⚓ o n e ⚓

2.7K 371 34
                                    

"Hai Michael!"

Buku-buku yang baru kuambil tiba-tiba jatuh seketika.

Kuambil tarikan nafas dengan kuat dan menghadapkan pada gadis berambut oranye ini.

"Bisa kah kau tidak mengganggu sekali saja?!" bentakku. Beberapa siswa langsung melihatku. Inilah hal yang tidak kusuka, menjadi perhatian semua orang.

"Tidak,"

Aku langsung mengepalkan tanganku dan akhirnya memukul loker ku sendiri daripada aku marah marah tidak jelas karena gadis sialan ini.

Kujamin lokerku sudah tidak semulus awalnya. Tatapan mautku kuberikan ke Graci. Dia dengan polosnya masih saja menyengir.

"Jika kau tidak mau seperti lokerku. Lebih baik pergi,"

Perempuan itu langsung lari.

Aku membuang nafas dengan kasar. Yaampun, ini masih terlalu pagi untuk marah. Apalagi, kantong mataku ini sangat tebal.

Tidak bisa kubohongi diriku sendiri jika tadi malam aku menyelesaikan mission permainan yang baru kubeli kemarin.

Orang-orang yang masih saja menatapku. Mereka ini sedang kenapa hah? Seperti kaya tidak pernah melihat orang yang sedang membentak dan dibentak.

Kuambil tarikan nafas.

"JIKA KALIAN MASIH MEMANDANGKU, AKAN KUJAMIN KALIAN PULANG DENGAN MATA BOLONG!"

Semua berlari dan meninggalkanku sendirian di lorong.

Lain kali, aku harus membeli pizza lebih banyak.


---

A/N : Aku gajadi pake versi snapchat. Ini lebih seru.

[TAS II] : Voodoo Doll ☀ m.c.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang