NGAKAK BANG!!!

Mala Nangis

Jadi hari ini Mala lagi mau nonton berita di Indociar karna dia bosan sangat.

Berita

Reporter: karna penanganan yang tepat dari mimi peri kini rakyat khayangan tidak akan lagi mengalami Musibah dan Bencana. Mari kita tanyakan kepada mimi peri, yak bagaimana mimi peri?

Mimi peri: yaah acu tau kok berkat acu bencana dan musibah lenyap dari dunia selama-lamanya. Oke jadi kalian semua beri aku terima kasih dong.

-songong bener ni peri jadi-jadian- Rakyat khayangan

Pip (bunyi tipi di matiin)

Tes

"Ibuk ayah" lirih Mala yang sudah meneteskan air matanya.

"Huaaaa, nanti siapa dong yang masakin makanan buat Mala, siapa yang kasih uang jajan ke Mala. Ga ikhlas aku tuch, Mala belum siap cari duit, ibuk bapak hiduplah lagi. Mala kesusahan" rengek Mala yang tak sadar jika sudah ada dua orang yang berdiri di belakangnya.

"Mala kamu kenapa nak?" Tanya Musi kepada Mala.

Deg
Dag Dig dug seer~~

Mala pun membalikkan tubuhnya pake gaya slowmotion di iklan sampo pentink.

"Ibuk sama bapak belum mati?" Tanya Mala tak percaya dengan raut muka seperti dikejar dog.

"Iya nak ibuk sama bapak belum mati kok"jawab Benca -selaku bapak nya Mala-

"Tapi tadi ada berita Bencana dan Musibah telah lenyap dari dunia karna mimi peri khayangan ?" Tanya Mala masih dengan ekspresi yang sama.

"Ooh, maksud mereka itu bencana alam dan musibah banjir yang akan lenyap dari dunia berkat kekuatan mimi peri. Bukan ibuk sama bapak" jelas Musi.

"Jadi ibuk sama bapak ga bakalan mati?" Tanya Mala lagi yang di jawab anggukan dari Benca na dan Musi bah.

"Yahh percuma dong tadi Mala ngedrama, Iss ibuk sama bapak ga asik" ujar Mala lalu pergi meninggalkan Musi bah dan Benca na yang bingung seven keliling.

Krik krik
-dikira jangkrik apa krik krik?- Author

"Bukannya seneng, malah kecewa ni anak. Anak siapa sih?" Batin Musibah dan Bencana serempak.

-apa? Serempak? Jangan-jangan-Bencana

-kita jodoh- Musibah

"Kyaa" Author

Akhirnya Musibah dan Bencana pun saling berpelukan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lalalala