Farzan Rayhaan Utomo

61 23 2
                                    

Hii aku balik lagi ni😆
Gimana kabar kalian?
Yey besok minggu besok bisa bangun siang🙌😀
.
.
.

🐉🐉🐉

5:00 WIB

"Ray bangun nak, kamu gak sekolah apa?" Ucap Indira Prayata. Mamanya Farzan.

Yang dipanggil Ray bukannya bangun malah menaikkan selimutnya ke dada. Ray memiliki nama lengkap Farzan Rayhaan Utomo ia merupakan anak tertua, ia memiliki seorang adik yang bernama Arrafi Zahab Utomo. Ia dengan adiknya selisih 4 tahun. Ia terkenal dengan Badboy di Sekolahnya, namun ia punya nilai plusnya yaitu ia pandai dalam pelajaran. Ia juga memiliki sifat jahil, petakilan berbeda tebalik dengan adiknya yang cenderung diam.
"Masih ngantuk mah, lima menit lagi"

"Oke lima menit lagi, kalau gak lima menit gak bangun. Mama siram kamu." Melenggang pergi keluar kamar.

Setelah lima menit kemudian.

"Farzan bangun nak. Udah lima menit ini." Menggoyangkan badan anaknya.

Bukannya bangun, Farzan malah berbicara dengan mata yang masih terpejam "Five minute ma."

"Dari tadi lima menit, lima menit lagi. Sekarang kamu mandi, shalat" bertolak pinggang.

"Iya iya mandi ma" ucap Farzan sebal dan bangkit dari tempat tidur sambil mengucek-ngucek matanya.

"Udah cepat sana! Ntar kamu kesiangan"

Sebelum ibu negara beneran ngamuk, gue langsung ke kamar mandi dan melaksanakan kewajiban sebagai muslim. Setelah itu gue bersiap-siap untuk ke sekolah. Setelah siap gue langsung turun ke meja makan.

"Pagi ma, pa, dek" sapa gue dengan ceria.

"Pagi juga sayang" ucap mamanya.

"Pagi juga nak" ujar sang kepala keluarga, yang bernama Dafin Utomo.

"Pagi" ucap sang adik cuek, kan udah gue bilang adik gue itu pendiam dan gak peduli sekitar. Gue sempat bingung dengan adik gue.

Flashback on

Di ruang keluarga

"Ma boleh tanya?"

"Tanya apa sayang?" Sambil mengelus kepala Farzan dengan sayang. Kalau udah ada papanya maka dia tidak akan bisa manja sama mamanya. Sebab papanya cemburuan, takut hilang katanya.

"Ma kok adik pendiam sih. Setahu Ray di keluarga gak adala sifat yang kek Rafi itu?." Tanya Ray penasaran.

"Oh, kamu cuma nanya itu? Mama kira Ray nanya apa gitu? Eh malah nanya sifat adik kamu. Adik kamu itu seperti almarhum paman kamu." Jelas mamanya sambil mengenang adiknya.

"Loh. Mama punya adik laki-laki?"

"Iya sayang, paman kamu meninggal karena sakit kanker. Pas itu mamah syok banget, mama cuma punya adik satu laki-laki. Tapi udah takdir Allah SWT. kita gak bisa nentang takdirnya." Sambil menerawang masa kecilnya, tak terasa air matanya jatuh.

"Mama jangan nangis dong, Ray sedih lihat mama nangis." Tangan Ray terangkat untuk menghapus jejak air mata yang melekat dipipi mamanya.

Hidden Love // N&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang