apa" jawab orang itu
"Lantas ini semua apa?! Hanya lelucon bagimu?" tanya Alexia dan orang itu hanya bergeming
" JAWAB!!" bentak Tiffany
"Sa...saya hanya di suruh"jawab orang itu
" Mr. Gold?" tanya pevita
" Bagaimana kalian bisa tau? Sebenarnya saya juga belum pernah melihatnya, karena saya ditugaskan oleh kepercayaannya." Ucap orang itu
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE is to DESTROY
Teen FictionPersahabatan dan kasih sayang bisa bersatu walau banyak konflik dan kesalah pahaman yang sering terjadi Teka-teki yang semakin lama semakin membingungkan membuat siapa saja ingin tau dengan ending yang terjadi Darah,luka,teriakan,keringat,dan amarah...