09:17
Indah dan yang lain pun sudah sampai di tukang bubur pinggir jalan yang di temuin sama Novian.
"Bubur ayamnya berapa?" Tanya Gavin ke yang lain.
"10 aja bubur ayamnya. Gua, Dimas sama Rey udah makan tadi di rumah." - Novian
Gavin nepuk bahu abang nya, "Bang, bubur nya 10 makan disini ya." Abang nya ngangguk, "Sip lah."
Indah duduk di tengah-tengah Nathan sama Reza sambil makan risol.
Darrel yang duduk di depan Indah cuman bisa tersenyum geli melihat Indah yang asik makan.
Indah terus saja mengunyah risolnya tanpa peduli sekitarnya.
Sreet
Darrel langsung saja merebut kantong plastik dari tangan Indah ngebuat Indah kaget dan protes.
"Ihh..." Indah menatap kesal kearah Darrel.
"Bagi-bagi dong, sendirian aja makannya." Indah cuman ngedengus kesel dan mainin jari-jari tangan nya.
"Indah." Indah ngedongak saat namanya di panggil.
"Nih," Darrel memberikan kembali kantong plastik nya yang isinya cuman satu doang yaitu Bakwan.
Indah milih makan bakwan nya tanpa protes karna itu percuma.
Indah gak sengaja ngeliat kearah Novian sama Gavin yang serius ngobrol, keliatan dari pandangan Novian dan Gavin yang tajam.
Indah memperhatikan mereka berdua dengan penasaran, bicarain apaan sih? Serius amat.
Indah sedikit terkejut saat pandangan nya bertemu dengan Novian, tersirat pandangan tidak suka dari Novian kepada Indah.
"Ck, kenapa sih? Kayak mau nelen gua aja tatapannya." Gerutu Indah pelan sambil membuang pandangan nya kearah lain.
"Kenapa ndah?" Tanya Nathan.
"Lagi kesel sama orang." Jawab Indah sambil ngeliatin Novian sinis, bodo ah habisnya kesal.
"Siapa?"
"Itu yang dari tadi ngeliatin," Indah nunjuk kearah Novian pake dagunya, Nathan ngeliat arah tatapan Indah dan langsung ketawa.
"Haha, perasaan gua gak ngeliat si Novian kayak gitu."
"Lagi pms kali." Balas Indah asal.
"Heh, kalo ngomong... entar yang di samping tersinggung." Indah ngelirik kearah Reza yang lagi ngobrol sama Darrel.
Reza langsung noleh kearah Nathan sama Indah, "Ngomongin aing ya?!" Tanya Reza gak nyelo.
Indah sama Nathan cuman ketawa.
"Woy! Diem-diem bae, ToD yok!" Tiba-tiba Dimas teriak ngebuat yang lain langsung noleh serempak.
"Ayok lah!" Setuju Darrel.
"Main ToD nya gimana bego? Meja nya kan lurus begini." - Gavin
"Eh iyaya,"
"Ganteng boleh, bego jangan." - Dio
"Yoi, gua suka gaya lo bang." - Darrel.
"Terus apaan? Bosen gua." - Dimas
"Bantu abang nya buat bubur aja dim," usul Arya.
"Boleh juga, ayok Ren!" Ajak Dimas sambil nepuk bahu Rendy yang lagi main hp.
"Ngapa ngajak-ngajak gua anjir,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cogan
Roman pour Adolescents"Gua baru tau diumur yang ke 15 tahun ini, ternyata gua punya kakak. Mungkin dipikiran gua cuman 1 orang atau 2 orang doang tapi nyata nya ber12 dan sialnya, semuanya ganteng-ganteng."