7. sirup di bulan Ramadhan

27 13 5
                                    

Happy reading guys💞💞

Nama udah bagus-bagus disamain sama sirup yang mengugah selera di bulan Ramadhan.

Farzan Rayhaan Utomo

🐯🐯🐯

........................................................................

"Stop it. Please gak usah berantem. Lo Vano gak boleh gitu sama orang. Dan lo siapa tadi Marjan? Siapa sih? Ah, Marjan ia Marjan. Maafkan sepupu saya." Zhira meminta maaf kepada Farzan.

"Enak banget lo, lo pada manggil gue marjan. Lo kira gue sirup apa?." Balas Farzan yang sudah naik pitam.

🐯🐯🐯

"Emang, abang kan sirup yang ada di bulan Ramadhan." Balas Vano mengejek.

"Nama gue FARZAN. Sekali lagi lo manggil gue marjan. Gue pites lo." Ucap Farzan dengan suara yang naik satu oktaf.

Mereka yang mendengar suara Farzan sudah ketakutan, berbeda dengan Vano yang memasang muka biasa aja.

"Eh abang, Vano kasih tahu ya, nama abang itu kek sirup. Jadi wajar aja kalau Vano panggil abang Marjan. Kok abang nyolot sih." Balas Vano tanpa takut sama sekali.

Zhira yang mendengar jawaban Vano, cuma bisa terkekeh. Nih anak terbuat dari besi kali ya, kok gak ada takutnya sama orang.

"Yang di ucapin Vano bener Zan, nama lo mirip sirup. Jadi wajar aja kalau Vano manggil lo Marjan." Ujar Arka dengan muka bloonnya.

"Kok gak sekalian aja kalian panggil gue, ABC , Kurnia, Pohon pinang, indofood, Monin, Sunquick, Sarang tawon. Kenapa cuma Marjan ha?." Tantang Farzan. Ia sudah muak dengan orang itu yang menghina namanya.

"Emang boleh." Tanya Zhira polos.

"Gak." Balas Farzan pedas.

"Tadi nawarin, dasar Marjan." Sinis Vano.

"Bodo'." Ujar Farzan. Ia tak peduli lagi orang memanggilnya apa, semakin ia menanggapi semakin menjadi mereka.

"Vano gak mau tanggu jawab." Balas Vano sambil memalingkan mukanya.

"Emang kamu hamilin si Farzan apa? Pakai tanggung jawab segala." Ujar Arka yang sudah jengah melihat perdepatan mereka.

"Enggak."

"Terus?." Tanya Arka.

Sedangkan Farzan menahan kesalnya.

"Bang Farzan baperan sih, jadi Vano ganteng gak mau tanggung jawab." Balas Vano dengan muka jenakanya.

"Ha?." Mereka melongo mendengar jawaban Vano.

"Vano tahu, Vano ganteng, baik hati, rajin senyum dan yang paling penting Vano orangnya gak sombong. Lihat Vano biasa aja lah. Gue colok mata lo pada." Ujar Vano sombong.

Mereka yang mendengar itu langsung geleng-geleng kepala, masih bocah tapi kelakuannya seperti orang dewasa. Ibarat kata "dewasa sebelum waktunya" .

"Heh bocah, kok lo songong ya?." Ujar Azril dengan nada kesalnya. Dibela gak tahu malu ya gitu.

"ada so'imah
megang kayu
terus masalah
buat you?" Balas Vano santai.

"Wah bocah ini, gue buang ke Amazon juga lama-lama." Ujar Azka geram.

"Berani buang Vano, Vano aduin sama tante dan om. Biar sekalian aja di cincang lo bang." Balas Vano mengancam.

Azka yang mendengar ancaman tersebut langsung kicep. "Hehehe, janda elah." Dengan cengiran bodohnya.

"Canda Kali." Ujar Farzan dengan Zhira kompak.

"Cie kalian failing love." Goda Azril.

"Gak." Balas mereka serempak lagi.

"Ciee udah nikah aja langsung, gak ada pacaran-pacaran." Celutuk Arka.

Mendengar hal tersebut, mereka langsung melotot.
"Apa sih lo?" Balas Farzan ketus.

"Ayo pulang kak Rara, bisa stres Ano. Biarkan tinggalkan aja mereka para jones." Ujar Vano sambil menarik tangan Zhira.

Zhira yang ditarik tiba-tiba merasa kaget. "Eh, apaan ini. Mau pulang kan? Kalau gitu minta maaf dulu sama abang-abangnya." Ujar Zhira lembut.

"Gak mau." Tolak Vano.

"Katanya Vano baik hati, dan gak sombong." Sindir Zhira halus.

"Yaudah deh, abang-abang ganteng tapi masih gantengan Vano. Vano minta maaf ya? Terutama untuk abang SIRUP yang mengugah selera di bulan Ramadhan." Ujar Vano dengan muka imutnya,tapi menekan kata sirup.

"Narsis lo bocah." Celutuk Farzan.

"Like like Vano dong." Ujar Vano dengan muka songongnya.

"Udah ah. Pulang ayok. Sekali lagi sorry atas sikap Vano, kalau gitu kamu permisi." Ujar Zhira sambil tersenyum yang menampakkan lesung pipinya. Sebelum Vano berkata yang gak-gak, ia langsung menarik Vano keluar.

Mereka cuma bisa menganggukkan kepala.

"Manis banget senyumnya." Ujar Azril.

"Pegangin gue we, cepat we, udah gak tahan gue. Bentar lagi terbang gue." Ujar Azka dramatis.

Sedangkan Farzan memasang muka datar, padahal dalam hati ia tersenyum. "Manis. Jadi pengen cium pipinya. Eh." Batinnya teriak.

"Kenapa lo?" Tanya Farzan.

"Gue melting we, senyum dia manis banget. Gak tahan gue." Ujar Azka lebih dramatis.

"TENGEK" ujar mereka kompak.

"Yang kalian lakukan jahat." Balas Azka dramatis.

Sedangkan mereka meninggalkan Azka. Azka yang ditinggal, langsung mengejar mereka.

.
.
.

Sekian dulu😘.
Sorry pendek💞
Jangan lupa Vote and comment.
See you💞
Salam manis dari author manis😉😚.

Tbc.

Hidden Love // N&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang