Prolog

88 3 0
                                    

"SINGKIRKAN TANGAN KOTORMU DARINYA!" Dean berteriak berapi melihat matenya menangis tersedu di atas pasang berbentuk salib.

"Kau penghianat, hukumanmu adalah melihat matemu sendiri meregang nyawa di hadapanmu." Kepala suku itu mulai menyayat dengan tanduk kerbau yang ia genggam tepat di nadi wanita yang terikat di pasang kayu berbentuk salib tadi.

Seketika darah mengucur dari sana. Sekilah darah itu tampak sedikit bercahaya tertepa cahaya bulan purnama. Ritual akan segera dilakukan. Bulan sudah terlihat bercahaya penuh di atas sana.

Dean menggeleng kencang. Tanpa sadar buliran air jernih berjatuhan dari bola mata emasnya. Ia menangis, hancur hingga tak berbentuk melihat matenya berada dalam keadaan begitu mengenaskan.

Dean menyesal, namun terlambat. Seandainya waktu dapat diputar kembali, Dean akan melupakan soal harta itu dan memilih hidup bahagia bersama matenya.

Tidak! Dean tidak mau matenya meninggalkannya. Lelaki itu memberontak di atas kukungan tali yang mengikatnya. Mengabaikan rasa perih akibat tali itu yang sebelumnya telah dilimuri dengan cairan hasil perahan bunga wolfbane.

Butiran air masih berjatuhan dari kelopak matanya. Lelah. Dean lelah setelah brutal berusaha terlepas dari kukungan tali yang melingkari sekujur tubuhnya. Mungkin efek dari wolfbane, tubuhnya terasa letih dan lesu. Matanya terasa ingin terpejam. Bukan, Dean bukan mengantuk. Mungkin detik-detik sebelum ia mati?

Dean sadar, mungkin benar ini adalah akhir hidupnya. Lelaki itu mendongak, menatap matenya dengan pilu dan lemah. "Maaf, maaf ...," gumamnya lirih. Air mata semakin deras membanjiri wajahnya.

Matenya balas menatapnya dengan senyum hangat yang sering Dean dapatkan dulu. Bibir wanita itu bergerak, mengatakan "aku mencintaimu" melalui isyarat mulutnya dengan gerakan begitu pelan dan ringkih.

Dan kesadaran Dean mulai terkikis secara perlahan. Dalam diamnya ia berdoa, berharap semoga di kehidupan selanjutnya, ia tidak membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Manusia Priyago {The Black Wolf}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang