Kill

357 50 84
                                    


Namjin
Comedy/hororr

Creepy Pasta










Pagi ini terjadi kemacetan luar biasa, 3 kilometer antrian roda 2 dan 4 mengular di pusat kota Seoul.

Klakson dengan berbagai jenis nada menggema di setiap sudut jalan, entah mengutuk sumber kemacetan atau sebuah cara pelampiasan emosi salah sasaran.

Dua mobil polisi dan satu mobil pemadam kebakaran terparkir di bawah sumber macet .

Di bawah?

Ya, di bawah jembatan penyebrangan.

Jembatan itu rusak?

Tidak. Lalu?

Seorang pria, berlesung pipit,berkemeja flanel garis-garis. Sedang berdiri diatas atap jembatan penyebrangan itu.

Ia menulis sesuatu di sebuah robekan kertas, kemudian ia masukkan kedalam sebuah amplop putih bertuliskan surat wasiat.

Karna itulah suasana menjadi macet. Orang - orang, ramai berkerumun untuk mengabadikan peristiwa langka itu dengan kamera 2,3 piksel handphone masing masing.

Beda hal nya dengan seorang namja bernama kim seokjin, dia adalah seorang mahasiswa di universitas seoul yang sedang dalam perjalanan ke kampusnya ikut terjebak, menjadi korban kemacetan dalam bus yang ditumpanginya.

"Hah...sial!! Aku tidak mau terlambat hari ini! Jika aku absen dua kali lagi, maka ujian hanya akan menjadi mimpi!"ucap seokjin kesal dan tanpa berpikir panjang ia segera keluar, berlari menerobos kemacetan dan kerumunan orang, mendekati namja yang ingin bunuh diri itu.

Dengan cekatan dan diiringi beberapa teriakan dukungan serta sorakan, ia menaiki atap jembatan penyebrangan itu.

Terlihat namja itu duduk termenung, membolak-balikan aplop putihnya. Lalu menatap sendu ke arah kerumunan orang di bawahnya, kemudian ia berdiri dan bersiap melakukan keinginannya.

"Maaf, Mas..."ucap seokjin tiba tiba

"Apa?! Saya sedang sibuk, tolong jangan di ganggu!" Ucap namja itu.

"Ya, makanya saya bilang maaf,mas...."

"Kamu mau apa?"

"Mau nanya"

"Nanya? Nanya apa?"

"Mas mau ngapain ya?"

"Ya mau bunuh diri lah! Emangnya saya disini mau bungee jumping?"

"Oohh bunuh diri toh, kalau boleh tau nama mas siapa ya?"

"Saya kim namjoon"

"Ohh kim namjoon, kalau boleh tau lagi kenapa mas mau bunuh diri?"

"Saya mau protes"

"Protes? Sama siapa mas?"

"Pemerintah"

"Kenapa?"

"Kenapa? Kenapa?!Zaman sekarang gak ada yang bener!! Harga di mana mana naik! Semuanya naik berkali kali lipat!"

"Masa sih itu aja?"

"Gara gara itu semua harga ikut ikutan naik. Walaupun naik, pelanyanannya tambah parah. Ibu saya sekarang sedang sekarat di rumah sakit, adik perempuan saya masa depannya hancur dan entah kemana. Jadi saya mau protes. Dan bunuh diri ini sebagai wujud dari protes saya"

"Oh masalah ekonomi rupanya, yasudah permisi mas.."

"Lho? Kamu gak mencegah saya?"

"Nggak"

"Saya ini mau bunuh diri lho!"

"Saya tahu tadi kan udah nanya"

"Trus tadi kamu nanya ngapain?"

"Saya kejebak macet gara gara acara bunuh diri mas, Dosen saya gak mau terima alesan telat masuk kelas atau alesannya tidak disertai dengan bukti yang kuat. Eh mas, bisa tanda tangan di kertas ini? Ini pernyataan bahwa saya terjebak macet aksi bunuh diri mas. Jadi dosen saya percaya"

"Kurang ajar! Jadi kamu gak peduli saya mau bunuh diri?!"

"Nggak"

"Saya lompat sekarang lho!"

"Silahkan."

"Kamu ini benar benar egois! Udah tau ada orang mau bunuh diri gak di cegah. Kamu tuh ya, memalukan!!"

"Mas...yang egois tuh mas ya!"

"Egois apa? Saya ini bunuh diri demi kepentingan orang banyak. Lihat surat yang baru saya tulis, setelah selesai saya bunuh diri para wartawan akan membaca surat ini, dan menerbitkan isinya di koran-koran dan pemerintah akan sadar bahwa mereka itu keterlaluan!"

" Demi kepentingan orang banyak? Jujur saya ketawa, lucu banget mas" Ucap seokjin menahan tawanya

"Kamu jangan main main nya!! Gak ada yang lucu dari ini!" Ucap namja tadi- kim namjoon- dengan emosi

"Ya jelas ada mas! Kalau mas masih punya mata. Coba lihat ke bawah. Akibat aksi mas, jalan jadi macet. Terakhir saya denger di radio antrian kendaraan sudah mencapai 3 KM, sekarang mungkin sudah 5 KM, dan itu semua karna aksi mas!, Aksi yang mas katakan untuk kepentingan orang banyak"

"......" namjoon tidak menjawab.

"Mas seharusnya tau, kalau macet itu yang namanya pegawai sampai di kantor pasti bawaannya kesel, Kalau dia manager dia bakal uring-uringan, marah-marah seharian, akibatnya target hari itu gak ada yang tercapai" Seokjin menjeda penjelasaannya.

"Kalau dia CEO, dan ada meeting bisnis yang nilainya diatas satu milyar, dia bakal telat. Bisnisnya gagal dan perusahaannya bangkrut dan pegawainya bakal banyak yang di pecat. Kalau dia siswa sekolah, dia bakal terlambat dan di marahi guru, dia bakal kesel akibatnya gak bisa nerima pelajaran dengan baik, akhirnya nilainya jelek, prestasinya turun, dia jadi down, dan mungkin akan kena sindrom depresi tiga hari kedepan"

"Dan lagi pula, siapa yang peduli sih sama protes mas, iya kalau mas mati pasti masuk koran, tapi gak akan lama, tiga hari itu udah panjang, paling paling isinya cuma liputan acara pemakaman mas, Komentar orang orang deket mas, sama komentar masyarakat yang kesel dengan mas, Setelah itu mas bakal dilupakan, cuma angin lalu yang lewat gak ada artinya"

" Jadi kalau mau bunuh diri, sana dirumah sendiri, di tempat sepi atau di kamar mandi, gak usah repot repot lompat dari jembatan penyebrangan, minum aja racun tikus satu botol atau gantung diri, tapi sebelumnya daftar dulu kerumah sakit untuk donor organ, lebih berguna dari sekedar bunuh diri..." usulan seokjin

"Tapi, saya gak bermaksud-

"Idih mas, lama amat sih. Macetnya tambah parah nih, Udah sini saya bantuin" potong seokjin dan tanpa berpikir panjang seokjin pun mendorong namjoon dan...


WUSHHHH

"AAAAAAA!!!"

"Bunuh diri kok lama, nyusahin aja-____- "












END


Ff gak jelas -__- Ini dibilang hororr bukan, pembunuhan juga bukan deh :v, comedy? Mungkin bagi aku mah hehe....

Ps: usulan seokjin jangan di denger yak..

Typo maafkeun nee ♥

Yadong skuad love you always...:*♥♡
Buat noona ku katanya mau hiatus jangan lama lama noon.....

To namjoon :
Maaf yah say aku nistain kamu disini*puppy eyes*

Readers love you :*♥

Peace

DreamcatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang