6

3 0 0
                                    

Mingyu pov...

Aku pun hanya terduduk di bangku taman setelah nayeon pergi.

"Hgm hgm... Kenapa tenggorokan ini sakit sekali?? Agh.. sakit... Mungkin aku butuh minum" kata ku sambil beranjak dari bangku dan menuju minimarket didekat taman.

Aku pun berjalan dengan santai.

"TOLONG AKU!!! SIAPAPUN ITU!!! Kumohon..."

Tiba tiba aku mendengar suara yang tampak tak asing lagi bagiku.

Aku pun segera menuju ke sumber suara dan tampak seseorang yang tidak asing.

"Itu... Hyomin!!!" Kataku panik dan langsung Berlari memasuki minimarket.

"YA!!! MENYINGKIRLAH DARI GADIS ITU BODOH!!!" Teriakku dengan suara yang bisa di bilang cukup keras.

Kedua manusia itu pun melihat ku. Yang satu menatapku dengan tatapan wajah minta diselamatkan dan yang satu lagi dengan wajah santai tak berdosa.

"Mingyu tolong aku" jerit wanita yang tengah di apit oleh orang brengsek yang ada di depan ku.

"YA!!! APA KAU TULI!!! MENYINGKIRLAH DARI GADIS ITU!!!" Teriak ku lagi.

"Ah orang ini mengganggu acaraku saja, sayang urusan kita belum selesai ya" kata laki laki itu lalu berjalan ke hadapan ku dengan langkah yang sempoyongan dan mata yang satu.

"Agh orang ini" katanya menatapku sebentar lalu pergi meninggalkan toko.

Aku melihat gadis yang sangat ku kenal terduduk lemas di lantai dengan tetesan air mata di pipinya.

Mingyu pov end....

Author pov...

Setelah kejadian tadi Hyomin pun terduduk lemas di lantai dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Terlihat mingyu yang berjalan pelan menuju Hyomin dan berjongkok seraya mengusap air mata Hyomin.

"Gwaenchana?? Tidak apa apa semua sudah baik baik saja" kata mingyu seraya memeluk Hyomin.

Tampak Hyomin pun membalas pelukan mingyu dengan erat.

"Mingyu-ya... Aku takut" kata Hyomin.

"Semua sudah baik baik saja hyomin-ah uljima" kata mingyu melepas pelukannya dan mengusap lembut air matanya.

Hyomin pun mengangguk dan tersenyum.

"Hmm ngomong ngomong kau kesini karena mendengar teriakan ku???" Tanya Hyomin sambil berdiri di bantu oleh mingyu.

"Tidak karena aku haus tapi sih memang aku dengar teriakan orang yasudah aku kemari mengikuti sumber suara dan akhirnya di sini" jelas mingyu menuntun Hyomin duduk di kursi.

"Oh..." Kata Hyomin.

"Hmm aku mau ambil minuman dulu" kata mingyu sambil menuju ke pendingin.

Angguk Hyomin sebagai tanda meng-iya-kan kata mingyu.

"Nih uangnya, laki laki tadi biar aku yang bayar" kata mingyu sambil menyerahkan uangnya.

"Kau tidak ingin pulang?" Tanya mingyu.

"Tidak aku masih harus bekerja karena orang yang biasa bekerja dengan ku sedang ada urusan mendadak" jelas Hyomin.

"Oh" kata mingyu sambil mengangguk.
"Kalau begitu aku akan menemani mu sampai pulang" lanjutnya kemudian duduk di kursi pelanggan.

"Hah?? Tidak usah aku masih lama. Lebih baik kau pulang" kata Hyomin.

"Oh begitu... Baiklah tapi jika ada apa apa segera telfon aku ini aku kasih nomorku" kata mingyu sambil mengambil hp yang ada di genggaman Hyomin mengetik nomornya.

"Okk" kata Hyomin sambil mengangguk dan merasa ke anehan yang ada pada diri mingyu.

Mingyu pun pergi dari minimarket tersebut.

"Ada apa dengan anak itu? Aneh sekali sikapnya? Tidak seperti kemaren kemaren?" Gumam Hyomin pada dirinya sendiri.

Hari pun sudah mulai sore dan saatnya bagi hyomin untuk pulang kerumah. Karena sudah ada yang menggantikannya untuk berjaga di minimarket.

"Eonnie aku pulang. Sampai jumpa" kata hyomin ramah.

"Ah ne... Hati hati ya" kata perempuan itu.

"Ne"

Hyomin pun pulang kerumah dengan selamat. Tapi mungkin sampai di dalam rumahnya yang bisa jadi nyawanya terancam.

Hyomin pun masuk kerumah setelah melepas sepatunya.

"A ku pulang~~. OMO!!!!"

Hyomin pun masuk dan mendapati tatapan horor dari ibunya.

"Dari mana saja kau!!" Kata ini dengan menunjukkan tatapan mematikan.

"Dari sekolahlah memang dari mana lagi" kata Hyomin berusaha tenang agar tidak ketahuan bahwa ia sedang berbohong.

"Jinjja? Tapi kenapa itu menerima telfon dari gurumu bahwa kau tidak masuk sekolah???" Kata ibu sambil menunjukkan ponsel yang tengah menunjukkan bahwa nomor dari sekolahnya.

"Mianhae eomma aku sudah berbohong" kata Hyomin sambil menunduk.

"Hmm tidak apa apa tapi jelaskan pada ibu kemana saja kau" tanya ibu kali ini menggunakan nada yang lebih lembut.

"Aku... Bekerja paruh waktu"jawab Hyomin lagi lagi masih menunduk.

"Paruh waktu?? Buat apa?? Ibu dan ayah mu masih bisa menghidupi mu nak kenapa kau bekerja paruh waktu? Apa kau tidak puas dengan apa yang kau dapat dari ayah dan ibu sekarang?" Tanya ibu dengan halus.

"Bukan begitu ibu, aku hanya ingin untuk tidak bergantung pada ayah dan ibu. Aku ingin hidup mandiri. Ee.... Maksudku ingin membiayai hidup ku. Aku tidak ingin merepotkan ayah dan ibu. Maafkan aku ibu" jelas hyomin.

"Yaaa... Ternyata adikku sudah tumbuh dewasa"

Tiba tiba suara itu datang dari arah pintu. Dengan serempak ibu dan Hyomin pun menoleh betapa terkejutnya mereka bahwa yang datang adalah kakak kandung Hyomin.

"Seungcheol oppa??"

Hyomin pun segera berlari kearah kakaknya dan memeluknya dengan erat.

"Oppa.... Bogosipeoyo...." Rengek Hyomin seperti anak kecil.

"Aigoo... Adik kecil ku... Nado bogosipeoyo" kata seungcheol.

"Eh seungcheol kau sudah datang. Masuk dulu imo akan ?membuatkan makanan untuk kalian" kata ibu.

"Ne imo" kata seungcheol masih memeluk Hyomin.

"Oppa ayo duduk aku lelah berdiri dan terus memelukmu" kaya Hyomin dan seungcheol pun mengikutinya.

Sambil menunggu masakan ibu pun Hyomin dan seungcheol bercerita sambil bersenda gurau.

Choi seungcheol. Adalah sepupu dari Hyomin. Ia sangat dekat dengan hyomin. Dan bisa di bilang mereka seperti adik dn kakak kandung. Mereka berpisah karena orang tua seungcheol ingin menyekolahkan dia di Amerika.

"Hyomin!!! Seungcheol!!! Makan!!!!" Teriak ibu dari arah dapur.

Hyomin dan seungcheol pun berjalan kearah Dapur bersama. Mereka duduk dan menghabiskan makan bersama. Tak lupa dengan ayah dan adik nya. Choi hyo Ki.

Setelah makan Hyomin pun berniat untuk masuk ke kamar dan beristirahat. Ia pun meneruskan niatnya dan pergi ke kamar untuk tidur.

Tbc...
Hai readers semua....
Author kambek....
Membawa cerita yang gajenya nauzubillah...
Tapi tenang... Ini hasil khayalan author semata dan kadang ada adegan dari drakor drakor yang author tonton...
Pokoknya THANKS dan udah baca...
Kamsahamnida....

*For You, Because You, I Love You*

For You, Because You, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang