Amara Bahagia Ditolong Satya

1.2K 80 13
                                    

             Gaby berusaha melepaskan tangannya dari cekraman tangan.
"Lepasin Sat,Sakit" Ucap Gaby kesakitan.
"Gue nggak akan lepasin lo,Sebelum lo janji sama gue,Nggak akan membully Amara lagi" Ucap Satya dingin.
"Gue nggak mau,Lo kenapa belain dia,Gue suka sama lo" Ucap Gaby.
"Tapi gue nggak suka sama lo,ngimana gue bisa suka sama lo,Kalo lo sikap kayak gini,Gue nggak akan sudi suka sama cewe menjijikkan kayak lo,Terserah kalian bertiga mau minta maaf atau nggak,Tapi gue bakal laporin kalian ke kepsek" Ucap Satya.
           Satya berjongkok dihadapan Amara.Amara menangis.Satya melihat rambut Amara berantakan,Wajah Amara yang didandan tebal seperti badut,Rok Amara yang dulu panjang sekarang menjadi rok yang sangat pendek menampakkan setengah pahanya,Baju seragam Amara yang kancing semua terlepas dan tanpa lengan.
           Satya membuka baju seragamnya menyisakan kaos putih yang dia pakai setiap hari.Satya memakai seragamnya di tubuh Amara.Dan Satya menutupin paha Amara mengunakan jaketnya.Satya mengendong Amara ala bridal Style.
Amara terkejut melihat Satya mengendongnya.Gaby kesal dan cemburu melihat Mereka berdua.
          Beberapa Saat Kemudian.
      Satya sudah berada di mobilnya.
Disampingnya ada Amara yang menangis.Satya membuka kepangan rambut Amara dan mengurainya.Sekarang rambut Amara yang panjang terurai ke bawah.Satya membersihkan make up di wajah Amara tapi Satya tidak membersihkan semuanya tapi menyisakan liptisk yang tipis dibibir Amara dan Blush on di pipi Amara tipis.Satya terkagum melihat Amara begitu cantik dengan rambut terulai bebas dan Polesan yang sangat natural.
"Cantik juga nich cewe" Ucap Batin Satya terpesona.
             Amara memegang kepalanya pusing.Karena Syok.Amara pingsan di bahu Satya.Satya terkejut.Rambut panjang Amara menutupin wajah cantik Amara.
"Amara,Heh Amara bangun" Ucap Satya menyingkirkan rambut Panjang Amara yang menutupin wajah Amara.
           Satya memegang dahi Amara.
"Panas,Banget badannya" Ucap Satya.
           Satya menurunkan kursi yang didudukin Amara sedikit ke belakang.Satya menaruh kepala Amara untuk bersandar di kursi itu dan memasangkan Seatbel di tubuh Amara.
"Lo cantik Amara,Sangat cantik dari Gaby lo mempunyai hati yang cantik dan wajahnya cantik,Lo sempurna Amara,Sangat sempurna" Ucap Satya tersenyum.
            Satya menyalakan mesin mobilnya dan mengemudikan mobilnya meninggalkan sekolah.
           Beberapa Saat Kemudian.
      Satya sampai di depan rumah Amara.Karena tadi Satya Wa Sekar.Minta alamat rumah Amara.
           Satya keluar dari mobilnya
Dan mengendong Amara keluar dari mobilnya.Satya menutup pintu mobilnya.Satya sampai di pintu rumah Amara.Satya menekan Bel.
Satya menunggu pintu terbuka sambil mengendong Amara.
         Tiba tiba ada yang membuka pintu.
"Ya ampun,Non Amara,Kamu ngapain anak majikan,Jangan jangan kamu sudah menyentuh tubuh anak majikan Saya" Ucap Bibi memukul Satya dengan kemoceng.
             Satya kesakitan tapi dia bertahan untuk mengendong Amara.
Kalau nggak Amara pasti sudah jatuh ke lantai.
"Eh Bi,Bi.Saya nggak ada apa apain Amara dan Saya nggak ada nyentuh tubuh Amara sedikitpun,Amara pingsan karena habis dibully" Ucap Satya kesakitan.
"Kamu nggak bohong kan" Tanya Bibi.
"Sumpah,Saya nggak bohong Bi" Ucap Satya.
"Ya udah bawa Non Amara ke kamar,Tapi Bibi ikutin dari belakang,Awas aja kamu macem macem dengan Anak majikan Saya,Saya bikin perkedel kamu" Ucap Bibi.
"Iya Bi" Ucap Satya.
            Bibi menutup pintu rumah.
       Mereka berjalan menuju kamar Amara dan Bibi membuka pintu kamar Amara.Satya terkejut melihat kamar Amara yang begitu besar.Satya membawa Amara memasukin kamar dan menaruh tubuh Amara di Queensize Amara.Satya melihat lihat dinding kamar Amara.Penuh lukisan dan foto foto Amara terpajang.Satya melihat sebuah lukisan.Yang menurutnya agak Aneh.
"Kayaknya ini lukisan menutupin sesuatu dech" Ucap Satya.
            Satya membuka lukisan itu menampakkan begitu banyak Foto Satya.Tapi Satya belum melihat itu karena Satya menaruh lukisannya ke lantai.Satya membelakangin dinding yang ada foto fotonya.Satya hendak menoleh.
"Heh,Ngapain lama lama disini,Sana pulang" Ucap Bibi.
"Iya.Bi" Ucap Satya.
           Satya pun berlalu pulang dari rumahnya.Bibi menghembuskan nafasnya lega.Bibi mengambil lukisan itu dan menaruhnya di tempat foto foto Satya untuk menyembunyikan foto Satya.
"Untung aja dia nggak lihat" Ucap Bibi.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Amara sadar dari pingsannya.
Amara melihat Bibi yang masih menunggunya Sadar.
"Bibi" Ucap Amara mengubah posisi baringnya jadi bersandar.
"Eh Non Amara nggak apa apa" Tanya Bibi.
"Siapa yang bawa Amara kesini" Tanya Amara.
"Itu Non,Pria yang ada fotonya di balik lukisan Non" Ucap Bibi.
"Satya" Ucap Amara tersenyum bahagia.
            Amara tersenyum bahagia karena Satya telah menolongnya.
Amara begitu bahagia di gendong Satya.
"Betapa bahagia hoo aku bahagia
Betapa bahagia hoo aku bahagia
Hoo karena apa aku pun tak tau
Hatiku gembira hoo aku gembira
Hatku gembira hoo aku gembira"
            Amara bernyanyi sambil berjalan menghampiri Satya yang duduk di kursi taman.Amara memegang kedua tangan Satya.Satya berdiri dari kursi taman dan mereka berputar.Satya menaikin tangan Amara ke atas.Amara berputar.
Satya merangkul Bahu Amara.
Amara tersenyum bahagia.
Satya mengenggam tangan Amara.
"Hati hati berbunga bunga Entah karena apa
Hati hati berbunga bunga entah karena apa
Gejora rasa datang begitu saja
Rasa bahagia di hati dan di jiwa"
            Amara bernyanyi dan berjalan sambil merentangkan tangannya dan berputar menghampiri Satya yang berdiri bersamdar di pohon.Satya tersenyum memandang Amara.Amara membelai pipi Satya.Satya mengenggam tangan Amara dan mencium tangan Amara.Amara tersenyum dan memeluk Satya.Satya membalas pelukan Amara.

BERSAMBUNG

                  Vote And Comment.

Secret Admirer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang