Chapter 2 : Siapa?

2K 116 87
                                    

Kiriya sangat kelelahan dilihat dari ia yang mengeluarkan banyak sekali keringat. Cuaca hari ini cerah dan panas, di jalan raya pun macetnya tak terkendali. Kiriya terlalu kaget melihat teman-temannya yang sudah sampai terlebih dahulu dari dia. Sambil melepaskan kacamata bulat hitam miliknya hingga menggantungkan di sela-sela kerah kancing bajunya, ia berusaha tenang. Bersikap seperti biasanya yang terlintas dipikirannya saat ini.

Berjalan menghampiri meja yang sudah penuh dengan makanan seraya melihat mereka berbincang satu sama lainnya, Kiriya melambaikan tangannya dan mengeluarkan suara, “Yo.. Emu, sorry ya gue te-” belum dia menyelesaikan kalimatnya dan hampir berjarak 100cm dari kursi Emu duduk, Pallad sudah menepuk terlebih dahulu bahu Emu dan duduk di kursi seketika tepat di sampingnya yang kebetulan masih kosong.

“Em, ntar malem main game yuk!” goda Pallad sambil merangkul pundaknya.

“Elah, Pallad.. Besok gue harus nyelesein laporan dokter senior, dia minta bantuan.”

“Lah lu udah lulus magang masih diminta bantuan aja?” nada Pallad kecewa karena ditolak Emu.

“Ya gapapa kan, namanya jug-” Emu yang menghentikan ucapannya tersebut melihat sosok yang keliatan menunggu untuk disadari kehadirannya.

“Mas Kiriya baru nyampek?” dan dia baru menyadari kehadiran Kiriya di belakangnya.

“Sedari tadi gue dibelakang lu, Emu! Kampret bener si Pallad ini!!” Kiriya berucap dalam hati sampai mengepalkan tangannya untuk menahan emosi yang meluap-luap. “Iya nih, gue baru nyampek, sorry ya.” jawabnya senyum terpaksa.

“Oh gapapa kok mas, mereka semua juga barusan dateng kok. Aku udah beli makanan, kalau mas Kiriya mau pesan yang lain beli aja mas, ntar aku bayar.” Emu mengambilkan menu yang ada di meja, mencoba untuk memberikannya kepada Kiriya.

Kalau sama Kiriya biasanya dia berusaha untuk berbicara sopan layaknya senior dan junior. Faktornya jelas karena perbedaan umur dan jabatan. Kiriya saat ini berumur 26 tahun sedangkan Emu baru memasuki umur 24 tahun, selain itu Kiriya sendiri sudah menyelesaikan masa internship dan baru resmi menjadi dokter ahli forensik 3 bulan lalu. Sedangkan Emu sebentar lagi akan menjalani masa internship menjadi dokter anak. Memang cukup mengagetkan jika Kiriya yang masih umur semuda itu sudah menjadi dokter resmi. Meskipun begitu terlepas dari pakaiannya yang seperti anak preman motor itu cukup pintar untuk memutar otaknya. Kalau masalah memecahkan kasus dengan mengumpulkan hasil pemeriksaan autopsi mayat, catatan medis dan menjadikannya sebagai bukti, menemukan obat baru untuk menyembuhkan penyakit baru, maupun mencari informasi apapun walau itu bukan dari bidang kedokteran dia paling hebat dalam melakukannya. Meskipun begitu dia kurang beruntung jika dilihat dari fisiknya ini, sudah berulang kali jika dia mengenakan pakaian biasa disalahsangka sebagai anak SMA karena tinggi badannya ini.

Kembali ke situasi dimana Emu masih menawarkan Kiriya untuk memesan sesuatu. “Ah, aku langsung pesan di counter-nya aja kalau gitu.” Kiriya menolak tawaran Emu untuk memesan di menu kemudian berbalik badan untuk menghampiri counter untuk memesan langsung. Emu yang merasa tertolak pun biasa-biasa saja lalu melanjutkan pembicaraannya dengan Pallad yang sempat terputus tadi.

Emu sambil mengingat perkataan Pallad yang akan mengajak seseorang yang mereka berdua kenal untuk datang, ia pun mulai memberanikan diri untuk menanyakannya.

“Eh.. Lad, katanya lu bawa temen yang gue kenal, mana nih?” tagih Emu akan ucapan Pallad kemaren.

“Dibilang temen juga enggak sih, Em.” jawab Pallad seperti memalingkan wajahnya.

“Lah terus--?!”

“Lad!!” beberapa detik kemudian suara yang terdengar tak jauh dari tempat mereka berkumpul sedang memanggil nama Pallad. Sontak Emu yang mendengar panggilan tersebut menoleh, padahal yang dipanggil Pallad. Tampak dua pria gagah sedang berjalan menghampiri mereka dan mata Emu hanya terfokus pada seseorang yang memakai kaos oblong polos dengan jas abu-abu yang dibiarkan tidak terkancing.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang