9. Tantangan?

14 3 0
                                    

"Gak ada salahnya dicoba, walaupun harus menghadapi cobaan yang begitu berat.""

Farzan

........................................................................

Helloy guys maaf sudah lama tak update. Sibuk menghadapi ujian kenaikan kelas.

Happy enjoying reading😘😘

🐝🐝🐝

Dilain tempat, Farzan yang sudah siap, langsung pergi menuju tempat biasa mereka nongkrong. Setibanya di basecamp mereka, Farzan langsung menghempaskan tubuhnya di sofa yang ada di ruangan itu. Sedangkan Trio A sedang asik sendiri. Azka yang sadar akan kedatangan Farzan langsung menghempaskan badannya disamping Farzan.

"Eh Zan, gue mau kasih tantangan sama lo." Ujar Azka serius.

Arka dan Azril yang mendengar nada serius Azka langsung mengatap Azka. Farzan yang bingung langsung menatap Azka " Tantangan apa?" Seraya menaikkan sebelah alisnya.

Azka menghembuskan napasnya sebelum menjawab pertanyaan Farzan "Gue rasa kelakuan Mira sudah keterlaluan. Gue mau lo deketin Mira rubah sifatnya. Kalau lo berhasil, apa yang lo mau gue turutin." Seraya Tunjuk muka Farzan.

Arka dan Azril memasang muka cengoknya. Sedangakan Farzan cuma memasang wajah datarnya. " maksud lo?" Tanya Farzan sekali lagi. Sebenarnya ia paham, tapi ini  beneran Azka kan? Ya kali ia harus mendekati Mira. Duh gak banget, kalakuannya aja kek gitu. Bisa mati muda ia harus mendekati Mira.

Azka sebelum menjelaskan sekali lagi, ia menghembuskan napas lelahnya. " gue tahu lo paham apa maksud gue. Gue mau lo dekatin Mira kalau bisa pacaran. Ubah kelakuan dia, gue kasihan kadang lihat para nerd yang selalu ditindas dia. Nah, dia kan suka sama lo. Jadi, akan gampang kalau deketin lo."

"Apa? Lo jual gue gitu? Gak, gue gak mau. Dari pada deketin Mira mendingan gue lo suruh ngapain kek. Asal jangan deketin Mira." Tolak Farzan.

"Kan lumayan lo deketin Mira Zan, dia kalau dilihat-lihat cakep juga. Ya, walaupun kelakuannya kek gitu and makai make up yang tebel bangits. Tapi gak ada salahnya kan dicoba." Saran Arka yang sudah sadar dari kebingungannya.

"Yap betul Zan." Tambah Azril.

Sedangkan Farzan mendengus sebal. "Kalau gue bisa, apa yang gue dapat?."

"Seperti yang gue bilang tadi, lo minta apa aja gue turutin." Balas Azka.

"Oke deal." Setuju Farzan. "Gak ada salahnya dicoba, walaupun harus menghadapi cobaan yang begitu berat." Batinnya.

Selanjutnya mereka bermain ML di hanphonenya masing-masing. Mereka mabar. Tak terasa waktu begitu cepat, akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. Farzan setiba di Rumahnya langsung masuk ke Kamar membersihkan dirinya. Setelah siap bersih-bersih ia langsung turun untuk makan malam. Setelah makan malam Farzan mengobrol dengan kekuarganya di Ruang keluarga. Sebab papanya selalu berpesan " sesibuk-sibuknya kita, luangkan waktu sedikit saja untuk mendengar keluh kesah hari ini." Setelah siap mengobrol, ia pamit ke Kamar.

Setelah sampai di Kamar, ia membuka buku pelajarannya mengulang apa yang di dapatnya di Sekolah. Walaupun ia bandal, setidaknya ia tak bodoh. Motto hidupnya "bandal boleh, bodoh jangan" Dua jam kemudia ia merabahkan badannya di kasur sambil berfikir. "Apa gue bisa? Apa lagi yang gue gak pernah dekat sama cewek mana pun. Arggghhh" seraya mengacak rambutnya. "Daripada mikirin yang gak jelas mendingan gue tidur. Besokla itu dipikirkan." Putus Farzan. Ia memajamkan matanya.

Hidden Love // N&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang