Twenty-Two

23.5K 2.3K 590
                                    

Tiba di hari H. Dimana kamu sebentar lagi akan resmi menjadi seorang istri dari seorang Kim Jongdae. Hanya tinggal menghitung menit saja.

Kamu disembunyikan disebuah ruangan, belum diperbolehkan untuk menemui Jongdae hingga dia mengikatmu dengan sah.

Didalam ruangan hanya ada kamu, Mama, Yeri dan Lisa. Mereka mencoba untuk membuatmu rileks. Well, kamu rasa jika tanpa make up, wajahmu akan terlihat begitu pucat. Kamu sangat amat gerogi saat ini.

"Santai sayangku, santaaai~" ujar Lisa sembari mengusap lenganmu lembut.

Yeri mengangguk dan ikut menepuk punggung tanganmu, "serius deh, kamu hutang cerita banyak sama kita."

Kamu terkekeh dan mengangguk, "abis ini aku ceritain, lengkap. Oke?"

Lisa menoleh kearah Yeri, "kamu juga! Deket sama Bang Eja gak bilang-bilang!"

Kamu membola, Bang Eja?

"Wah ada apa nih? Kok aku gak tau?"

Mama dan Yeri tertawa lalu saling tatap sebelum menatapmu.

"Udah lama sih, ya cuma deket gitu doang awalnya. Tapi lama-lama, gitu hehe." jelas Yeri dengan wajah merona.

Mama menjawil dagu Yeri, "malu gitu? Bentar lagi nyusul (Y/n) kan Yer?"

Kalian berempat tertawa bersamaan, hingga akhirnya suara dari luar membuatmu terdiam.

Sepertinya acara sebentar lagi akan dimulai. Jantungmu semakin menggila, sungguh!

Setelah acara pembukaan yang dilanjut pembacaan ayat suci Al-Qur'an serta khutbah nikah, tibalah saatnya Jongdae mengucap ijab qabul.

"Tibalah saat yang ditunggu, yaitu proses ijab qabul. Kepada Bapak penghulu diperailahkan untuk menge-cek kelengkapan surat,"

Ada jeda beberapa saat hingga akhirnya MC kembali bicara.

"Kepada Bapak penghulu, kami persilahkan.."

Tanganmu digenggam erat oleh Mama dan Yeri, sedangkan Lisa mengusap bahumu lembut.

"Wahai saudara Jongdae bin Fulan, saya nikahkan dan kawinkan (Y/n), puteri saya, binti ..... kepadamu dengan mas kawinnya sebuah kalung emas seberat 4 gram dibayar tunai."

Suara Papa mu terdengar lugas, kamu berusaha menahan tangismu. Hingga suara lelaki yang meminangmu terdengar, tangisanmu pecah begitu saja.

"Saya terima nikah dan kawinnya (Y/n) binti .... dengan mas kawin tersebut tunai."

Ya Allah..darahmu berdesir halus sedang jantungmu berdetak dengan cepat.

"Sah?"

"Sah."

Ketika satu kata ini meluncur dari tiap lisan para saksi, saat itulah kamu tergugu, larut dengan tangisan kebahagiaanmu.

"Alhamdulillahi Robbil 'Alamin.."

Terdengar lantunan do'a dari pihak penghulu, Mama sudah menyeka air matamu dengan lembut sejak tadi. Yeri dan Lisa turut terbawa dalam suasana haru.

Hingga panggilan dari MC yang memintamu untuk keluar dari ruangan menggema dan membuat sebagian undangan berseru untuk menggoda sang mempelai lelaki.

"Awas Bang! Siapin hati, takut gak kuat!" seru Jongin.

Sehun tergelak, "awas mimisan!"

"Lemah dah Jongdae lemah." ledek Xiumin lalu ber-high five ria dengan Suho.

[Husband Series] | Kim Jong DaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang