Leganya sehabis un... waktu menyibukkan itu telah berlalu dan akhirnya..., nextt!!
Part ini disengaja lebih panjang dari sebelumnya, ya, agar feelnya lebih terasa.
***
Di sepanjang karpet merah, rok panjang sebuah sutra yang mewah, menjuntai lebar mengikuti langkah perlahan sang gadis.
Qiousa Alarakharisma, seorang gadis berkelas yang anggun, dan memiliki harga diri tinggi.
Rok panjangnya berhenti sampai di situ, tak jauh dari depan tangga tinggi yang lebar. Dengan tatapan yang lurus, rok samping tangannya menarik ke atas, badannya membungkuk hormat, "salam, Your Majesty"
Remang-remang, cahaya yang diberikan bulan pada seorang dengan duduk gagah di singgasananya memberikan kesan siluet di setiap tubuhnya, tudung raja yang dipakainya masih menutupi hingga hidungnya.
"Apa yang membawamu ke sini?" begitu kata seorang terlontar, gadis itu menjawab tanpa pandangan ke atas, tetap melihat karpet merah maroon dengan antusias, "œaku mendapat beberapa informasi dari para Nethcutis yang menjurus pada vampir mulia."
"Kau berhak mengatakannya."
Kepala Qiousa sedikit ditundukkan ketika mengatakan, "Tsark Vampir masih hidup." Firasatnya yakin seorang bangsawan yang bergelar Yang Mulia yang duduk gagah di singgasana terkejut.
Hening sesaat.
Tampaklah sang raja memegang kepalanya dengan salah satu tangannya, menutupi wajahnya sebagian, ia terdiam, tak lama ia pun tersenyum.
Gadis anggun itu masih tetap pada posisi nyamannya , terbiasa akan segala apapun perintah rajanya yang membuatnya menunduk seperti patung. Ia tetap sabar menunggu responsnya.
"Katakan lebih rinci."
"Salah dari seorang Nethcutis meninggal saat penyelidikan, ia meninggalkan sebuah sayatan di lengan yang hanya bisa dilakukan vampir, setelah melihat korban tersangka meninggal, empat Nethcutes lain mulai meningkatkan kewaspadaannya dan mulai menjaga perketatan di area tempat korban, lima lainnya mencari data tentang dalang dibalik kematian kawannya, mereka mencari hingga perbatasan kaum manusia. Di tengah penyelidikannya, empat selain Rudis meninggal di dalam mall. Dan, Rudis sendirilah yang melihat Tsark vampir. Dalam ketajaman matanya, ia melihatnya membopong seorang gadis. Dia manusia."
Garis wajah rajanya mengerut, "seorang Tsark mulia..., dia melakukan hal tak mulia?"
Qiousa sedikit terkejut, ia tak tahu harus menjawab apa pada rajanya, dia tak ingin menganggap bahwa makhluk vampir tak mulia, itu menurunkan harga dirinya yang juga seorang peri mulia.
"Dia tetap mulia, tapi tak pantas lakukan hal tersebut."
"Seperti 15 tahun lalu, ia mengulanginya kembali? Hmm... Qiousa. Awalnya aku berpikir untuk tidak lakukan ini, tapi kuputuskan, kuperintahkan kau untuk pergi ke gua vampir, mencari kristal Beyard yang ditinggalkan Vager. Mengambinya tak perlu mengutus peri lain, cukuplah dengan kemampuan hilangmu, lebih tepatnya mencuri dari guanya."
Gadis itu berpikir sesaat, ia tak setuju. Mengambil diam-diam -mencuri, itu bukanlah jati dirinya. Pekerjaan itu tak pernah dilakukan selama hidupnya meskipun terjadi secara mendadak. Ia tak pernah muncul dihadapan lawan dengan bersembunyi yang merupakan kemampuannya, ia menganggapnya sebagai 'pengecut' dengan cara seperti itu.
"Akankah kulakukan hal itu?" ia masih terus menatap ke depan, bola mata hitam pekatnya memandang tajam. Sejak ia dilahirkan hingga saat ini, ia tak pernah lupakan pesan kakaknya yang hilang bepuluh-puluh tahun lamanya, "tetaplah, jaga dirimu sebagai peri berkharisma yang memuliakan makhluk yang diciptakan Tuhan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Memories of Vampire
Vampire"Kami semua takut, zaman modern ini, kami sangat sulit mencari darah manusia. Dulu, kami melihat manusia dengan mata yang berbinar, namun abad ke-21 kali ini, Kami melihat mereka dengan rasa takut. Seolah jika keberadaan kami terlihat mereka, memebe...