O4. Tuan Kim

33 2 0
                                    

Jarum pada arlojinya menunjukkan pukul tujuh kurang sehingga Jimin segera berkemas, mematikan laptop kemudian memasukkan ke dalam tas dan merapihkan dokumen-dokumen yang tercecer di mejanya.

"Wow, kenapa terburu-buru, Jimin-ah?" Tanya pemilik meja yang tak jauh darinya.

"Tuan Kim ingin menemuiku, Tae-ah" jawabnya disela-sela kesibukannya.

"Tuan Kim? Siapa Tuan Kim?" Tanya Taehyung yang juga ikut berkemas.

"Pemilik Kim Industries, Tae-ah."

"Huh? Kenapa ia ingin bertemu denganmu?"

"Entahlah, aku pun tidak tahu pastinya. Tapi sekretaris Tuan Kim mengirim pesan padaku."

Taehyung menatap heran kawannya kemudian menyampirkan tas kerja pada salah satu bahunya.

"Kau yakin itu nomor sekretaris Tuan Kim?"

Jimin mengangguk kemudian berjalan menuju lift dengan Taehyung yang mengekor di belakangnya.

"Darimana kau tahu?" Tanya Taehyung lagi.

"Aku sudah memastikan kepada Nona Kwon, beliau memang sudah cukup sering bertemu langsung dengan sekretaris Tuan Kim. Nomor itu memang milik sekretaris Tuan Kim." Jelas Jimin panjang lebar kala langkah kedua teruna itu memasuki lift.

Taehyung mengangguk sebelum kembali mengeluarkan suara.

"Mau aku temani?"

"Ahー tidak perlu, Tae-ah. Tuan Kim ingin menemuiku seorang diri."

Taehyung terdiam hingga pintu lift terbuka, pandangannya pun mencuri lirik pada kawannya yang sedari tadi menahan senyum.

"Aigooー Jimin-ah, apa Tuan Kim tertarik padamu? Apa ia ingin menjadikanmu sebagai salah satu pekerjanya?" Tanya Taehyung menyenggol lengan kawannya.

Jimin hanya terkekeh, jelas ada sebuah kebahagiaan tersirat disana.

"Siapa yang tahu, Tae-ah?" Timpal Jimin pada sahabatnya.

Kini keduanya sudah berdiri di depan lobby, dan Taehyung tak henti-hentinya melontarkan canda yang berhasil membuat Jimin berusaha menahan gelak tawanya.

Beberapa menit kemudian sebuah mobil sedan berwarna putih berhenti tepat di depan kedua wira tersebut, membuat keduanya mematung karena sedan itu bukan lah mobil biasa. Sebuah logo mobil papan atas terpampang jelas dibagian depan mobil.

"Selamat malam, siapa diantara kalian yang bernama Park Jimin?" Tanya seorang pria bertubuh tegap yang baru saja melangkah keluar dari mobil.

"Dia, Tuan." Ujar Taehyung menepuk punggung sahabatnya yang masih terdiam.

Sang pria mengangguk kemudian membuka pintu mobil dan sedikit merundukkan tubuhnya sebagai tanda hormat.

"Silahkan masuk, Tuan. Saya akan mengantar anda kepada Tuan Kim."

Jimin mengangguk kemudian mendudukkan dirinya pada kursi penumpang di belakang. Pria bertubuh tegap itu kembali menutup pintu mobil dan membungkuk sekilas pada Taehyung sebelum masuk ke dalam mobil.

"Beruntung sekali, Jimin-ah." Gumam Taehyung kala netranya melihat mobil putih itu berlalu meninggalkannya.

Baru saja ingin melangkah meninggalkan lobby, sebuah mobil hitam berhenti tepat di depannya. Membuat Taehyung spontan menarik tubuhnya mundur karena terkejut.

"Yaaー apa-apaan?!" Gerutunya kesal seraya berjalan menuju jendela mobil hitam tersebut dan sedikit merunduk.

Tanpa diminta, kaca jendela mobil itu sudah bergerak turun. Menampilkan seorang teruna yang tidak asing bagi Taehyung.

Bittersweet tragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang