#21 FFTV: Gara-gara Pelakor, Suamiku Menceraikanku (eps. 3)

548 72 46
                                    


Setelah berjumpa dan melepas rindu dengan Somin, keesokan harinya J.seph pun berangkat menuju bandara untuk melanjutkan perjalanan bisninsnya ke Afrika Utara.

J.seph menyeret koper besarnya dan Somin berjalan disampingnya. Yeoja itu sibuk membenarkan letak poninya yang miring tertiup angin. Dia terlihat sebal, padahal dia sudah rela bangun lebih pagi buat menata rambutnya. Ingin tampil secantik mungkin didepan J.seph

"Oppa rambut aku udah bener belom?"

J.seph menatap Somin dan tersenyum

"Mau rambut kamu berantakan kayak tarzan juga kamu tetep cantik kok"

"Maksud kamu rambut aku berantakan?"

"Dikit"

"Uhh padahal udah dicatok bolak-balik pake pelembut sama pewangi masih aja berantakan" Somin menggerutu kesal.

"Udahlah sayang, kamu ribet banget sih orang udah cantik juga"

"Iya tapi kan.."

Chu~

J.seph mengecup ubun-ubun Somin sekilas lalu menghisapnya, hal itu membuat Somin mengerjapkan mata karena kaget. Untung Somin gak ketombean.

"Dah, sekarang udah rapi rambutnya" ucap J.seph dan setelah itu Somin tidak lagi ribut soal rambut.

Sudah jadi kebiasaan J.seph untuk mengecup Somin di ubun-ubun. Bukan di pipi atau di bibir. Terlalu biasa. Terkadang J.seph juga menggosok jidat Somin untuk menunjukkan rasa sayangnya.

"Oppa kok pulang cuma satu hari? sebenernya oppa mau pulang apa mau numpang boker?"

"Yah mau gimana lagi, aku sibuk banget ngurusin produk kosmetik baru yang mau launching di Afrika"

"Produk apa?"

"BB Cream Anti Malaria"

"Eh btw aku mau usul produk baru nih, kemaren aku ketemu sama direktur lem korea. Terus dia ngajakin kerjasama gitu sama perusahaan kita"

"Oh ya? Emang mau buat produk apa?"

"Lem Bulu Mata Super"

"Serem ih, ntar gimana kalo matanya jadi nempel ga bisa dibuka"

"Eumm.. ntar deh aku pikir-pikir lagi"

Keduanya berbincang sambil menunggu waktu penerbangan tiba. Setelah 30 menit akhirnya mereka harus berpisah. Somin melepas kepergian J.seph dengan sukacita. Karena setelah ini dia bisa berbuat sesuka hatinya tanpa pengawasan J.seph.

Dia sudah berencana menghabiskan waktu seharian di salon. Creambath, Spa, manicure, pedicure, ngecat rambut jadi polkadot. Semuanya sudah direncanakan dengan matang. Apalagi J.seph sudah mentransfer sejumlah uang untuk kebutuhannya.

Tapi bukan Somin namanya kalau tidak pandai menghabiskan uang. Baru dua hari sejak J.seph pergi ke Afrika, uang tiga perempat miliyar sudah habis untuk foya-foya. Apalagi Somin baru saja membeli seekor bayi tapir untuk dipelihara. Dia sudah bosan dengan hiu putih kesayangan J.seph di aquarium rumah. Rencananya hiu itu akan dia masak untuk makan malam. Setelah pulang dari Afrika, J.seph mungkin akan membawa peliharaan baru dan melupakan hiu putihnya.

Malam hari, Somin menerima pesan dari Matthew. Mereka akhirnya bertemu di taman dekat apartemen tempat Somin tinggal.

Saat itu, Matthew terlihat sangat kacau. Dia duduk dibangku taman dengan rambut yang sedikit berantakan. Dua kancing atas kemejanya pun terbuka dengan dasi hitam longgar menggantung dilehernya.

Somin berjalan mendekati sosok tinggi besar itu dan duduk disampingnya. Tangannya tergerak untuk menepuk bahu Matthew dan menanyakan keadaannya.

"Kamu kenapa mas?" Tanya Somin.

K.A.R.D ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang