4

5 1 0
                                    

Mingyu pov

Aku dan ibuku sudah beranjak dari Rumah Hyomin.

Sesampainya aku dirumah, aku pun segera menuju ke kamarku dan merebahkan diriku di sebuah ranjang yang ada di kasurku.

Cih seandainya kau tau apa yang memaksaku untuk memutuskan hubungan denganmu dan pergi ke Seoul.

Kata kata itu seakan akan masih terngiang di kepalaku. Apa yang membuatnya memutuskan hubungan denganku dan pergi ke Seoul.

Aku terus memikirkan itu sampai aku tidak menyadari bahwa aku sudah terlelap dan pergi ke alam mimpiku.

Mingyu pov end...

Keesokan harinya Hyomin terbangun dan menjalankan Aktifitasnya seperti biasa. Bersekolah.

Ia pun bangun dari tidur nyenyak nya dan bersiap siap ke sekolahnya. Namun kali ini karena tertidur pulas ia pun terbangun saat jarum jam menunjukan pukul 07:15 yang artinya 15 menit lagi jika ia tidak bergegas ia akan di hukum dan tidak di perbolehkan masuk kelas sampai jam istirahat.

Ia pun segera bergegas dan berlari menuju halte bus. Tapi ia menyadari menunggu bus datang saat jam segini sangat mustahil karena bus itu akan berhenti di halte sekitar 1 jam mendatang dan saat itu pasti ia sedang berdiri menunggu di depan kelas.

Akhirnya ia memutuskan untuk berlari dari rumahnya menuju ke sekolah.

"Ya Tuhan kenapa aku harus terlambat hari ini" gumam Hyomin pada dirinya sendiri.

Tapi dalam perjalanan melihat kerumunan orang tengah berkerumunan di pinggir jalan.

"Ish kenapa banyak sekali orang orang di sana mengganggu saja" gumam Hyomin dan terus berlari.

"Aku tau pasti kau yang memaksa Hyomin untuk menjauh dari ku waktu dulu!!! Dasar manusia licik"

"Mingyu ya aku tidak pernah memaksanya!! Walaupun aku sangat menyukainya tapi aku tidak ingin mengatur hidupnya karena itu bukan hak ku"

"Halah itu pasti cuman omong kosong mu saja jeon wonwoo!!!"

BUGKK!!!!

BRAGGKKK!!!!!

"Cih apaan orang orang ini pagi pagi sudah berkelahi" gumam Hyomin berusaha tidak perduli.

"Tapi tunggu apa aku salah dengar?? Jeon wonwoo?? Mingyu?? Dan bahkan ada namaku??" Batin Hyomin dan menghentikan langkahnya.

Ia pun masuk ke dalam kerumunan itu dan betapa kagetnya ia melihat 2 sosok makhluk yang sangat ia kenal.

Kim mingyu dan juga jeon wonwoo.

"Ya Kim mingyu!!! Jeon wonwoo!!! Apa yang kalian lakukan!!!"

Sesegera mungkin Hyomin memisahkan kedua manusia yang tengah berkelahi.

Tampak dari wajah mereka yang sudah memar akibat pukulan satu sama lain.

"Ya!! Apa kalian gila??? Masih pagi sudah bertengkar!!!! Di jalan lagi!!!! Kalian benar benar gila!!! Ikut aku!!!!!" Teriak Hyomin.

Wonwoo dan mingyu saling melihat keduanya terlebih mingyu yang tengah menatap tajam wonwoo.

"Ya!! Apa yang kalian lakukan!!! Cepat ikut aku!!! Kita selesaikan masalahnya dengan damai!!!" Kata Hyomin sembari menarik tangan keduanya menuju ke cafe terdekat. Tidak lupa Hyomin ke apotek untuk membeli beberapa obat pereda nyeri dan salep untuk wonwoo dan mingyu.

Mereka pun menjadi pusat perhatian di seluruh cafe.

"Ish lihat kita sudah jadi pusat perhatian!!! Ini karena kalian!! Aku merelakan tidak sekolah hanya untuk memisahkan kalian tadi" kata Hyomin.

"Hahaha mianhe" kata wonwoo.

"Kau sudah selesai dengan celoteh mu itu??? Kalau begitu aku pergi" kata mingyu dengan tatapan dingin andalannya.

"Kemana?" Kata Hyomin.

"Bukan urusan mu" ujar mingyu tambah dingin.

"Ya!!! Tangkap ini!!" Ujar Hyomin sambil melemparkan satu salap kepada mingyu.

Mingyu pun mengambilnya dan berlalu pergi meninggalkan cafe itu.

"Cih tidak ada perubahan dari dirinya" ucap wonwoo.

"Kau yang berubah!!!" Teriak Hyomin lalu menjentik kepala wonwoo.

"Aa...."

"Aku berubah kenapa???" Kata wonwoo.

"Kau biasanya tidak pernah kelahi dan sekarang kau kelahi! Apa ini tidak di sebut perubahan!!!" Kata Hyomin dengan suara keras yang mendapat tatapan tajam dari para pengunjung yang ada di cafe itu.

"Aku tidak kelahi kau tau!! Aku hanya berjalan tiba tiba mingyu menghampiriku dan tiba tiba memukulku, aku yang merasa tidak terima dan memukulnya balik hanya itu saja koq" Kata wonwoo dengan wajah polosnya.

PLAKKK!!!

"Aaa....."

"Itu sama aja bodoh" ujar Hyomin dan berdiri.

"Hehehe" cengiran wonwoo yang membuat Hyomin ingin menghajarnya.
"Kau mau kemana??" Lanjutnya.

"Mau pergi bekerja, minuman ini kau yang bayar ya" kata Hyomin dan beranjak dari cafe.

"Kau sudah bekerja??? Dimana??? Paruh waktu??? Buat apa???" Kata wonwoo.

"Bukan urusan mu!!! Kelahi saja sana dengan mingyu!!!" Kata Hyomin dengan tatapan datar.

"Baiklah" goda wonwoo dan berjalan mendahului Hyomin untuk membayar minuman mereka.

"MWO!!!" teriak Hyomin.
"Kau sudah gila!!" Lanjutnya.

"Bukan kah kau yang menyuruhku tadi? Yasudah aku lakukan" kata wonwoo dan pergi.

"Aku hanya bercanda" ucap Hyomin.

"Aku juga. Hahaha" kata wonwoo dan pergi.

"Ish..."

Mingyu pov...

Aku pun pergi meninggalkan Hyomin dan si brengsek wonwoo. Aku tidak ingin melihat  mereka berdua yang sedang bermesraan.

Aku pun pergi tanpa arah dan tujuan. Aku merasa seperti seorang artis. Ya, saat ini aku sedang menjadi pusat perhatian banyak orang. Ya.. mungkin karena pakaianku yang sudah tidak rapi lagi, rambutku berantakan dan wajah tampan ku memar memar.

Aku pun menuju ke taman yang biasa aku kunjungi jika ingin sendiri. Aku hanya duduk dan sesekali melihat ke langit yang begitu cerah.

"ya!! Kim mingyu!!"

Aku pun mendengar suara itu dari belakang. Dengan segera aku menengok dan ternyata itu adalah.....

Annyeong readers...
Makasih ya sudah ngebaca sampe part ini...
Suatu kehormatan buat saya...
Baca terus ya ceritanya...
Ini murni hasil pemikiran saya...
Gomawo....

Typo bertebaran mohon di maklumi....

*For You, Because You, I Love You*

For You, Because You, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang