8. Awal

18 8 4
                                    

Happy reading guys😊.
Sorry agak lama upnya, banyak tugas ini aja disempat-sempatkan.

Awal pertemuan awal mulai semua cerita kita dimulai
........................................................................
















🐝🐝🐝

Pagi yang cerah membuat semua orang semangat beraktivitas, termasuk Zhira yang sedang asik menikmati sarapannya. Ia harus segera berangkat ke Sekolah yang baru beberapa hari ini.

"Bi, mama sama papa udah berangkat ya?." Tanya Zhira pada bi Surti. Semalam orang tua Zhira pamit kepada Zhira ke Turki untuk mengurus perusahannya yang sedikit ada masalah.

"Iya non, cepat dihabisin makanannya non. Ntar non telat." Balas bi Surti yang tak mau membuat anak majikannya sedih.

"Baikla bi." Ujar Zhira lesu. Ia harus menghabiskan sarapannya dengan cepat karena ia tak mau telat datang ke Sekolah.

"Pagi adek abang yang cantik." Sapa Zaidan sambil mengecup pipi Zhira.

"Pagi bang." Balas Zhira dengan senyumnya yang menawan.

"Abang antar ya?." Tawa Zaidan.

"Oke."

"Ayo ba-." Ucapan Zhira terpotong karena seseorang berteriak.

"AAAAAA ADA GEMBEL DISINI." teriak Vano.

Zhira yang tahu atas kekagetan Vano hanya diam saja. Ia malas menanggapi Vano.

"Hei, dia bukan gembel Vano. Dia kak Rara." Ujar Zaidan memberi pengertian kepada Vano.

"Kok tampilannya kek gembel gitu?" Tanya Vano polos sambil menunjuk Zhira.

Saat Zaidan akan menjawab, Zhira memotong ucapannya. "Kakak lagi nyamar, makanya penampilan kakak begini."

"Oh. Ayo kita berangkat, ntar Vano telat." Sambil manarik Zaidan.

"Dek, abang nunggu di luar ya." Langsung Zaidan melangkahkan kakinya bersama Vano menuju garasi untuk mengambil mobilnya.

"Hm."

"Bi.... Rara berangkat ya Assalamualaikum" pamit Zhira seraya menyalami bi Surti.

"Waalaikumussalam. Hati-hati ya non." Ujar bi Surti.

Dengan gesit Zhira memasuki kamarnya mengambil handphone dan aerphonenya dan memasukkan kedalam tas. Lalu, ia berlari kecil menghampiri abangnya yang sudah menunggu.

Vano menyembulkan kepalanya dari kaca mobil. "Cepat dong kak, Vano udah telat ini." Teriak Vano.

"Sabar elah." Ujar Zhira sambil memasuki mobil.

"Sudah siap semua? Jom berangkat." Ucap Zaidan yang mulai menjalankan mobilnya meninggalkan perkarangan Rumah.

"Jom" balas Zhira dan Vano.

100 meter dari sekolah Zhira, Zhira memberhentikan mobilnya, ia minta turunkan di sini. Zaidah yang mengerti langsung memberhentikan mobilnya. Setelah pamit, Zhira melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Sedangkan abangnya mengantarkan Vano ke Sekolahnya. 

Hidden Love // N&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang